Kamis, 03 Desember 2009

KUIS SOSIOLOGI

KELOMPOK SOSIAL
Konsep Kelompok

Klasifikasi Bierstedt
Bierstedt menggunakan tiga kriteria, organisasi, hubungan sosial antar kel, dan kesadaran jenis. Empat jenis kelompok :
1.Kelompok asosiasi
a.Anggotanya mempunyai kesadaran jenis, mempunyai persamaan kepentingan dan adanya hubungan sosial. Ex : RI, OSIS, Parpol
2.Kelompok sosial
a.Anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu sama lain, tetapi tidak terikat oleh suatu organisasi. Ex : kel teman, kerabat,dll.’
3.Kelompok kemasyarakatan
a.Anggotanya hanya mempunyai kesadaran persamaan, belum ada hubungan sosial dan keterikatan dalam organisasi. Ex : survei BPS
4.Kelompok statistik
a.Anggotanya tidak memenuhi satu kriteria pun. Ex : KOWANI, Dharma Wanita, PEBABRI, Warakawuri.
Klasifikasi Merton
Kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah ada. Kriteria objektif bagi kelompok : kelompok ditandai oleh seringnya terjadi interaksi, orang yg berinteraksi menganggap dirinya sbg anggota, orang yg berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok. Konsep kategori sosial adalah suatu himpunan peran yg mempunyai ciri sama seperti jenis kelamin dan usia.
Klasifikasi Kelompok
Durkheim : Solidaritas mekanik dan solidaritas organik
Solidaritas mekanik : bentuk solidaritas yg menandai masyarakat yg masih sederhana, dimana kelompok manusia tersebut tinggal secara tersebar. Ex : batak
Solidaritas organik : bentuk solidaritas yg mengikat masy kompleks, yg telah mengenal pembagian kerja yg rinci dan dipersatukan oleh saling ketergantungan antarbagian. Ex : masy modern.
Tonnies : Gemeinschaft dan Gesselschaft
Gemeinschaft : sebagai kehidupan bersama yg intim, pribadi dan eksklusif; suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
Gemeinschaft by blood : mengacu pada ikatan2 kekerabatan
Gemeinschaft of mind : hubungan persahabatan, yg disebabkan oleh persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yg mendorong orang untuk saling berhubungan secara teratur.
Gemeinschaft of place : hubungan yg berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja yg mendorong orang untuk saling berhubungan secara dekat.
Gesellschaft : bersifat semu atau sementara, diibaratkan sbg kehidupan publik, sbg orang yg kebetulan hadir bersama tetapi masing2 tetap berdiri sendiri.
Cooley : Primary Group
Konsep primary group : kelompok yg ditandai oleh pergaulan dan kerja sama yang dekat. Ruang lingkup yg terpenting dari kel primer adalah keluarga, teman bermain, dan komunitas.
Sumner : In-Group dan Out-Group
Kelompok in-group : kelompok yg ditandai persahabatan, kerja sama, keteraturan dan kedamaian di antara anggotanya. Hubungan kelompok dalam dan kelompok luar cenderung ditandai dengan kebencian, permusuhan, perang dan perampokan.
Merton : Membership group dan Reference group
Sosialisasi antisipatoris : perubahan orientasi yang mendahului perubahan anggota kelompok. Ex : anak SMA seperti anak kuliah. Fungsi sosialisasi antisipatoris : membantu diterimanya seseorang dalam kelompok baru, dan membantu penyesuaian anggota baru dalam kelompok yg baru itu.
Parsons : Variabel Pola
Variabel pola : seperangkat dilema universal yang dihadapi dan harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial. Lima perangkat dilema :
1.affectivity-affective neutrality : dilema ada tidaknya perasaan kasih sayang atau kebencian dalam interaksi. Sikap afektif diharapkan ada pada kekerabatan. Affective neutrality diharapkan ada antara guru dan murid.
2.specificity-diffuseness : dilema antara kekhususan dan kekaburan. Ex kekhususan : seorang murid dimarahin gurunya karena nilainya jelek, tetapi lain hari dipuji karena nilainya bagus. Ex kekaburan : memecahakan piring waktu makan pagi akan dimarahin seharian oleh orangtuanya.
3.universalism-particularism : dilema dipakai atau tidaknya ukuran universal. Ex universalims : di sekolah. Ex particularism : di rumah dibeda2kan.
4.quality-performance : situasi dimana orang harus memutuskan apa faktor penting yg dibawa sejak lahir, kualitas atau prestasi.
5.self-orientation-collectivity-orientation : orientasi pelaku dalam suatu hubungan. Ex self : hubungan perniagaan. Ex colektif : dokter, pemadam kebakaran
Geertz : Priayi, Santri, dan Abangan
Geertz membagi masy berdasar atas pandangan hidup mereka.
Subtradisi abangan : subtradisi yg ditandai dengan adanya berbagai upacara keselamatan, kepercayaan kepada makhluk halus dan kekuatan gaib, biasanya ada di daerah pedesaan.
Subtradisi priayi : subtradisi yg ditandai pengaruh hindu-budha prakolonial atau pengaruh barat dalam kelompok elit yang merupakan bagian dari birokrasi pemerintahan.
Subtradisi santri : subtradisi yg ditandai oleh ketaatan pada ajaran agama Islam dan terlibat dalam organisasi yang berorientasi pada nilai-nilai Islam.
Organisasi Formal
Dalam masy modern dijumpai suatu hubungan kekuasaan rasional-legal—suatu sistem jabatan modern yg dijumpai baik di bidang pemerintahan maupun di bidang swasta, sistem ini dinamakan birokrasi.
Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Dalam organisasi formal (sekolah, universitas) akan terbentuk kelompok informal (teman sebaya, dekat tempat tinggal). Di dalam organisasi formal sering terbentuk kelompok informal yg nilai dan normanya dapat bertentangan dengan nilai dan aturan yg berlaku dalam organisasi formal. Ex : membolos dengan teman.

HUBUNGAN DALAM KELOMPOK
Konsep Kelompok dan Hubungan Antarkelompok
Robert Bierstedt, pembagian dalam empat tipe kelompok : statistical group, societal group, social group, associational group.
Klasifikasi Kelompok yang Terlibat dalam Hubungan Antarkelompok
Pengelompokan kelompok oleh Kinloch berdasar : ciri fisiologis (jenis kelamin, usia ras), kebudayaan (kel etnik, agama), ekonomi, perilaku (cacad fisik, mental, penyimpangan terhadap aturan masy.
Dimensi Hubungan Antarkelompok
Faktor yg memengaruhi kel minoritas dapat dikaji dari 6 dimensi : sejarah, demografi, sikap, institusi, gerakan sosial, tipe utama hub antar kel.
Kelompok Mayoritas dan Minoritas
Konsep kebudayaan mayoritas dominan,Edward M. Bruner : ada tidaknya suatu kebudayaan mayoritas dominan menentukan bentuk hubungan antarkelompok di suatu wilayah. Ex tidak : Medan, Ex ada : Sunda
Ras
Banton, ras merupakan suatu tanda peran (role sign); perbedaan fisik dijadikan dasar untuk menetapkan peran yg berbeda. Ras,v.d. Berghe : kelompok yg didefinisikan secara sosial atas dasar kriteria fisik.
Kelompok Etnik
Konsep kelompok etnik didasarkan pada persamaan kebudayaan. Francis mengklasifikasikan kelompok etnik sebagai suatu bentuk gemeinschaft.
Rasisme
Suatu ideologi yg didasarkan pada kepercayaan bagwa suatu ciri yg dapat dilihat dan ddari keturunan seperti warna kulit merupakan suatu tanda tentang inferioritas yg membolehkan melakukan diskriminasi terhadap orang yg mempunyai ciri tersebut (Kornblum)
Seksisme
Para penganut ideologi ini percaya bahwa dalam hal kecerdasan dan kekuatan fisik laki2 melebihi perempuan, atau perempuan lebih emosional daripada laki2. Atas dasar ideologi ini terjadilah diskriminasi perempuan.
Ageism
Ideologi bahwa orang usia tertentu layak didiskriminasikan karena mereka kurang mampu apabila dibandingkan dengan orang dalam kelompok usia lain.
Rasialisme
Praktik diskriminasi terhadap kelompok ras lain.
Hubungan Antarkelompok : Dimensi Sejarah
Menurut Noel stratifikasi etnik timbul bila ada etnosentrisme, persaingan, dan perbedaan kekuasaan.
Pola Hubungan Antarkelompok
Akulturasi : pembauran dan perpaduan kebudayaan kelompok ras yg bertemu. Ex : pada masa penjajahan (cara berbusana, berbahasa). Akulturasi diikuti pula oleh dekulturasi : proses hilangnya kebudayaan suatu kelompok setelah bertemu dengan kelompok lain. Ex : pembunuhan unsur pimpinan orang Aztec oleh Spanyol dan dipindahkannya penduduk secara paksa. Salah satu cara memperoleh dominasi yaitu dengan genocide : pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota suatu kelompok tertentu. Paternalisme : bentuk dominasi kelompok ras pendatang ata kelompok ras pribumi. Dalam pola hub ini Banton membedakan tiga macam masy : metropolitan (di daerah asal pendatang), kolonial (pendatang dan sebagian pribumi), pribumi (yg dijajah).
Integrasi : suatu pola hubungan yg mengakui adanya perbedaan ras dalam masy tetapi tdk memberikan makna penting pada perbedaan ras tersebut.
Pluralisme : suatu pola hubungan yg di dalamnya mengenal pengakuan persamaan hak polotik dan hak perdata semua warga masy namun memberikan arti penting lebih besar pada kemajemukan kelompok ras daripada dalam pola integrasi.
Dimensi Sikap
Prasangka

Sikap bermusuhan yg ditujukan terhadap suatu kelompok tertentu atas dasar pradugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai ciri yg tidak menyenangkan.
Stereotip
Banton : kecenderungan bahwa sesuatu yg dipercayai orang bersifat terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap fakta objektif.
Konrnblum : citra yg kaku mengenai suatu kelompok ras atau budaya yg dianut tanpa memerhatikan kebenaran citra tersebut.
Ex sterotip + : perempuan bersifat menyenangkan, halus, hangat, berhati lembut.
Ex stereotip - : orang Polandia bodoh, kotor, tidak berpendidikan, tidak berbudaya
Stereotip superego : suatu stereotip yg melihat bahwa suatu kelompok mempunyai sifat pribadi tertentu, seperti ambisius, rajin, penuh usaha, cerdas, curang, tidak jujur. Ex: stereotip ini dipunyai orang sukabumi mengenai orang Tionghoa.
Stereotip id : stereotip yg melihat bahwa suatu kelompok yg cenderung berada pada lapisan bawah masy bersifat malas, tanpa tanggung jawab, tidak berambisi, bodoh, malas, tidak bisa menahan diri (Pettigrew). Ex : stereotip ini dipunyai orang kulit putih amerika mengenai orang kulit hitam.
Dimensi Institusi
Dimensi institusi meliputi institusi dalam masy institusi sosial, politik, ekonomi yg mengatur hubungan antar kelompok.
Diskriminasi institusi : diskriminasi yg tidak ada sangkut pautnya dengan prasangka individu melainkan merupakan dampak kebijaksanaan atau praktik tertentu berbagai institusi dalam masy.
Diskriminasi terbalik : suatu bentuk diskriminasi untuk mengimbangi ketidak adilan yg pernah dialami suatu kelompok di masa lalu. Ex : Di Malaysia diterapkan pemberian hak istimewa bagi kelompok melayu.
Diskriminasi institusi terhadap perempuan, cacad fisik/mental,kaum muda (senioritas),kaum penyimpang.
Dimensi Perilaku dan Perilaku Kolektif
Dimensi Perilaku
Diskriminasi individu : tindakan seorang pelaku yang berprasangka (Ransford)
Dimensi Perilaku Kolektif
Lynching : intimidasi, penganiayaan, dan praktik pembunuhan oleh massa kulit putih terhadap orang kulit hitam di Amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Telah Mengisi Komentar