tag:blogger.com,1999:blog-31278773694326847642024-03-13T09:13:30.442+07:00My blog is My FavouriteBacalah, Resapilah, SebarkanlahBimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-74864115915984834622015-02-01T21:53:00.000+07:002015-03-30T00:22:31.184+07:00The OneSebelumnya, aku tak tahu terlalu banyak tentangmu.<br />
Melihatmu pun hanya sesekali saat melintasi jalan menuju ke sekolah.<br />
Seperti melihat yang lainnya, tak ada perasaan yang lebih kepadamu.<br />
<br />
Suatu hari, saat aku pulang sekolah, aku terkaget, karena melihatmu ada di rumahku.<br />
Orang tua ku pun memperkenalkanku denganmu.<br />
Katanya, Orang tua mu juga menyetujui mu jika kamu ingin dekat denganku.<br />
Aku bingung, karena itu kali pertama ku melihatmu dari jarak yang sangat dekat.<br />
Bahkan, aku bisa langsung menyentuhmu jika aku mau.<br />
<br />
Semenjak pertemuan itu, aku dan kamu selalu bersama-sama.<br />
Bersama-sama terkena terik matahari, bersama-sama menembus derasnya hujan, dan juga bersama-sama jatuh saat menabrak kendaraan orang.<br />
Meski begitu, kamu tak kapok jalan berdua lagi denganku.<br />
Bahkan, kamu menjadi teman paling dekatku saat SMA.<br />
<br />
Ya, disaat yang lain menjatuhkanku, dan meremehkan impianku, kamu selalu mendukung perjuanganku.<br />
Ketika aku ingin keluar kota untuk sekedar tes perguruan tinggi, kamu rela ikut dengan ku menempuh puluhan kilometer.<br />
<br />
Kamu juga setia menemaniku selama dua tahun di SMA, kecuali saat kamu sakit dan tidak bisa masuk.<br />
Tapi aku juga tidak akan membiarkanmu sakit berlama-lama, jika tidak ada yang mengantarmu ke rumah sakit, aku sendiri yang mengajakmu kesana, agar kamu lekas sembuh, dan bisa menemaniku kembali ke sekolah seperti hari-hari biasa.<br />
<br />
Maaf, jika aku sempat berpisah sementara waktu denganmu, karena aku harus menempuh pendidikan di ibukota.<br />
Tapi bukan kamu namanya, kalau bisa berlama-lama jauh dariku.<br />
Beberapa bulan kemudian, kamu menyusulku ke ibukota, dan menemani tahun-tahun pertamaku di kampus.<br />
<br />
Tapi..., kita harus berpisah kembali, saat orang tua ku mengkhawatirkan keadaanmu yang tak terurus, karena aku yang terlalu sibuk dengan setumpuk buku-buku.<br />
Maaf, jika aku tak sempat memperhatikanmu, karena saat itu, diriku pun juga sering sakit-sakitan karena banyak sekali yang harus dikerjakan.<br />
<br />
Awal tahun 2015 ini, aku pulang ke kampung, untuk mengurus berkas yang dibutuhkan sebagai syarat mendapatkan pekerjaan di ibukota.<br />
Tak lupa, aku menghampirimu, menanyakan keadaanmu, dan mengusap air yang keluar dari matamu.<br />
Akupun mengucap syukur karena kondisimu sudah lebih baik dibanding terakhir kita bertemu.<br />
<br />
Saat ingin kembali ke ibukota, aku kebingungan, karena semua tiket sudah habis terjual.<br />
Bahkan, untuk kelas eksekutifpun sudah tidak ada.<br />
Disaat genting seperti ini, aku tak tahu harus meminta bantuan ke siapa selain kepadamu.<br />
Aku serasa tak percaya, meski kamu pernah aku kesampingkan, kamu tetap mau membantuku, kamu memberikan ku sebuah tumpangan ekslusif, yang mungkin orang lain tidak pernah rasakan.<br />
<br />
Aku tahu, hubungan kita yang kuat ini tidak terbentuk begitu saja.<br />
Dulu, setelah mengetahui bahwa kamu sering jalan denganku, banyak teman-temanku yang mengatakan bahwa kamu itu sebenarnya galak, matre, dan berisik.<br />
Tapi, aku hanya tersenyum mendengar celotehan mereka, dan berusaha mengalihkan pembicaraan ke hal-hal yang lainnya.<br />
<br />
Akhir-akhir ini, ayahku pun begitu, ingin memisahkanmu dariku.<br />
Ayahku juga beranggapan bahwa kamu sangat matre, dan tidak pantas untukku.<br />
Tapi...., aku mengatakan kepada ayahku, kalau aku akan tetap sanggup membiayaimu, sekalipun benar kalau kamu akan menghabiskan banyak uangku.<br />
Akhirnya, hati ayahku luluh, dan tetap membolehkanmu dekat denganku.<br />
<br />
Sebenarnya, aku sudah tahu segalanya, sebelum orang lain memberi tahuku tentangmu.<br />
Kamu memang sering berisik saat kita bersama<br />
Kamu juga sering menghabiskan isi dompetku untuk sekedar membeli minuman, atau asesoris tambahan.<br />
Kamu juga agak galak, kalau bertemu dengan yang lainnya.<br />
Tapi..., keadaan itu masih belum cukup bagiku sebagai alasan untuk melepasmu.<br />
<br />
Aku takut dengan keadaanmu saat bersama dengan orang lain.<br />
Aku takut mereka tidak memperlakukanmu seperti aku memperlakukanmu.<br />
Aku takut mereka memperalatmu untuk hal-hal yang tidak baik.<br />
Jika itu terjadi, apakah aku masih pantas disebut sebagai orang yang baik?<br />
<br />
Sebenarnya, sulit untuk mendapatkan hatiku, karena aku sendiri adalah seorang dengan tipe pemilih.<br />
Setelah melihatmu dari dekat untuk pertama kalinya, aku langsung mencari segala informasi yang berhubungan denganmu, agar aku tahu, apa kekuranganmu, dan apa kelebihanmu.<br />
Dengan begitu, aku tidak akan menyesal dikemudian hari, jika aku menemui hal-hal negatif yang muncul dari dirimu.<br />
<br />
Mungkin kamu akan keheranan mendengar prinsipku, karena aku berbeda dengan kebanyakan orang, yang asal pilih dan akan ganti begitu saja ketika bosan.<br />
Aku tidak seperti itu, aku memang harus memastikan dengan benar siapa yang akan ku pilih, dan ketika pilihan itu sudah jatuh, maka aku tidak akan melirik kepada yang lain selain kamu.<br />
<br />
Aku bersyukur bisa mengenalmu<br />
Aku berharap hubungan ini bisa berlangsung lama.<br />
<br />
Terimakasih telah menemaniku selama delapan tahun.<br />
Terimakasih atas seluruh pengorbananmu.<br />
<br />
Motorku.<br />
RX King.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU9UUeaqNRxUVIn_hwlcZ_tUfhtk_TJzNXsEEKYIgf92UgiW98WSMyMpX0Wn0kW-vxHIrlOCLltNRCk_I9ylrbDvk3wncF959j4T-8VtBnyVpmOGQ0bN5CraH0fb_zkbN0_kCvNq11OXM/s1600/P_20141207_130047ee.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU9UUeaqNRxUVIn_hwlcZ_tUfhtk_TJzNXsEEKYIgf92UgiW98WSMyMpX0Wn0kW-vxHIrlOCLltNRCk_I9ylrbDvk3wncF959j4T-8VtBnyVpmOGQ0bN5CraH0fb_zkbN0_kCvNq11OXM/s1600/P_20141207_130047ee.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-7584198946514460342014-10-13T15:38:00.000+07:002014-10-13T15:58:44.568+07:00Oleh-oleh dari BanyuwangiHai kawan, maaf ya kalau saya tidak membawa apa-apa untuk kalian dari kota paling timur Pulau Jawa. Bukannya pelit..., tapi saya tak tahu apa yang harus saya bawa, karena selama lima hari ini, saya tidak menemukan something special. Daripada jauh2 cuma bawa martabak manis (di Banyuwangi disebutnya Terang Bulan), mending saya beliin martabaknya dari Jakarta aja kaaan.....?? so.... buat anak2 Masjid UI, stay di Masjid ya malam ini :)<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Sambil nunggu martabaknya mateng, saya mau berbagi cerita nih untuk kalian, cerita yang saya alami selama perjalanan ke Banyuwangi tentunya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kamis, 09 Oktober 2014, beberapa minggu setelah saya pulang jalan2 dari Palembang, telah terjadwal perjalanan lagi menuju Banyuwangi, kota paling ujung timur dari Pulau Jawa. Sebelumnya saya sempat bertanya2, kenapa kalau ujung barat Pulau Jawa itu dinamakan Ujung Kulon, tapi ujung timurnya tidak dinamakan Ujung Wetan?? kok malah Banyuwangi (dalam bahasa jawa berarti Air Harum)? Usut punya usut, ternyata ada sejarahnya lo..... biar gak menuh2in postingan, baca aja sendiri disini yah... <a href="http://legendakita.wordpress.com/2008/09/03/asal-usul-kota-banyuwangi/">Asal Usul Kota Banyuwangi</a> ^_^</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nah, pada hari Kamis, <strike>kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk di muka</strike> saya berangkat dari Stasiun <b>Pasar Minggu</b> menggunakan KRL menuju Stasiun <b>Pasar Senen</b> untuk oper KRD Kertajaya ke Stasiun <b>Pasar Turi</b> Surabaya. Ohh iya... meski dari pasar ke pasar, saya bukan mau dagang lo ya.... apalagi mau nyopet, emang dari sono nama stasiunnya pake nama pasar :)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekitar pukul 13.30, sebuah kereta berwarna jingga datang memasuki stasiun Pasar Senen, tidak salah lagi, ini adalah kereta Kertajaya jurusan Pasar Turi Surabaya. Sambil membawa satu tas ransel dan tas kamera, saya menaiki kereta tersebut. Ya... kereta yang sangat baguslah untuk ukuran duit 50.000-an dari Jakarta ke Surabaya. Selama di dalam kereta, ada tiga kegiatan yang saya lakukan, berdiri, duduk, dan tidur :D<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnB-95N2jJQ5ja-oQNJ3X8fI1xjbPzBD5qrZrqd3l3WZp1-nvYewYcCuV2KhpeR3G9rCGvCCtqej-AZvuUH96FSmGaV5vDE6CiMdlRXFXjEVSqa7wZ_Asob_gpqZPSzbkPJIOlgz48Wx0/s1600/DSCF6440.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnB-95N2jJQ5ja-oQNJ3X8fI1xjbPzBD5qrZrqd3l3WZp1-nvYewYcCuV2KhpeR3G9rCGvCCtqej-AZvuUH96FSmGaV5vDE6CiMdlRXFXjEVSqa7wZ_Asob_gpqZPSzbkPJIOlgz48Wx0/s1600/DSCF6440.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Sekitar pukul 02.30, kereta sudah sampai tanah kelahiran, Surabaya. Cepet kan...?? yo'i, karena sekarang sudah dual track lho... saya sih berharap nantinya bakal bisa jadi quad track, hingga octa track :3<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ8Fd_BvRKF7V0peK65u9UjMy0saZajQJ8lJyfVaj10bNP-5547-MGb0R1zAaaWEa6I_RTyG5hsrxL4iatXV70Red43pLFZmMkY3PDNr9kDnzj_PC2wRQvPBmOIPAHUnrPfGs9mbFSDEA/s1600/DSCF6451.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ8Fd_BvRKF7V0peK65u9UjMy0saZajQJ8lJyfVaj10bNP-5547-MGb0R1zAaaWEa6I_RTyG5hsrxL4iatXV70Red43pLFZmMkY3PDNr9kDnzj_PC2wRQvPBmOIPAHUnrPfGs9mbFSDEA/s1600/DSCF6451.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
Dari Stasiun Pasar Turi, saya harus oper ke Stasiun Gubeng untuk melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Saya pun harus menunggu lumayan lama, karena kereta Sri Tanjung dijadwalkan meluncur pukul 04.30. Ternyata...., banyak juga lho.... yang akan naik kereta ini menuju Banyuwangi. Dan kerennya, disini ada iklan bertuliskan "Jakarta is 1000 Island" hehe<br />
<br />
Dari sini kereta lanjut menuju Banyuwangi, sempat melihat Sidoarjo, tempat tinggal saya selama beberapa tahun setelah pindah dari Surabaya. Disini saya juga melewati <strike>tempat wisata</strike> lumpur lapindo. wow... kereeeenn... Te Oo Pe Be Ge Te deh.<br />
<br />
Setelah lebih dari lima jam dikereta, saya terbangun, dan secara tak sengaja melihat sebuah tulisan "Stasiun Glenmore", ahh... sepertinya saya sedang mimpi, ya, mungkin mimpi di Eropa. Mana ada di Indonesia ada stasiun bernama "Glenmore", paling ya tak jauh2 dari nama pasar. haha<br />
Apalagi, setelah kepala nengok keluar, saya melihat sosok yang tak biasanya berada disitu dengan memakai pakaian itu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc8WamNobjw7C7mdjsmJ2RRsHbrfFDoRHBIMtSIfVuqG-v30Nzwukmhu5UxWMs90klaBumUEFaYB_UMP-FQKT-48rgliIsdw-8zidwc9GAsuCEMR4LN87Iexu-_YAR8IkxHy7mT_Gxuv0/s1600/DSCF6469edit.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc8WamNobjw7C7mdjsmJ2RRsHbrfFDoRHBIMtSIfVuqG-v30Nzwukmhu5UxWMs90klaBumUEFaYB_UMP-FQKT-48rgliIsdw-8zidwc9GAsuCEMR4LN87Iexu-_YAR8IkxHy7mT_Gxuv0/s1600/DSCF6469edit.jpg" height="320" width="263" /></a></div>
Buat yang kepincut dengan beliau, sering2 aja naik kereta Sri Tanjung, siapa tahu jodoh, hhe<br />
<br />
Beberapa menit kemudian, sampailah saya di stasiun yang dituju, Stasiun Kalisetail, Banyuwangi. Kalau dihitung2 sih, sudah empat kali saya melewati Banyuwangi, waktu study tour ke Bali saat kelas 3 SMP, dan kelas 2 SMA. Ya... dari segi temperaturnya sih mirip2 dengan Bekasi, haha, Bekasi lagi bekasi lagi (lagi booming).<br />
<br />
Sesampainya disini, saya langsung check in di Hotel Baru Indah, Jl Yos Sudarso 79, Jajag. Biayanya murah meriah, single bed, TV, ceiling fan, gratis air putih + kopi/teh cuma 70.000/hari. *bukan promosi, just info :)<br />
<br />
Disini, saya bersama seseorang, sebut saja mas Imin, setelah ngobrol panjang lebar, kitapun nginep sekamar ambil double bed buat ngehemat biaya sekaligus buat temen ngobrol (ujung2nya sih dia yang ngebayarin :D). Malam harinya, kami jalan2 keluar, nongkrong, makan jagung sambil nyeruput secangkir cappuccino.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg87c2Tfsom-YBqq-ybyDNuA82sOvMG5lDDKaKP6389XK8GT06gYeVGhdm2n9AEU3jDQxvAaToxxQluGA2HocuQHLmShySP4Tqus6WqH8TjMpVIh9UfnaeW-R57xmMQWP1YdVN73tMEAvk/s1600/DSCF6484.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg87c2Tfsom-YBqq-ybyDNuA82sOvMG5lDDKaKP6389XK8GT06gYeVGhdm2n9AEU3jDQxvAaToxxQluGA2HocuQHLmShySP4Tqus6WqH8TjMpVIh9UfnaeW-R57xmMQWP1YdVN73tMEAvk/s1600/DSCF6484.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
Esok harinya, kami sempatkan jalan2 ke kebun buah naga dan jeruk milik saudaranya, wuih... saya disuruh makan buah naga dan jeruk sepuasnya, nyam nyam nyam. Sebelum balik ke hotel, kami mengisi perut di warung nasi pecel, dan tentunya, mas Imin yang bayarin. hehe<br />
Setelah itu kami balik ke hotel dan sudah sibuk dengan urusan masing-masing.<br />
<br />
Hari ini saya juga bertemu dengan bapak dan ngobrol panjang lebar tentang keluarga. Dan seperti biasa, saya memegang keputusan terakhir terkait rencana keluarga. Setelah memutuskan perkara tersebut, obrolan semakin ringan, dan seperti biasa ngobrol tentang jodoh. Saya bercerita ke bapak kalau pernah ketemu seseorang ustad di Merak saat akan menuju Palembang. Setelah ngorbol panjang lebar dengan ustad tersebut, beliau tanya tanggal lahir, hari lahir, dan penanggalan Jawa. Kata beliau, saya yang kelahiran Rabu Pahing, cocoknya dengan perempuan yang berhari lahir di hari Jum'at atau Sabtu, haha<br />
Bapak pun menimpali, kalau Rabu Pahing itu bagusnya juga bukan dengan orang2 daerah Timur dan Selatan, tapi daerah Barat, jadi katanya, kalau dapet jodoh orang Jawa Barat itu nanti rintangan hidupnya tidak terlalu banyak. Saya pun cuma bisa mengangguk dan sedikit tersenyum, mengingat sosok idaman saya saat ini memang berasal dari daerah Barat, bukan Timur atau Selatan. *jangan kepo yah ^_^<br />
Setelah maghrib, dan saya kembali ke hotel, dan langsung blek sek meninggalkan separuh nyawa alias tidur.<br />
<br />
Hari Minggu, bapak balik ke Tulungagung, saya dan mas Imin bareng2 balik ke Surabaya karena beliau juga akan ke Jakarta naik kereta yang sama, Kertajaya.<br />
Dan sebelum berangkat, saya sempatkan menjepret langit Banyuwangi nan eksotis.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEi6vAYZK7eFMzyzvBkIra4AwS6zC-WkYBsvgwFB8Ev2H__AUom5s5qy_buSrD5LfEcV8FfOBXEzqBpA3uHPnLzyyk2B54_CceWTPAM1vPyC17IlG4qD0hlclm_T49MMY0fKCIJNwfnnc/s1600/DSCF6788.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEi6vAYZK7eFMzyzvBkIra4AwS6zC-WkYBsvgwFB8Ev2H__AUom5s5qy_buSrD5LfEcV8FfOBXEzqBpA3uHPnLzyyk2B54_CceWTPAM1vPyC17IlG4qD0hlclm_T49MMY0fKCIJNwfnnc/s1600/DSCF6788.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
Di perjalanan Banyuwangi --> Surabaya, tepatnya sebelum Stasiun Jember, mas Imin di telpon teman kampusnya yang tidak pernah ketemu semenjak kuliah. Beliau memanggilnya dengan sebutan kupret. Akhirnya beliau menawari saya untuk berhenti sebentar di Jember, menemani beliau menemui teman lamanya. Dan menjanjikan akan membelikan tiket eksekutif kereta Mutiara Timur Siang untuk mengejar jadwal kereta Kertajaya pukul 20.45. Mengingat saat itu masih pukul 09.00, maka saya mengiyakan, apalagi saya juga belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di Kabupaten Jember.<br />
<br />
Setelah menunggu sekitar 10 menit, teman beliau datang dengan mengendarai Honda All New City keluaran April 2014. Ternyata beliau juga membawa dua anak perempuannya, namanya ceicil berumur 5 tahun dan kakaknya uni berumur 7 tahun. Dan seperti biasa, saya hanya butuh 5 menit agar dua anak ini mau nempel sama saya, haha<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5aBHZabiNf5f-cIYOjAByVJlkN-ICw3pTHrQ51UfZ5I52BcK64z_9uevOi543DCGGepRhkyx5cSCDAx4R3bvv_w1dPKGVdbKAc00WkpfVCtVJbnIrcyGbZKAvs2GQYysiZGbVCvheSh4/s1600/DSCF6860.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5aBHZabiNf5f-cIYOjAByVJlkN-ICw3pTHrQ51UfZ5I52BcK64z_9uevOi543DCGGepRhkyx5cSCDAx4R3bvv_w1dPKGVdbKAc00WkpfVCtVJbnIrcyGbZKAvs2GQYysiZGbVCvheSh4/s1600/DSCF6860.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Sebelum mampir ke rumahnya, kami pun diajak ke rumah barunya yang setengah jadi, ya... sekitar 15 menit dari stasiun. Begitu sampek, saya dan mas Imin rada terperangah. Buseeettt..... ini rumah apaan? tingginya aja 4 lantai, brrrr.... Setelah tanya2, ternyata biaya untuk membuat rumah ini sekitar 4.5 Milyar, muke lele. Setelah capek muter2 rumahnya, kami diajak langsung ke rumahnya, sekedar mampir dan ketemu dengan istrinya. Rada tidak percaya begitu ngelihat istrinya, macam masih umur 20-an tahun, dan mirip2 SPG mobil gitu lah. *jangan dibayangkan!<br />
<br />
Karena waktu yang semakin mepet, kami langsung diajak makan ke salah satu rumah padang langganannya. Di perjalanan beliau cerita ke saya kalau dulu pernah kuliah di LIA Jakarta mengambil sastra. Tapi semester 6 cabut karena males lagi kuliah dan menjadi sales pupuk. Setelah itu beliau mencoba berbisnis pupuk lima tahun jalan, dan telah menuai suksesnya. Sampai rumah makan padang, saya tambah kaget campur senang, ternyata semua menunya ditaruh di meja makan, dan tinggal comot mana yang mau dimakan, ahhhh.... nikmatnya.... Sesampainya di stasiun Jember, ternyata mas Imin dimintai nomer rekeningnya, haha, rejeki emang gak kemana mas, baru saja beliin saya ini itu langsung diganti dengan yang lebih gede melalui perantara orang lain, :)<br />
Kamipun meninggalkan Jember dengan perut kenyang dan perasaan riang gembira :D.<br />
<br />
Setelah perjalanan sekitar 2 jam, pukul 16.00, kami sampai di stasiun Gubeng Surabaya. Disini, kami mendengarkan lantunan piano sembari meregangkan otot2.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAKpBWJTmb9Hjtg_X7B4-uhRnKPqzcnsee_q34NbAkmUxQRKEYsz0sKpEeLBEj7HPSxCkU8yEODbt56825Gy8ei4s8Fb2hISyL4cIJEWVAwtr_7kCbN4ykpQMMimHODx-jLKlqNzL8BU/s1600/DSCF6865.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAKpBWJTmb9Hjtg_X7B4-uhRnKPqzcnsee_q34NbAkmUxQRKEYsz0sKpEeLBEj7HPSxCkU8yEODbt56825Gy8ei4s8Fb2hISyL4cIJEWVAwtr_7kCbN4ykpQMMimHODx-jLKlqNzL8BU/s1600/DSCF6865.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah 10-an menit, kami keluar stasiun dan jalan mengikuti feeling. Beberapa menit kemudian, kami menemui simbol kota Surabaya, rejeki emang gak kemana, hehe </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfQvRFAxoiYK5_3UPUjD_t-7LtXbFYOR2FGdimHXVCBeRPfYpEB-HFu4L8RK0XxTar8EaJtrTKA__o0fNRFVRTBhUfnXAxBErcl5pEzbPbYn64RRpdUAmxGO8c9p1PqcLDnRhqpiudgrc/s1600/DSCF6877.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfQvRFAxoiYK5_3UPUjD_t-7LtXbFYOR2FGdimHXVCBeRPfYpEB-HFu4L8RK0XxTar8EaJtrTKA__o0fNRFVRTBhUfnXAxBErcl5pEzbPbYn64RRpdUAmxGO8c9p1PqcLDnRhqpiudgrc/s1600/DSCF6877.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah foto2 narsis :D, kami melanjutkan perjalanan lagi. Eh..... ternyata.... di dekat simbol kota Surabaya ini kami menemui sebuah kapal selam yang berada di darat. Usut punya usut, ternyata ini adalah Monumen Kapal Selam, kereeenn.... Kami pun masuk dengan tiket seharga Rp. 8.000, dan tentunya saya tetap dibayarin, hehe</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Disana juga bertepatan dengan pemutaran film sejarah Kapal Selam Pasopati dan sejarah TNI AL. wih, mantep deh pokoknya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF7avG4VrXiYp4dvc45igTnA3sx4tAnr6EiDUlDjFYzngMpDR5g8YAWk-6ndC2pVTMgo7vR9y95XYagDKp2WFR5hIsiNeZ9u2NXUwBoBpqm-AMNarKUAExJytlHHEsgSCI6UJQNO93p44/s1600/DSCF6885.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF7avG4VrXiYp4dvc45igTnA3sx4tAnr6EiDUlDjFYzngMpDR5g8YAWk-6ndC2pVTMgo7vR9y95XYagDKp2WFR5hIsiNeZ9u2NXUwBoBpqm-AMNarKUAExJytlHHEsgSCI6UJQNO93p44/s1600/DSCF6885.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmwyVdS9XE3TJhnvHtFVDN1qaXu6Hr6zn5LNayMf-an9HNADpk6y_QF4VkSgwAUvrqkCrHC9X49xBAh8y4S00nRQt6sInaL3XmhpYUv-C27Qf0luI9tyXhr7-xW-5kRDRhYdbJxSU6ZEw/s1600/DSCF6889.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmwyVdS9XE3TJhnvHtFVDN1qaXu6Hr6zn5LNayMf-an9HNADpk6y_QF4VkSgwAUvrqkCrHC9X49xBAh8y4S00nRQt6sInaL3XmhpYUv-C27Qf0luI9tyXhr7-xW-5kRDRhYdbJxSU6ZEw/s1600/DSCF6889.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah dari Monumen Kapal Selam, kami jalan kaki lagi melewati mall2 Surabaya dan akhirnya naik taxi menuju Stasiun Pasar Turi untuk selanjutnya bertolak menuju Stasiun Jatinegara, Jakarta.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Alhamdulillah... liburan saya kali ini serasa dimudahkan dan diberi banyak pengalaman tak terlupakan. Semoga liburan nanti jauh lebih indah dari ini, lebih banyak uang jajannya mungkin, lebih panjang waktunya mungkin, atauuu..... dengan pendamping perempuan mungkin. :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Eh.., tadi ada sms masuk, saya diagendakan lagi ke Jawa Timur hari Kamis ini, tanggal 16 Oktober 2014, asyiikkkk......, liburan lagiiii....... :D</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-54095925887947773442014-02-16T19:23:00.001+07:002014-02-16T19:24:35.096+07:00NAK, IBU INGIN BICARA SOAL MILIH-MILIH PEREMPUAN…<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ8pZHihVx2A6NLFyK2UM6a2zlCzUXx9cCjXkiTYchhXeYwk3eNNj4ayLzt3OzLCG9MbMkD1Ik6I98WRail_Q0K1aCMzKPO1ZJCrC-A9r7peqZzqNXQTQag19Krv3vj2YZM6QnkMdTjkc/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ8pZHihVx2A6NLFyK2UM6a2zlCzUXx9cCjXkiTYchhXeYwk3eNNj4ayLzt3OzLCG9MbMkD1Ik6I98WRail_Q0K1aCMzKPO1ZJCrC-A9r7peqZzqNXQTQag19Krv3vj2YZM6QnkMdTjkc/s1600/images+(1).jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rasanya hampir
tidak dapat dipercaya sekarang ibu menulis soal ini kepada dua anak laki laki
yang sangat membanggakan hati. Ibu tidak bisa lebih bersyukur atau meminta
kepada Tuhan memperoleh putra yang lebih baik daripada kalian. Kalian
bertiga adalah anugerah terbesar dan terindah yang Tuhan berikan kepada
ibu. <i>I could never ask for more…</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Membesarkan
kalian adalah masa masa terindah dalam hidupku, sekalipun itu harus ditukar
dengan prospek perkembangan karir, ibu bahagia memilih menjadi ibu rumah tangga
dan menyaksikan kalian tumbuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada akhirnya
ibu harus bicara soal jodoh, mengingat saat ini kalian sudah cukup pusing
dikejar kejar perempuan yang tentu saja mengagumi kualitas yang ada dalam diri
kalian. <i>You were brought up with lots of love and values from your
parents. Never forget that.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rasanya ibu
tidak harus panjang lebar mengulang kembali bagaimana menjadi laki laki
sejati . Satu kalimat sederhana mampu mengungkapkan petuah panjang soal
itu : <b><span style="color: #f6b26b;">Contohilah ayahmu.</span><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Soal perempuan,
ibu dapat memahami rasa heran maupun kebingungan kalian. Wanita memang tidak
mudah dipahami. Sampai detik ini juga ibu kadang sukar memahami diri sendiri.
Itu bagian misteri perempuan yang justru menambah keindahannya. Satu pemahaman
umum sederhana adalah wanita ingin disayangi dan dilindungi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Soal selera
secara fisik, ibu tidak perlu komen panjang lebar. Masing masing kalian
memiliki selera berbeda, dan itu sah sah saja… Selera itu adalah hak prerogatif
yang tidak bisa diganggu gugat. Yang pasti secara jujur ibu harus mengatakan bahwa <b><span style="color: #f6b26b;">inner
beauty adalah hal terpenting</span></b>, tapi <b><span style="color: #f6b26b;">inner beauty tanpa dibungkus
dengan kulit luar yang apik akan menjadi kurang maksimal</span></b> karena kalian
sebagai laki laki sejati tidak mau merasa malu membawa istri dan mengenalkannya
kepada orang lain, terutama sahabat dan keluarga. Kalian berdua sudah cukup
dewasa untuk mengartikan ini…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari dulu ibu
tidak pernah rewel soal berteman. Yang selalu ibu ingatkan adalah harus selalu
baik dan sopan kepada orang lain. Berkawanlah sebanyak mungkin. Jangan memilih
milih teman karena status sosialnya maupun dilihat dari uangnya. Tidak semua
yang kaya itu baik, tidak semua yang miskin juga baik. Uang hanyalah sarana dan
alat membeli sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. <b><span style="color: #f6b26b;">Uang itu perlu,
oleh karenanya aturlah uang dengan baik, dan jangan pernah membiarkan uang
mengatur kalian, apalagi sampai bisa membeli hati nurani.</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Entahlah kalau
ibu ibu yang lain… tapi ketika menyangkut soal memilih jodoh, ibu harus minta
maaf lebih dulu. Jujur ibu akan sanget bawel soal ini. Ibu tidak pernah
mungkin bisa benar benar objektif menilai wanita yang akan menjadi istri
kalian, tapi sedapat mungkin ibu janji akan bersikap adil dan fair sebatas
kemampuan ibu. You two know that I am a fair person. Ibu benci
ketidak adilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Meskipun
sejujurnya ibu sudah berulang kali mengatakan… rasanya tidak ada wanita yang
cukup pantas mendapatkan kalian. Ini adalah ungkapan kebanggaan
seorang ibu kepada anak laki lakinya. Overdosis ? mungkin memang
kedengaran berlebihan…but I can’t help it. Kelak istri kalian juga akan
merasakan hal yang sama jika kalian memiliki anak laki laki…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Memilih istri
itu mungkin kurang lebih mirip dengan memilih mobil… Ada begitu banyak ragam
jenis mobil dengan spesifikasi yang berbeda. Kenali diri kalian.. ketahui apa
yang menjadi selera kalian. Satu hal prinsip yang paling berbeda antara
istri dan mobil adalah : <b><span style="color: #e69138;">Istri itu abadi. Tidak bisa ditukar tambah
kapan saja kalian mau.</span></b> <i>When you get married, you married for life.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jangan pernah
menikah hanya karena merasa sudah umurnya harus menikah. <b><span style="color: #f6b26b;">Menikahlah karena
kalian merasa pasti bahwa dengan dirinya kalian akan saling membahagiakan
selamanya.</span><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ini yang bisa
ibu katakan mengenai petunjuk umum secara garis besar ketika itu menyangkut
calon istri…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">- Look
for the right chemistry.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Kalian
akan tahu itu ketika bertemu dengan yang cocok. Kalian akan menyadari bahwa
rasanya masuk akal kenapa selama ini yang lain kurang menarik, dan ada sesuatu
yang rasanya kurang sebelum bertemu dengannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada pesona
tersendiri yang dibawanya yang memang melekat dalam dirinya tanpa dibuat
buat. Ibu pikir dulu ayahmu jatuh cinta dengan ibu karena diantara teman
teman calon dokternya yang lembut feminin, tiba tiba nongol seorang
wanita yang lain dari yang lain. Yang bisa memanjat pohon dan berantem dengan
sangat baik…. Rupanya pria kalem yang tenang itu tergeletak tak berdaya
dengan seorang gadis blak blakanyang kalau makan tidak pernah malu malu,
dan bisa menyatakan pendapatnya dengan jujur, sekalipun harus berbeda…
Siapa yang bisa menyangka ? Tanya ayahmu soal chemistry… ibu tidak pernah bosan
mendengar cerita klasik bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="color: #f6b26b;">- Nilai
kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia
memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya.</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tentu saja
wanita akan baik kepada pria yang dicintainya. Kebaikan sejati itu
dinilai dari bagaimana dia bersikap dan memperlakukan orang lain. Apakah dia
adil dan jujur ? Apakah dia penuh belas kasih ? Bagaimana dia menghormati
orang tua dan memperlakukan teman temannya ? Dengan siapa dia bergaul ?.
Bagaimana gaya hidupnya ? Apakah dia bisa tersenyum sama lebarnya ketika diajak
makan di restaurant mahal ataupun di warung Tegal yang murah meriah ?.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perlu waktu
untuk menilai ini semua. Tapi kalau soal jodoh, selalu ibu katakan, jangan
merasa diburu buru. <i>Take your time… give time enough time.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="color: #f6b26b;">- Pilihlah
wanita yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Ini kemampuan hebat yang
sangat perlu.</span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Hidup ini akan
membawa kalian kepada banyak masalah dan lika liku… Tapi tidak ada yang lebih
menyenangkan daripada hidup bersama dengan wanita yang mampu membuat
kalian tertawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pilihlah wanita
yang bisa tertawa ketika kalian mengatakan “kartu ATM-ku tertelan lagi….<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selera humor
yang baik itu bukan menertawakan orang lain, tapi lebih kepada bagaimana dia
bisa menertawakan dirinya sendiri dan melihat sisi lucu dan baik dari segala
sesuatu. Pada akhirnya cinta yang bergelora itu akan stabil… kupu kupu
yang terbang tak tentu arah dalam perut kalian ketika pertama jatuh cinta, akan
hinggap dengan tenang dan menetap, digantikan dengan rasa nyaman yang
menyenangkan…, tapi <b><span style="color: #f6b26b;">perekat cinta yang awet adalah tertawa bersama
menjalani kehidupan rumah tangga kalian.</span><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="color: #f6b26b;">- Menikahlah
dengan wanita yang memiliki prinsip hidup yang baik dan menghormati prinsip
prinsipnya.</span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Dia tidak
harus selalu setuju dengan kalian. Buat apa menikah dengan orang yang selalu
mengatakan ya ? <i>When two person always agree, one is not necessary…</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pilihlah wanita
yang mampu menyikapi perbedaan pendapat, mampu menghargai perbedaan selera dan
berkompromi secara fair…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="color: #f6b26b;">Menikahlah
dengan wanita yang mampu bicara jujur demi kebaikan.</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">- Ini yang
terakahir, tapi bukan berarti tidak penting…. <b><span style="color: #f6b26b;">Menikahlah dengan wanita
yang menghormati kalian.</span></b> Ibu akan menjadi orang yang paling naik pitam
jika kalian dikasari. Terutama di depan umum. <i>Never .. ever let a woman
be rude to you.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ibu bisa
mengatakan ini karena ibu mendidik kalian untuk selalu menghormati dan
menghargai wanita. <b><span style="color: #f6b26b;">Cinta tanpa penghargaan bagaikan mobil tanpa
setir, tidak berguna.</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Well, you know
your mother.. ini dulu yang bisa ibu katakan. Mudah mudahan tidak ada lagi
yang perlu ibu tambahkan kecuali bahwa <i>I love you and will always
be proud of you , my sons.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">For Russell and
Reinhart, with unlimited love from your Mum.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ditulis oleh
Ellen Maringka pada kompasiana muda<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-58305681000473756402014-01-26T17:07:00.002+07:002014-04-15T01:05:48.514+07:00CeritaJika #8 : Jika Istrimu Seorang Psikolog<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXRe38Ng_LU8IlXbTsgm8nMgLGD2UdyfHuiY_i_arZg0dQibcNR6c5blVfuxWCanczsluRDJt4Wrj8ThSVB8KDhDbteg4mERZUk1A6e-zIoK-K63OtUyq2MJIjsAV_G6SrJeT77ni6ias/s1600/27+feb+2010.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXRe38Ng_LU8IlXbTsgm8nMgLGD2UdyfHuiY_i_arZg0dQibcNR6c5blVfuxWCanczsluRDJt4Wrj8ThSVB8KDhDbteg4mERZUk1A6e-zIoK-K63OtUyq2MJIjsAV_G6SrJeT77ni6ias/s1600/27+feb+2010.JPG" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari jika kamu menemukanku sebagai istrimu, satu hal yang pertama kali ingin aku sampaikan. Satu hal yang aku ingin agar kamu tahu, paham, dan selalu ingat. Bahwa aku, tidak bisa membaca pikiranmu. Aku bisa memahamimu hanya jika kamu menunjukkan kepadaku apa yang harus aku pahami. Kita berdua dahulunya orang yang saling tidak mengenal bukan? Jika suatu hari aku belum paham tentang jalan pikiranmu, perasaanmu, persepsimu terhadap sesuatu, keinginanmu. Tolong bersabar, pemahaman butuh waktu. Jika kau bersabar, aku akan setia belajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari jika kamu menemukanku sebagai isterimu, satu hal yang aku minta kepadamu. Support, dukungan, motivasi, sudut pandang positif, afeksi. Apapun itu istilahnya. Yang aku inginkan bahwa kamu paham, aku juga manusia biasa yang kadang lemah, kadang murung, bad mood, down, kecewa, putus asa, kadang bisa kesal dan marah. Dan jika itu terjadi, aku ingin kau selalu hadir disisiku. Nyata ataupun maya. Membantu memperbaiki moodku, meluruskan niatku, memotivasi jiwaku, meredakan amarahku, menerangi kebingunganku. Sekecil apapun itu, aku akan sangat berterima kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu hari nanti kamu menemukanku sebagai isterimu, jangan pernah mengatakan ‘kamu kan psikolog!, harusnya…”. Aku tahu tentang perkembangan manusia, perkembangan yang berakibat baik dan buruk. Jika perkembangan itu dimulai dari masa dewasa, masa ketika aku kuliah Psikologi. Maka aku yakin aku bisa menjadi manusia yang sempurna untukmu. Tetapi sayang, perkembangan manusia itu dimulai dari sejak kita bayi. Tentu aku mengalami masa-masa buruk, masa-masa yang tidak terlalu mendukung perkembanganku. Masa-masa yang kadang traumatis dan menyedihkan. Masa-masa yang menyisakan unfinish business dan memberi bekas padaku hingga saat ini. Jangan pernah katakan ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu hari kau menemukanku sebagai isterimu. Maukah kau mendengarkan konsep-konsep kehidupan berumah tangga yang aku pelajari dan aku pahami? Mendengarkan saja dulu. Tentang komunikasi yang akan kita terapkan, tentang fungsi dan peran masing-masing diri dalam rumah tangga, tentang aturan-aturan yang harus kita jaga dan patuhi. Dan yang paling utama adalah bagaimana kita mengkonsep dalam mendidik anak. Tentu aku punya pertimbangan secara psikologis dalam semua hal itu. Untuk itu aku membutuhkanmu untuk mendengarkan. Karena aku paham, yang menjalani rumah tangga ini bukan aku, tapi kita. Pun ketika kamu memiliki konsep konsep yang lain, aku sangat mau untuk mendengarkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu hari kau menemukanku sebagai isterimu nanti. Tolong jangan terganggu dengan orang-orang yang senang curhat kepadaku. Mereka yang menelpon tengah malam, yang tiba-tiba datang kerumah. Diantara mereka ada yang mungkin klien yang tidak aku kenal. Namun, diantara mereka mungkin juga teman-temanku sendiri. Diantara mereka, ada yang perempuan juga ada laki-laki. Untuk kau tahu, jika dalam dunia psikologi ada kode etik yang tidak boleh mencampurkan urusan pribadi dengan masalah klien, tetapi jika klien itu teman sendiri? Atau teman sendiri yang tidak mendaftar resmi sebagai klien tetapi meminta nasihat sebagai teman yang kebetulan psikolog? Maka tolong bersabar, jangan terganggu. Aku ingin kamu selalu ada disitu, untuk selalu mengingatkanku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu hari kamu menemukanku sebagai isterimu. Bolehkah aku tinggal dirumah saja? Mendirikan biro konsultasi dengan klien yang sangat terbatas sebagai janji profesiku, karena Aku ingin selalu hadir dalam setiap perkembangan anak-anak kita. Aku ingin selalu ikut campur dalam mengajari moral, emosi, sosial dan intelektual. Bolehkah aku menjadi guru utama anak-anak kita? Maksudku, mungkin ini sedikit ekstrim. Bolehkan anak-anak kita sekolah di rumah saja? Bersamaku? Jika nanti anak-anak kita berontak dan ingin bersekolah bersama teman-temannya, bisa kita pertimbangkan bukan untuk menyerahkan seluruh perkembangan anak ke lembaga sekolah, tapi hanya untuk perkembangan sosial saja. Aku tidak terlalu berhasrat memiliki anak brialian. Sorry for that. Aku sangat berhasrat agar anak kita memiliki kematangan emosi dan pertimbangan moral yang baik. Aku sudah mempelajari caranya, itu bisa dilatih. Tentu dengan dukungan dan restumu. Jika nanti anak kita tumbuh brilian, itu adalah bonus dari Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kamu menemukanku sebagai isterimu, ketika kita memiliki anak-anak kecil dan remaja, bolehkan kita tinggal di pinggir kota saja? Tidak masalah tinggal di tempat seperti apa. Kota, bagiku tidak baik untuk perkembangan sosial anak kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika suatu hari kau menemukanku sebagai isterimu, aku ingin kita selalu memiliki waktu, untuk saling memeluk dan diam untuk beberapa saat. Agar aku selalu merasakan keberadaanmu, kaupun selalu merasakan keberadaanku. Dan merasakan detak jantung kita menjadi satu.</div>
<br />
——————————————————————————————————<br />
<br />
Submitted :<br />
<br />
Yuar Dwitami<br />
<br />
Psikologi - Unversitas Gadjah Mada<br />
<br />
sumber: http://kurniawangunadi.tumblr.com/post/65487666588/ceritajika-8-jika-istrimu-seorang-psikolog<br />
<br />Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-12292449310439970932013-11-19T12:39:00.001+07:002013-11-19T12:40:32.125+07:00Tuhan Yang Terpenjara<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
"Apa salah jika sama-sama
mengenal tuhan walau panggilan berbeda?"<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj75FfdrJo4eBn4H1NC3mKBYT8vSyqmx8JXekA49OaMMLucp9HHJpfKYR5DTdJDYmlNG0z6Hh2nRE9_jdgnR0rL1N2b2dtK4GiL3zcklSBMP8xvqrgVY70XT9RYayk_56BHCMuc8eFi_k8/s1600/Umat-Islam-Haram-Nonton-Film-Cinta-Tapi-Beda-Hanung-Bramantyo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj75FfdrJo4eBn4H1NC3mKBYT8vSyqmx8JXekA49OaMMLucp9HHJpfKYR5DTdJDYmlNG0z6Hh2nRE9_jdgnR0rL1N2b2dtK4GiL3zcklSBMP8xvqrgVY70XT9RYayk_56BHCMuc8eFi_k8/s320/Umat-Islam-Haram-Nonton-Film-Cinta-Tapi-Beda-Hanung-Bramantyo.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itulah sepenggal kalimat dari
curhatan pemudi disebuah blognya. Sebuah pertanyaan demi sebuah pernyataan
cinta. Bukan sembarang cinta, Kawan! Temanya lawas tapi membuat kuping panas.
Cinta pasangan berbeda agama. Gugatan yang dilayangkan kepada manusia sekitarnya.
Kadang Tuhan disinggung juga dalam curhatnya. Bukan hal baru memang. Tetapi
nasib menghantarkan si penulis pada gelanggang yang lebih luas. Dari sekedar
tuangan hati menjadi tontonan lautan pasang mata. Gugatannya menyeruak tak
sekedar dunia maya, tetapi menjadi dikemas dalam hiburan. Sekarang gugatan itu
mungkin diamini muda mudi lainnya, hingga semakin membahana. Layak mereka
berterima kasih kepada Hanung bramantyo yang mengangkat kisah curhat ini
menjadi wacana yang mengangkasa. Cinta tapi Beda!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hakikatnya mereka memuja Cinta.
Cinta adalah tujuan tertinggi. Bukan cinta yang salah, tapi meletakkannya yang
keliru. Agama dipandang sebagai penghalang. Batasan-batasan yang membelenggu.
Perbedaan agama hanyalah bayangan semu. Semua toh menuju Tuhan yang sama.
Disini mulai tercium bau busuk pluralisme agama. Bukan-bukan, mereka bukan
sarjana perbandingan agama, atau kuliah tafsir quran yang dibimbing pakar agama
dari Leiden, Chicago atau Ciputat. Mereka hanyalah muda-mudi yang terseret
gelombang kebebasan. Agama yang harusnya menjadi bendungan malah diruntuhkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mereka bukan pula tak percaya
Tuhan. Apalagi membunuhNya. Tak sampai kesana. Mereka percaya Tuhan itu ada.
Bahkan hati merasa ingin dekat denganNya. Sayangnya, hati tak bergandengan
dengan pikiran. Tuhan bagi mereka hanya perkara spiritualitas belaka. Tuhan
yang membiarkan manusia bebas berkelana dalam kenaifan pikirannya. Tuhan yang
Maha baik itu membiarkan manusia menentukan baik dan buruk sendiri. Tuhan
baginya, tak ikut mencampuri benar dan salah. Bahkan Tuhan pun ikut dalam
gerbong pemuja cinta. Tuhan bagi mereka ada pojok sana. Tak mencampuri
kehidupan manusia. Tuhan yang tak kuasa, hanya terbelenggu oleh dikte-dikte
manusia. Tuhan bukan penetap hukum. malah tuhan yang terhukum. Terkurung
penjara buatan manusia bernama kebebasan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mereka tak sudi dianggap tak
beragama. "Enak, saja," cetus mereka. "Saya syahadat, sholat,
puasa kok." Tapi Cinta berbeda agama bukan hal yang prinsip. Semua agama
sama teriak mereka. "Kita hanya memanggil namanya dengan cara yang
berbeda-beda. Untuk apa Tuhan Ciptakan perbedaan jika hanya jadi
penghalang?,"teriak mereka. Suara mereka begitu lantang hingga menutupi
akalnya. Tak terpikir oleh mereka, manusialah yang memilih untuk berbeda.
Memlih jalan (agama) masing-masing. Memisahkan diri dari jalan yang
dikehendakiNya. Semua ujian Tuhan itu malah dianggap sebagai rahmatNya. Maka
ketika Tuhan hanya merdihai hubungan cinta yang berbaris di jalan-Nya, mereka
layangkan gugatan kepada Tuhan. Mereka seret Tuhan kepada sebuah pengadilan
atas nama cinta. Larangan nikah beda agama mereka vonis berbahaya! Kemudian
dijebloskan DIA dalam sebuah penjara bernama kebebasan. Biarkan Tuhan meringkuk
disana! jangan campuri urusan manusia. Kata mereka, Tuhan itu suci, tapi nyatanya,
mereka biarkan FirmanNya sunyi dalam sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tuhan dimata mereka lebih mirip
Hantu. Yang tak jelas pesan dan keinginanNya. Mereka lebih suka menerka-nerka
Tuhan. Menafsirkan sendiri-sendiri kehendakNya. Tuhan dan kehendakNya lebih
misteri ketimbang teka-teki. Di isi dan di revisi, sesuai nafsu pribadi. Firman
dan wahyu dianggap lalu. Tak sesuai dengan zaman yang sedang melaju.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maka tak heran kalau agama
dihujat. Alih-alih menjadi pandangan hidup, agama tak lebih dari sebuah mantel.
Di pakai sesuai cuaca hati. Namun lebih sering digantung dibalik pintu hawa
nafsu. Hukum dan aturan mereka campakkan. Merasa hukum agama tak selamanya.
Syahadat tak lebih sekedar syarat dalam sholat. Timbangan kebenaran tak boleh
lebih berat dari pada cinta. Ketika cinta berbeda agama dikecam , mereka
seringkali mencaci saudara seagama diseberangnya. Jangan kalian bicara atas
nama Tuhan! Tuhan itu pemuja cinta. Tuhan itu berdiri digarda terdepan dalam
kebebasan. Tak sadar mereka pun sedang berbicara atas namaNya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tanpa disadari, sekali lagi,
merekalah yang mendikte Tuhan. Menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya. Mungkin
mereka lupa, ketika sholat, mereka bersujud. Kepala (akal) yang mereka
agungkan, dipaksa tersungkur ditanah. Wajah yang mereka banggakan dipaksa mencium
tanah. Semua takluk dihadapan Tuhan. Harusnya hanya Tuhan yang berdaulat Tapi
apa daya, tak ada setitik pun hal tadi di ingatnya. Pikirannya tenggelam dalam
lautan euforia kebebasan dan gelombang sekularisme. Membawa perahu cinta beda
agama sebagai salah satu bahteranya. (beggy riskiyansyah)</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-49221217039305692872013-11-06T16:32:00.001+07:002013-11-06T16:41:46.329+07:00Cinta Itu Seperti Menunggu Bis Saja<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGVVWaFywVEHT67kBel2DInfLR0RhNaDjBKy4bRQgqcpUQpF2jhWuxhyphenhyphenDkwy4BHVRGQpx6iQGtLOXnLBJnRBW1Cg4yfW1dTYAZ_aCUzLVS1X9klhE9C80-uRIvvzVowrWaCrj3PX9Lvs/s1600/jilbab-muslimah-menunggu-bis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGVVWaFywVEHT67kBel2DInfLR0RhNaDjBKy4bRQgqcpUQpF2jhWuxhyphenhyphenDkwy4BHVRGQpx6iQGtLOXnLBJnRBW1Cg4yfW1dTYAZ_aCUzLVS1X9klhE9C80-uRIvvzVowrWaCrj3PX9Lvs/s320/jilbab-muslimah-menunggu-bis.jpg" width="320" /></a></div>
Sebuah bis datang, dan kau bilang, "Wah...terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja"<br />
<br />
Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih dan kok gak cakep begini... nggak mau ah.."<br />Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.<br />Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,<br />"Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempat pergi..<br /><br />Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju!<br />Dan kamu baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..<br /><br />Pesan moral yang terkandung dalam cerita diatas, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan anda pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.<br /><br />Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon' pendamping, tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri !' dan keluar dengan sopan.<br /><br />Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kamu harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.<br /><br />Cerita ini juga berarti, kalau kamu benar-benar menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kamu masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.<br /><br />Lantas, bis seperti apa yang kamu tunggu?<br /><br /> <br /><br /> Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-91781068711341254772013-04-14T19:07:00.000+07:002013-04-14T19:07:55.324+07:00DUA BOCAH SUPER DI JEMBATAN SETIABUDI KUNINGAN<div style="text-align: justify;">
Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki
mengarungi tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu
diingatkan.<br />
<br />
Sekedar berbagi cerita dari forum inspirasi untuk dunia Kaskus dalam keindahan hari ini :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siang itu February 6, 2008 , tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia
super. Mereka mahluk mahluk kecil , kurus ,kumal berbasuh keringat.
Tepatnya diatas jembatan penyeberangan Setiabudi , dua sosok kecil
berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong
plastik hitam.<br />
<br />
Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung
jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat
tangan lebar lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh
mereka dengan ucapan "<b>Terima kasih Oom</b> <b>!</b>". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.<br />
<br />
Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan , menyapa
seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang
penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan
saya,lagi lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut
kecil mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap
teronggok disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Saya
melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu , duapertiga terisi
tissue putih berbalut plastik transparan .<br />
<br />
Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati
mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita , senyum diwajah mereka
terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayut langit
Jakarta.<br />
<br />
"Terima kasih ya mbak .semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas
mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah
sepuluh ribu rupiah .<br />
<br />
" Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak ? " mereka
menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan
sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah
mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.<br />
<br />
" Oom boleh tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya
mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit
terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa
kembalian food court sebesar empat ribu rupiah .<br />
<br />
" Nggak punya , tukas saya !" lalu tak lama siwanita berkata " ambil
saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan
langkahnya kearah ujung sebelah timur.<br />
<br />
Anak ini terkesiap , ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya
dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya
yang masih tetap berhenti , lalu ia mengejar wanita tersebut untuk
memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget , setengah
berteriak ia bilang "sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja
!", namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. " maaf mbak ,
Cuma ada empat ribu , nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !"
Akhirnya uang itu diterima siwanita karena si kecil pergi
meninggalkannya.<br />
<br />
Tinggallah episode saya dan mereka , uang sepuluh ribu digenggaman saya
tentu bukan sepenuhnya milik saya . mereka menghampiri saya dan berujar "
Om, bisa tunggu ya , saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek
!".<br />
<br />
" eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih !" saya kasih uang itu
ke sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni
tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.<br />
<br />
Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya ,"Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar "<br />
" Nggak apa apa , itu buat kalian " Lanjut saya<br />
" jangan ..jangan Om , itu uang om sama mbak yang tadi juga " anak itu bersikeras<br />
<br />
" Sudah ..saya Ikhlas , mbak tadi juga pasti ikhlas ! saya berusaha
mem-bargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujung
jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat , secepat kilat
juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.<br />
<br />
" Ini deh om , kalau kelamaan , maaf .." ia memberi saya delapan pack tissue<br />
<br />
" Buat apa ?" saya terbengong<br />
<br />
" Habis teman saya lama sih Om , maaf , tukar pakai tissue aja dulu " walau dikembalikan ia tetap menolak .<br />
<br />
Saya tatap wajahnya , perasaan bersalah muncul pada rona mukanya . Saya
kalah set , ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya .
Beberapa saat saya mematung di sana , sampai sikecil telah kembali
dengan genggaman uang receh sepuluh ribu , dan mengambil tissue dari
tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah.<br />
<br />
"Terima kasih Om , !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup
sayup terdengar percakapan " Duit mbak tadi gimana ..? " suara kecil
yang lain menyahut " Lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar
kita kasihin..." percakapan itu sayup sayup menghilang , saya terhenyak
dan kembali kekantor dengan seribu perasaan.<br />
<br />
Tuhan ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super , kekuatan
kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya terenyuh , mereka
berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka
tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta
dengan berdagang Tissue.<br />
<br />
Dua anak kecil yang bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur mereka yang begitu belia.<b><span style="color: red !important;"> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red !important;">YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><b>Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.</b></em><br />
<br />
<br />
Saya membandingkan keserakahan kita , yang tak pernah ingin rizki kita berkurang sedikitpun.<br />
<br />
<b><span style="font-size: 14px !important;">"Usia memang tidak menjamin kita menjadi bijaksana , kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"</span></b> </div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-82196329819184434312013-03-03T17:03:00.000+07:002013-03-03T17:06:04.826+07:00KISAH SUAMI ISTRI ''SETIA HINGGA AKHIR HAYAT''<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDqd0KlrdoqqQjLG9-xeQtHPLZTMtDwP9AouCLRp4s7xhAbrOOl_SMveDAJFiIcW_A-ERw2JiQDmd0YcodMn9y5vHbSCBSbeyG-IDhOEB2C0whhvL2afYPWP0swA5zn8-iwRAiJgE1qpo/s1600/DSC06233.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDqd0KlrdoqqQjLG9-xeQtHPLZTMtDwP9AouCLRp4s7xhAbrOOl_SMveDAJFiIcW_A-ERw2JiQDmd0YcodMn9y5vHbSCBSbeyG-IDhOEB2C0whhvL2afYPWP0swA5zn8-iwRAiJgE1qpo/s320/DSC06233.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="userContent">Disebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang
sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang
telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.<br /> <br /> Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah
tangga.Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah mereka
menol<span class="text_exposed_show">ak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka. <br /> <br />
Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan
waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta
peristiwa dalam keluarga itu. <br /> <br /> Suatu senja ba’da Isya disebuah
mesjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal
yang tadi dikenakannya kemesjid tadi. <br /> <br /> Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri <br /> “Kenapa Bu?” <br /> <br /> Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu Pa”. <br /> <br />
“Ya udah pakai ini saja” kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang
dipakainya. walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan
berat hati. <br /> <br /> Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.Ja rang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami. <br /> <br /> Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya. <br /> <br />
“Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah
menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal
terhadap apa yang telah dilakukannya. <br /> <br /> Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang, kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah,
serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku
dan anak-anakku”. <br /> <br /> Sang istri memandang suaminya sambil
tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah
tempat bahagia bersama…. <br /> <br /> Karena usia yang telah lanjut dan
penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan
penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan
lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya. <br /> <br /> Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">“Terimakasih ya, Bu ”. <br /> <br /> “Tidak, Ibu yang terimakasih sama Bapa, telah membantu memotong kuku Ibu” tukas sang istri tersipu malu. <br /> <br />
“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup
aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tau semua takkan
terbalas sampai kapanpun” kata suaminya tulus. <br /> <br /> Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri “Bapa kok bicara begitu? <br /> Ibu senang atas semuanya Pa, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa. <br /> <br /> Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama.” <br /> <br /> Hari Jum’at yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at, <br /> <br />
Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang
istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi. <br /> <br />
Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga
saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah
diduganya. <br /> <br /> Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia. <br />
Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan
ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tahyat terakhir. <br /> <br /> Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa. <br /> <br /> “Subhanallah sungguh akhir perjalanan yang indah” gumam para jama’ah setelah menyadari kalau dia telah tiada. <br /> <br /> Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat kemesjid. <br /> Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal. <br /> <br />
Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada
gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang
akan mengurusnya, <br /> <br /> Tapi kehilangan suami yang telah
didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia
tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat
perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik. <br /> <br /> Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak. <br /> <br /> Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya. <br />
Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir
rambut sang istri dengan lembut. “Apa yang Bapak lakukan?’ tanya
istrinya senang bercampur bingung. <br /> <br /> “Ibu harus kelihatan
cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa tanpa
Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir,Bapak selalu butuh Ibu.
Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian bilang
pendampingnya tertinggal, Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu.”<br /> <br />
Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata “Ibu ikhlas Bapak pergi,
tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri..
Kalau ada kesempatan mendampingi Bapa sekali lagi dan untuk selamanya
tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan." <br /> <br /> Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman. <br /> Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya….<br /> <br /> Subhanallah..</span></span></div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-33720066936622205972013-03-03T16:46:00.000+07:002013-03-03T16:46:27.033+07:00KISAH NYATA KEAJAIBAN AYAT KURSI DI AMERIKA <br /><div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2GGdMkTvr6mJhvT4KPiE32cBAX42KSi-BcHhi6XYZFrZKGNuRcoVh3WudfL5Vc9rwQQbNyr6gZtOQbbQ8NqyZRSOBlxc5eCTBbO_ntoqsyhrJ_D-mgH-bEyL2IdOreBM2ZlPUeSQGzkE/s1600/ayat+kursi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2GGdMkTvr6mJhvT4KPiE32cBAX42KSi-BcHhi6XYZFrZKGNuRcoVh3WudfL5Vc9rwQQbNyr6gZtOQbbQ8NqyZRSOBlxc5eCTBbO_ntoqsyhrJ_D-mgH-bEyL2IdOreBM2ZlPUeSQGzkE/s320/ayat+kursi.jpg" width="320" /></a>Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal asia yang mengenakan jilbab.<br /><br /> Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman ….. suasana jalan setapak agak sepi …. dia melewati jalan pintas yang agak gelap dan sendirian …..<br /><br /> Di ujung jalan pintas itu dia melihat ada sosok pria kaukasian, pasti orang amerika pikirnya …. tapi perasaan wanita ini agak was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya ….<br /><br /> Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah …. kemudian dia lanjutkan dengan terus membaca ayat kursi berulang-ulang seraya sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala …..<br /><br /> Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa … sekilas ia melirik ke arah pria itu ….. orang itu asik dengan rokoknya … dan seolah tidak memperdulikannya ….(Alhamdulillah …. serunya dalam hati …)<br /><br /> Keesokan harinya .. ia lihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam … dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya dilorong gelap itu … karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan shorcut itu …..<br /><br /> Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintas jalan shorcut itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana … dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.<br /><br /> Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tsb, karena ia Menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.<br /><br /> Melalui kamera rahasia akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yg diduga sebagai pelaku, ia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok …<br /><br /> Melalui interogasi polisi akhirnya orang yg diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannya … tergerak oleh rasa ingin tau, muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi …<br /><br /> Muslimah : apa kau melihat saya, saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kau perkosa itu ? mengapa anda hanya menggangunya tapi tidak menggangguku ? mengapa anda tidak berbuat apa apa padahal waktu itu aku sendirian ?<br /><br /> Penjahat : tentu saja saya melihatmu malam tadi, anda berada disana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu, saya tidak berani mengganggu anda, aku melihat ada dua orang besar dibelakang anda pada waktu itu … satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda …<br /><br /> Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya .. kalbunya penuh syukur dan terus mengucap Alhamdulillah. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi interview itu dan minta diantar keluar dari ruang itu oleh polisi ….<br /><br /> Dalam hatinya ia tiada henti bersyukur … ya Allah terimakasih .. mungkin itulah perlindungan dan hikmah karena ia tiada berhenti membaca ayat kursi selama ia ketakutan dalam perjalanan pulang tersebut .<br /><br /> subhanallah..Maha kuasa Allah dengan segala keagungan dan kekuatan gaib-Nya …<br /><br /> Wallahu’alam bishshawab </div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-81118304776132297512013-03-03T16:35:00.003+07:002013-03-03T16:35:41.630+07:00ISTRI KU..BERHENTILAH MENGELUH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjhCRW_F8hvIAz3ChqoOKs9WdwtM6vrW_JI4vNRA0o5bQZfCCRuiDyUqMhzkrDHFMWq2qEhbZwZr6OOT7fHosJvclnAVL03V0bftOpISWrjKid-OmHH5UkN0ftrgGl3vhO3f3k8INlB-s/s1600/Buat+Blog.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjhCRW_F8hvIAz3ChqoOKs9WdwtM6vrW_JI4vNRA0o5bQZfCCRuiDyUqMhzkrDHFMWq2qEhbZwZr6OOT7fHosJvclnAVL03V0bftOpISWrjKid-OmHH5UkN0ftrgGl3vhO3f3k8INlB-s/s1600/Buat+Blog.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">Bismillahirrahmanirrahiim..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">Kisah ini
menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu
hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak
makanan.<br /> <br /> Melihat hal itu<span class="text_exposed_show">, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”<br /> <br />
“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan
melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak
kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan,
membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam
sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”<br /> <br /> Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.<br /> <br /> “Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”<br /> <br />
“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku
sebentar saja,” kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh
kasih sayang.<br /> <br /> “Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak
pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung
kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga
keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan
menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku
bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu.
Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita
maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.<br /> <br />
Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang
tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang
dilakukannya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi
kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat
derajatnya.”<br /> <br /> Sang Suami membelai Istrinya yang masih terisak
menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang
sangat sederhana itu, lalu Sang Suami melanjutkan nasehatnya,<br /> <br /> “
coba ingat kembali Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau,
yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu
juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rosulullah SAW karena tangannya
yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena
setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada
10 WASIAT Beliau kepada Putrinya :<br /> <br /> 1.Wahai Fatimah !
Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya,
kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang
diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan
derajatnya.<br /> <br /> 2.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang
berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya
Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.<br /> <br />
3.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut
anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka
Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu
orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.<br /> <br />
4.Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan
tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum
Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.<br /> <br /> 5.Wahai Fatimah ! Yang
lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami
terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak
akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan
Allah.<br /> <br /> 6.Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka
malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap
hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang
wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya
sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan
kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan
dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena
melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur
akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga.
Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang
yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan
ampunan baginya hingga hari kiamat.<br /> <br /> 7.Wahai Fatimah! Disaat
seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa
senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta
memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba
hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu
kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah
haji dan umrah.<br /> <br /> 8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.<br /> <br />
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk
suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari
langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.<br /> <br />
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan
menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta
kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah
kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan
mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian
dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka
serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.<br /> <br /> Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.<br /> <br /> Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.<br /> <br /> Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya sebagai seorang Istri.<br /> <br /> Wallahu’alam bishshawab</span></span></div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-13586602100279488462013-03-02T07:12:00.002+07:002013-03-02T07:12:59.616+07:00Kisah Inspirasi "Ayah dan Burung Gagak"<div style="text-align: justify;">
Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan
pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil
memperhatikan suasana di sekitar mereka.<br />
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu
menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda tersebut?”<br />
“Burung gagak,” jawab si anak.<br />
Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi
pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar
jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras.<br />
“Itu burung gagak ayah!”<br />
<br />
Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si
anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang,
lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”<br />
Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi
mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan
kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan
si ayah, “Gagak ayah.......”.<br />
Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah
sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama.
Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib7Pkj-yO5C0mxbHSk4C0fg4ey9OuOZGUEUMaIAM-FBMo6KL_tlnZJLnKUJ-_4VKb8OP6yLF3a8BWOCkJqwBN_AXbMKsOmnBJliBYMUkBXwEkwjQkrR7GhMZqfGNK4Dv1Et9oFjLX_Koc/s1600/burung+gagak+kisah+inspirasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib7Pkj-yO5C0mxbHSk4C0fg4ey9OuOZGUEUMaIAM-FBMo6KL_tlnZJLnKUJ-_4VKb8OP6yLF3a8BWOCkJqwBN_AXbMKsOmnBJliBYMUkBXwEkwjQkrR7GhMZqfGNK4Dv1Et9oFjLX_Koc/s1600/burung+gagak+kisah+inspirasi.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima
kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan
jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak,
burung gagak ayah.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.<br />
<br />
Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang
terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa
sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang
masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah diari
lama.<br />
“Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ayah.<br />
Si anak taat dan membaca bagian yang berikut..........<br />
“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun.
Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah
gagak dan bertanya, “Ayah, apakah itu?”.<br />
<br />
Dan aku menjawab, “Burung gagak”.<br />
<br />
Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan
setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku
bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab
untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut
menjadi suatu pendidikan yang berharga.”<br />
<br />
<br />
Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu.<br />
Si ayah dengan perlahan bersuara, “ Hari ini ayah baru menanyakan
kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah
kehilangan kesabaran dan marah.”<br />
</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-58687892013010241712013-03-02T03:52:00.000+07:002013-03-02T03:52:00.100+07:00Kisah Inspirasi "Seorang Suami yang Berbohong terhadap Istrinya"<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpcnMrpcBHK2vtt6JKy_tKmF3BapMusArm-w0KJrcOknFAKjkARoVPm8D1XpyVuAx-nN7EcTVgEDaOlTz_oe7UK2TA5rgrqRzuHrzdwMVzRJ9vfdx7lJmrTWW6jxV6QbNHS_YSvQtEers/s1600/nikah.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpcnMrpcBHK2vtt6JKy_tKmF3BapMusArm-w0KJrcOknFAKjkARoVPm8D1XpyVuAx-nN7EcTVgEDaOlTz_oe7UK2TA5rgrqRzuHrzdwMVzRJ9vfdx7lJmrTWW6jxV6QbNHS_YSvQtEers/s320/nikah.gif" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.<br /><br /> Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.<br /><br /> Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.<br /><br /> Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.<br /><br /> Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.<br /><br /> Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.<br /><br /> Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.<br /><br /> Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.<br /><br /> Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.<br /><br /> Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.<br /><br /> Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.<br /><br /> Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.<br /><br /> Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.<br /><br /> Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.<br /><br /> Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.<br /><br /> Sang istri pun bad rest di rumah sakit.<br /><br /> Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.<br /><br /> “Haah, pergi?”. Kata sang istri.<br /><br /> “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.<br /><br /> Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.<br /><br /> Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.<br /><br /> Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.<br /><br /> Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.<br /><br /> Dan subhanallah …<br /><br /> Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.<br /><br /> Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.<br /><br /> Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.<br /><br /> Hamper saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.<br /><br /> Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.<br /><br /> (Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-44733159304443323312013-02-26T21:38:00.001+07:002013-02-26T21:38:40.385+07:00True Story of Syafda<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]-->
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br />
Kali ini saya akan berbagi sebuah kisah nyata yang dialami oleh teman saya yang
bernama Syafda. Sumber cerita ini valid karena saya dapat langsung dari teman
saya. Silahkan teman-teman ambil sisi positif dan hikmah yang terkandung dalam
cerita ini sebagai tambahan ilmu dalam menjalani kehidupan kita<b> </b>yang akan datang.</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>True Story of Syafda</b></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br />
Cerita ini mengenai kisah cinta Saya dengan pasangan Saya yang sudah berjalan 6
tahun dan mudah2an akan menikah tahun depan (2013). Namun pernikahan itu seakan
enggan mendatangi kami berdua, meskipun dia sudah menjadi istriku!</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>Awal Kisah</b></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saya dengan pasangan saya, sudah
kenal hampir 6 tahun, yaitu pada 06 November 2012. Saya kelahiran 1987 dan dia
1989. Saya dan dia kuliah di PGSD di salah satu universtas ternama di kota
Saya, dan dia adalah junior Saya. Saya BP 2005 dan dia BP 2006.</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Kami memiliki banyak persamaan.
Yaitu : kami sama2 anak ke-4 dari 4 bersaudara. Kakak tertua sama2 perempuan,
kakak kedua sama2 laki2, dan kakak ketiga sama2 perempuan.</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saya tidak bakalan ngelepasin dia
karena dia adalah wanita 1 dalam 1000 yang tentunya akan susah ditemui di zaman
sekarang ini!</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Alasannya..<br />
Selain dia orangnya pendiam, pemalu, penyabar, lemah lembut, sopan, dan
lain-lain. Dia itu orangnya muslimah banget, dari segi penampilan bahkan sikap.
Dia lebih suka memakai rok panjang, hijab panjang, manset tangan, dan kaos
kaki. Bahkan dia make itu walaupun berkendara jauh dengan motor saya. Kebetulan
jarak rumah saya dengan kampung dia menempuh perjalanan 2,5 jam. Dan dia tetep
duduk menyamping selama perjalanan itu! <br />
<br />
Saya cuma dibolehkan datang ke rumah dia pas hari raya Idul Fitri aja.
Selebihnya? Tidak boleh. Bahkan saya dan dia jarang sekali bertemu, paling
banyak hanya 2 kali sebulan. Selebihnya banyak kami habiskan dengan berkomukasi
lewat handphone.</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Dengan dia dan keluarganya yang
seperti itu, saya pun berharap yang terbaik untuk kita berdua. Dan saya
berprinsip tidak akan menodai (walau cuma untuk memegang tangan) dia sampai
kami sah secara agama dan hukum. Alhamdulillah..semuanya berjalan di jalur-Nya.</div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Kami pun diberikan banyak rezeki
oleh Allah SWT. Saya diangkat menjadi PNS sebagai guru SD (lulus di ujian
pertama CPNS Saya – tahun 2008) di kota saya dan dia menjadi guru SD honorer
juga di kota saya. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAB2VIoiKRiNtzg_jucOG-PD0C9Z4NhwiIfKnqpGma_-Mxy7Cw_2XHwe93n-i-ykVSr_4Vdxoe-d-EJkbSC-KN5x5ve-71moLM7pMJiVJqldWmuWofI1aZ2Xcro3R3e81DqOyFZ4Gbjfo/s1600/qlrfh88j.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAB2VIoiKRiNtzg_jucOG-PD0C9Z4NhwiIfKnqpGma_-Mxy7Cw_2XHwe93n-i-ykVSr_4Vdxoe-d-EJkbSC-KN5x5ve-71moLM7pMJiVJqldWmuWofI1aZ2Xcro3R3e81DqOyFZ4Gbjfo/s320/qlrfh88j.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Singkat cerita, tanggal 1 Mei 2012,
dia mengalami sakit yang berawal dari sakit biasa dan ringan saja, kayak demam
dan sesak nafas. Namun..saat dia menelepon saya, saya ngerasa dia kesakitan
banget! Saya pun menyuruh dia untuk pulang kampung, namun dia tidak kuat.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tanggal 3 Mei 2012, dia pun merasa kuat untuk pulang
kampung n memutuskan berangkat sepulang mengajar menggunakan angkutan umum.
Selama dia berada di kampung, kita lebih sering berkomunikasi lewat telpon di
malam hari. Saya menelpon dia sampai dia tertidur, karena memang begitulah
kebiasaan dia kalo nelpon saya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Sampai di tanggal 5 Mei 2012, Saya telponan dengan dia
di sore hari. Beda dengan hari biasanya, tapi tetep, dia tertidur saat telponan
dengan saya. Malam harinya, saya masih begadang ngetikin kerjaan nyokap buat
dibawa ke luar kota besok, dan saya yang bakal nganterin nyokap ke luar kota
dalam perjalanan hampir 3 jam.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Pada saat saya asyik mengetik, tiba-tiba hape saya
berbunyi. Setelah saya liat, ternyata dia yang nelpon. Tapi kok aneh, tengah
malam (kurang lebih pukul 12 malem) tidak seperti biasanya. Setelah saya angkat
telpon, ternyata yang bicara bukan dia namun wanita lain yang juga menggunakan
logat dari darah asal dia. Karena saya tidak mengerti, bingung, dan berpikir
kalo ini salah sambung, akhirnya saya matikan telponnya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Namun nomor dia nelpon lagi! Saya makin bingung. Saya
angkat lagi, kali ini yang bicara adalah kakak perempuan dia. Kakak dia tanpa
babibu, langsung nyuruh saya datang ke kota dia..<b>SEKARANG JUGA! </b></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
“Tengah malam begini? Menempuh 2,5 jam perjalanan
kesana dalam waktu cepat?”, pikir saya<br />
<br />
Kakak dia minta saya datang secepatnya, karena..<b>DIA SEKARAT</b> di rumah
sakit. Waduh, langsung lemes saya mendengarnya! Langsung saja saya sanggupin
untuk menenangkan keluarga dia. Setelah menutup telpon, saya langsung
menyampaikan berita tersebut ke nyokap (karena nyokap yang masih bangun).</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Dengan kalimat terbata2, saya minta ijin ke nyokap buat
malam itu berangkat ke kota dia. Alhamdulillah, nyokap ngijinin tapi dengan
syarat, saya mesti bawa sepupu cewek saya kesana. Soalnya nyokap tidak mau saya
ugal2an bawa motor karena kondisi hati yang sedang semrawut. Berangkatlah saya
bareng sepupu saya tepat jam 12 malem ke kota dia.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Perjalanan yang biasanya 2,5 jam, saya tempuh dalam 1
jam saja! Kebetulan suasana tengah malem, jalanan sepi. Sepanjang perjalanan,
mata saya tanpa sadar mengeluarkan air mata. Hati saya tidak karuan, hingga
bawa motor pun tidak memperhatikan jalan. Beberapa kali sepupu saya
terombang-ambing oleh gelombang jalanan, dan sepupu saya bilang supaya saya
sabar dan tetap hati-hati.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Hanya 1 yang ada dalam pikiran saya, yaitu harus
secepat mungkin sampai disana. <b>SEBELUM.....</b> <br />
Selama perjalanan itu pulalah, keluarga dia selalu menelpon saya untuk
menanyakan keberadaan saya. Telpon inilah yang semakin membuat saya takut,
takut jika mendengarkan kabar yang tidak saya inginkan</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Sesampai di RS, saya dan sepupu sudah ditunggu kakak
perempuan dia di depan pintu gerbang RS. Saya pun ditunjukkan tempat dia
berada. Ternyata semua keluarga dia udah berkumpul disana, tentunya juga kedua
orang tua dia. Mata mereka terlihat bengkak, sepertinya sudah banyak
mengeluarkan air mata.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Selanjutnya mata saya langsung menuju ke dia. Sungguh
miris kawan, dia terlihat sudah tidak berdaya lagi dengan keringat yang
bercucuran tiada henti. Baju yang dikenakan dia sudah terlihat sangat basah.
Ditambah dengan selang di hidungnya yang terhubung ke tabung oksigen. Sungguh,
saya tidak sanggup melihat penderitaan dia. Suaranya sayup2 sampai memanggil
nama saya. Dengan keadaannya yang lemah, dia memanggilku untuk mendekatinya.<br />
<br />
Dengan terbata2, dia menagih janji saya ke dia. Yap, MENIKAH! Saya dan dia udah
yakin untuk menikah sejak 1 bulan bertemu. Saya yang sudah menyangka hal ini
akan terjadi, sudah menyiapkan mas kawin di dalam saku celana, yaitu uang 100
ribu rupiah. Saya menatap sepupu saya, dan dia mengangguk tanda setuju.
Akhirnya saya menyanggupi permintaan dia, yang bisa jadi ini adalah permintaan
terakhir dia.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Mulailah saya dan bokap dia bersalaman, dan dia
menyuruh semua keluarga bahkan pegawai RS untuk menyaksikan akad nikah ini!
Bokap dia yang sudah berumur, terlihat kesulitan dalam membacakannya. Sudah
lama bokap dia tidak melakukan itu, terakhir kali adalah 10 tahun yang lalu.
Karena dia bersaudara berjarak hampir 10 tahun dengan kakaknya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Setelah percobaan ketiga, akhirnya saya dan bokap dia
melakukannya dengan lancar. Dia pun bertanya kepada para pegawai RS, sah atau
tidak. Mereka menjawab..SAH! Alhamdulillah, akhirnya di tanggal 6 Mei 2012,
Saya dan dia sudah SAH menjadi SUAMI-ISTRI. Walaupun hanya dengan mas kawin 100
ribu rupiah dan masih secara agama saja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsJCkCVNPcxXEmv_oGL60ORzJ3nLxt5CRuaXgrqrt3T0uYguUdlwh0fcLdaC801TVtUh6WUP-pnyaFOSKQLi4hFUAeLz6cS4UNzxAsVRUx4GhGhDoR13O08o1UuUiU8PAIm2aZL5OcZCA/s1600/vad1rfya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsJCkCVNPcxXEmv_oGL60ORzJ3nLxt5CRuaXgrqrt3T0uYguUdlwh0fcLdaC801TVtUh6WUP-pnyaFOSKQLi4hFUAeLz6cS4UNzxAsVRUx4GhGhDoR13O08o1UuUiU8PAIm2aZL5OcZCA/s320/vad1rfya.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi dia pun
terlihat mulai melemah setelah menjadi istri saya! Dia meminta saya untuk
memeluknya. Saya ragu, karena terdapat banyak pasang mata yang melihatnya.
Keluarga dia pun mengabulkan permintaannya! Saya pun memeluk dia, istri saya.
Inilah pertama kali saya menyentuh dia, dan itupun secara halal. Di saat saya
memeluk dia, dia mengatakan ke saya : “dalam kondisi seperti ini, saya ingin
kamu peluk. Namun hal itu tidak mungkin jika kita belum menikah!” Saya pun
mendekap lebih erat tubuhnya, biar bisa memindahkan panas tubuh ini dan
menghilangkan keringatnya.</div>
<br />
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tidak terasa, keadaannya semakin melemah. Dia meminta
saya memanggilkan dokter wanita (ingat..WANITA, karena dia merasa risih jika
berdua aja dengan dokter pria), sekalian saya disuruh mengisi administrasi di
RS dengan status baru tentunya, SUAMI dia! Dia pun minta berbicara empat mata
saja dengan sang dokter, saya dan keluarga lainnya disuruh keluar. Sedangkan
dokter menutup tirai ruangan, yang membuat suasana semakin tak menentu. Kami
menunggu dengan gelisah.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Setelah berbicara begitu lama, akhirnya sang dokter keluar.
Saya berharap banyak dengan ucapan dokter wanita ini. Sang dokter pun berkata
bahwa dia udah bisa dibawa pulang! Saya kaget, karena dia sempat didiagnosa
mengalami penyakit jantung. Sudah 3 dokter ahli mengatakan hal itu dengan
yakin. Inilah yang bikin dia sekarat! Namun sebelum dia dibawa pulang, hasil
rontgen tidak menunjukkan apa2 alias dia sehat2 aja! BELIEVE IT OR NOT,
tapi..itulah kenyataannya!</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>Trauma Istriku</b></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Dalam keadaan lemah, dia pun pulang ke rumah, namun dia
tidak mau dipisahkan dengan suaminya, yaitu saya. Dia mau saya naik mobil
bersama dia. Saya pun meminta kepada sepupu saya untuk mengendarai motor saya
ke rumah dia. Sesampainya di rumah dia, saya dan kakak laki2 dia membopong dia
ke kamarnya. Tapi saat kami akan membaringkan dia ke tempat tidurnya, dia tidak
mau. Dia masih trauma dengan pengalaman sakratul maut yang dilewatinya di
tempat itu.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Keluarga dia pun meletakkan kasur di lantai, dekat
tempat tidur dia. Kemudian dia pun dibaringkan diatas kasur tersebut. Dia tak
mau melepaskan pegangannya pada tangan saya. Saya jadi salah tingkah, karena
banyak keluarga dia yang melihat. Seperti mengerti dengan maksud dia, keluarga
dia pun mengijinkan saya tidur dengan istri saya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Dengan memanggil suami, dia mohon supaya saya tidak
pulang dulu hari ini. Waduh, padahal besok saya mesti nganterin nyokap saya
ngajar! Gimana nih? Tapi saya hilangkan itu semua, saya mau membahagiakan istri
saya di hari pernikahan kita. Saya pun menyanggupi permintaan istri saya. Setelah
dia tertidur, saya pun tertidur dengan pulasnya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Pagi harinya, pukul 05.00, nyokap saya nelpon. Karena
takut membangunkan dia, saya coba merogoh kantong celana tempat beradanya hape
tanpa membangunkan dia. Saya angkat telpon dari nyokap, yang menanyakan kabar dia.
Saya bilang kalo dia udah mendingan. Sebelum saya bilang, nyokap saya malah
nyuruh saya untuk nginep disana. Nyokap pun berangkat ngajar pake angkutan
umum. Saya pun mengucapkan terima kasih atas pengertian dari nyokap.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Oh iya saya lupa menjelaskan, sepupu saya yang cewek
adalah temen sekelas dia dalam perkuliahan. Kebetulan, dia dan sepupu saya juga
merupakan teman akrab. Mereka berdua sedang mengurus wisuda S1 transfer. Dia
meminta bantuan pada sepupu saya untuk mengurus kelengkapan wisudanya. Sepupu
saya mau dan mengajak saya pulang. Tapi dia melarang saya pulang! Karena masih
membutuhkan kehadiran saya dalam kondisinya yang seperti itu. Akhirnya saya
antarkan sepupu saya sampai ke angkutan umum menuju kota saya. Sebelum
angkutannya berangkat, saya berpesan kepada sepupu saya untuk merahasiakan
pernikahan saya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>Status Baruku</b></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Setelah seharian menemani dia, istri saya, setelah
ashar saya ijin untuk pulang ke rumah. Dia mengijinkan Saya pulang, dengan
syarat, besok kembali lagi. Saya sebagai suami dia tentu menginginkan itu juga!
Saya pun berangkat pulang ke rumah dengan membawa status baru, yaitu suami dia.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTSyNpNpQVjyHTlj5z8yi4bCjVvZeVG0vuIaTOFaNYTtHNYqxdgLz2Y6MdZl16MRNL7qTLrR_qehHv9mEzP2sDmIhEtRaGnEOzR-DPNHSHtJBTuWoirbX2t_PW5Rb8_sJy3dSHsz6B1pk/s1600/daoxivc9.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTSyNpNpQVjyHTlj5z8yi4bCjVvZeVG0vuIaTOFaNYTtHNYqxdgLz2Y6MdZl16MRNL7qTLrR_qehHv9mEzP2sDmIhEtRaGnEOzR-DPNHSHtJBTuWoirbX2t_PW5Rb8_sJy3dSHsz6B1pk/s320/daoxivc9.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Sesampainya di rumah, saya bertekad
untuk membicarakan pernikahan saya dengan dia kepada kedua ortu saya. Saya pun
menunggu kedatangan nyokap datang dari luar kota. Begitu sampainya nyokap di
rumah, saya pun menyambutnya dengan bahagia. Saya biarkan sejenak nyokap untuk
beristirahat setelah menempuh perjalanan yang jauh.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Ketika saya mendapatkan keadaan yang pas, saya ijin
masuk ke kamar ortu saya. Ortu saya mulai menanyakan tentang kejadian malam
itu. Saya pun mulai bercerita dengan terbata2, termasuk mengenai pernikahan
itu. Ortu saya kaget bukan kepalang! Saya pun diomelin ortu karena saya
dianggap mengambil keputusan tanpa pikir panjang. </div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saat itu emang saya tidak pikir panjang lagi ketika dia
minta saya menikahinya (karena memang inilah yang saya inginkan). Saya berharap
dengan menikahi dia, dia ada semangat baru untuk melewati masa sulitnya dan
kemudian menjalani hidup sebagai istri saya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Mulailah saya bingung, karena ditambah keluarga dia
yang mendesak saya untuk menikahi dia secara hukum. Itu semua bukan tanpa
alasan, karena pernikahan kami di RS sudah tersebar di penjuru kota dia.
Ternyata bukan hanya itu, efeknya lebih besar lagi. Kabar pernikahan kami juga
sampai di kota saya! Salah seorang rekan kerja saya menanyakan kebenaran kabar
itu. Saya menjawab dengan tegas tanpa ragu, kalo itu tidak benar sehingga rekan
kerja saya pun mempercayainya. Saya tidak lupa untuk mengatakan kepadanya,
jangan sampai kabar ini diberitahukan ke rekan yang lain.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tiga minggu sesudah pernikahan kami, keluarga dia
datang ke keluarga saya untuk merundingkan pernikahan kami secara hukum. Namun
apa yang terjadi? Keluarga saya menyambut keluarga dia dengan sinis (karena
keluarga saya merasa tertipu dengan pernikahan itu!) sehingga perundingan pun
tidak berjalan lancar. Kekecewaan keluarga dia berimbas dengan kekecewaan dia
kepada saya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saat dia wisuda, keluarga dia tidak mau menerima
kedatangan saya dalam acara wisuda dia, meskipun dia udah berstatus istri saya.
Saya sedih banget, 2 jam perjalanan saya tempuh untuk menghadiri acara wisuda
dia, namun hasilnya NIHIL! Saya pun pulang dengan temen saya yang kebetulan
juga wisuda di saat itu.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>Akhirnya Menikah?</b></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tepat 6 November 2012 kemarin, tepat pulalah saya 6
tahun kenalan dengan istri saya. Telah 6 bulan juga saya resmi menjadi suami
dia, meskipun masih dalam agama saja. Saya sudah meminta maaf secara langsung
kepada dia sekeluarga terhadap sikap keluarga saya. Dengan susah payah,
akhirnya keluarga dia dapat mengerti.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Sejak saya menikahi dia, saya pun menjalankan kewajiban
saya sebagai pencari nafkah untuk dia. Setiap tanggal 1, mulai Juni 2012, Saya
mentransfer uang bulanan untuk istri saya. Dia pun rajin memberikan bekal untuk
saya bawa mengajar. Semuanya kami lakukan dalam kehidupan yang terpisah. Dia di
kosnya, dan saya di rumah ortu, tp kami bahagia dengan status ini.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Selama 6 bulan ini, saya terus membujuk ortu saya untuk
segera menikahkan kami. Tepat tanggal 1 Desember 2012 kemarin, keluarga saya
menyetujui untuk menikahkan kami di tahun 2013. Alhamdulillah saya bersyukur
dengan kabar gembira ini! Namun keluarga saya mengajukan syarat, keluarga saya
tidak mau mengikuti adat istri saya dan tetap menggunakan adat saya. APA? <b>MUSTAHIL</b>!</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Di adat dia, keluarga pria mesti mengisi kamar wanita
dengan lengkap. Mulai dari tempat tidur, lemari pakaian, sampai bagian
terkecilnya. Bisa diisi langsung dengan barang atau diganti dengan uang. Barang
atau uang tersebut diserahkan kepada keluarga perempuan saat akan menetapkan
hari pernikahan, atau paling lambat sebelum resepsi pernikahan. Pada jaman
sekarang ini, biasanya biaya tersebut berkisar 10 juta – 15 juta! WOW!!! </div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Keluarga saya minta saya bilang ke dia. Kalo dia setuju,
baru pernikahan ini akan dilanjutkan. Kalo tidak, maka berakhir sampai disini.
Saya bilang ke keluarga saya, kalo akan membicarakannya ke dia. Saya pun
membicarakan hal ini dengan dia. Dia pun menanggapinya biasa saja. Saya
bingung! Dia bilang, ini sudah biasa terjadi. Setelah bicara panjang lebar,
akhirnya kami sepakat untuk mengumpulkan uang 10 juta itu berdua. Dengan begitu
syarat adat itu akan terpenuhi tanpa keluarga kami mengetahuinya kalo itu uang
kami berdua. Namun istri saya ingin menikah dengan saya secepatnya, walau uang
tersebut belum tercukupi <br />
<br />
Sebenarnya uang saya udah saya kumpulkan 15 juta untuk mengikuti adat tersebut.
Namun keluarga saya udah mencium hal tersebut. Keluarga saya meminta tabungan
saya dengan alasan lebih baik investasikan ke emas sebagai modal menikah.
Ternyata, uang itu tidak bisa saya minta kembali! Ditambah lagi, gaji saya
bulan ini udah buat ngebantu kakak laki2 saya yang terlilit hutang. Tinggal lah
uang di rekening hanya Rp 147.532,-</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1QslxbzdE_G1kK-le0lHAfHr2LUW0VWDKEs6c8PW10xF7MkZp3Jw5y6n3YVcRQVgLuJTVD6NyoeOMiTfO48ZFlwx38V60KRa53d2Waml4856ca0vmi1eI6dp-bLuXh1mEkM0HiNPQf6c/s1600/dpbdpll4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1QslxbzdE_G1kK-le0lHAfHr2LUW0VWDKEs6c8PW10xF7MkZp3Jw5y6n3YVcRQVgLuJTVD6NyoeOMiTfO48ZFlwx38V60KRa53d2Waml4856ca0vmi1eI6dp-bLuXh1mEkM0HiNPQf6c/s320/dpbdpll4.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saya tidak mau memberatkan orang lain, saya terbiasa
memecahkan masalah sendiri sejak kecil. Karena saya sejak lahir sudah sering
ditinggal kerja oleh ortu saya sehingga dapat dibilang saya hanya dibesarkan
oleh nenek saya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Kemungkinan, awal Januari 2013 keluarga saya
mengunjungi keluarga dia. Dan kemungkinan lagi, pernikahan kami akan
diselenggarakan awal Maret 2013. OKE..masalah buat menikah udah akan segera
selesai! Tapi tidak kewajiban saya secara adat kepada dia! Setelah saya hitung2
dana yang maksimal yang dapat saya kumpulkan dari gaji saya bulan Januari 2013
sampai Maret 2013, kemungkinan hanya sanggup membayar 6 juta rupiah (dengan
rincian gaji perbulan digenapkan 2 juta rupiah dan tanpa ditarik sepeser pun).
Sedangkan 4 juta rupiah lagi saya bingung mau mencari kemana. Dalam hati saya
berkata, “Saya tidak mau membangun keluarga yang dimulai dengan HUTANG!!!”</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Itulah yang menyebabkan saya selalu merasa pernikahan
saya dan dia antara ada dan tiada. Saya bukan memaksakan keadaan, namun karena
saya merasa pernikahan ini sudah WAJIB hukumnya. Untuk menghindarkan diri dari
fitnah dunia serta dapat menjalankan tugas SUAMI-ISTRI sebagaimana mestinya.
Dan dapat diakuinya status kami secara agama dan hukum.<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK1X7i72T2OKCVEVlxkm_Zsr5ndRQeyLpCnte75WjAWf_0phswawDQ0_9lEhsjW7edg94sfwR3MmxmFgZyOTy3o2m2iunkYW9q3WDUwjrZ1l2xX1eW-ght2rmPRgNoE3k5EBWBxbSeegw/s1600/jv3ijts2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK1X7i72T2OKCVEVlxkm_Zsr5ndRQeyLpCnte75WjAWf_0phswawDQ0_9lEhsjW7edg94sfwR3MmxmFgZyOTy3o2m2iunkYW9q3WDUwjrZ1l2xX1eW-ght2rmPRgNoE3k5EBWBxbSeegw/s320/jv3ijts2.jpg" width="228" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tanggal 10 November 2012, sepulang
ngajar, saya mengajak dia bertemu untuk membicarakan hal ini pada dia.
Selanjutnya saya hitung2 biaya seminimal mungkin dengan dia. Alhamdulillah
biayanya bisa diperkecil jadi Rp 7,5 juta.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tanggal 12 November 2012, Alhamdulillah saya dapat
rejeki yang berlimpah hari ini, <br />
yang pertama, tunjangan guru non sertifikasi untuk 3 bulan sudah keluar ~ Rp
750.000,-, <br />
yang kedua, upah Saya sebagai pemateri KKG (Kelompok Kerja Guru) untuk 2 kali
pertemuan sudah dibayarkan @Rp 375.000,- jadi 2x375=Rp 750.000,- , yang
terakhir, saya dapet bantuan berupa PS3 lengkap dengan aksesorisnya dan Nokia
C6-00 dari kakak laki2 saya. Katanya boleh dijual untuk modal nikah! Itu semua
saya dapat setelah curhat kepada kakak saya tentang masalah ini.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tanggal 14 November 2012, akhirnya sedikit demi sedikit
bertambah juga tabungan saya untuk modal meskipun uang tunjangan guru non
sertifikasi baru bisa dicairkan akhir bulan ini, tetapi saya dapat job tambahan
dari Kepala Sekolah untuk menjadi narasumber dalam sebuah workshop 1 kali
pertemuan @Rp 300.000,- kemungkinan dapat dilakukan dan dicairkan bulan ini.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tanggal 15 November 2012, Inna lilahi wa inna ilaihi
rajiun, yang namanya musibah memang tidak tahu kita kapan datangnya! Malam
tadi, saya bersama kakak ipar saya mau ngejemput Bokap ma GrandMa of Bokap ke
kimia farma. Kebetulan tadi malam hujan mulu. Nah, saya diminta bokap ngejemput
nenek kesana karena udah tidak ada angkot pulang. Kakak ipar saya pun ngajak
jemput pake mobilnya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saat itu kondisi jalan sedang hujan, karena mobil kakak
ipar saya tidak pakai wiper, kaca mobilnya banyak bintik2 tetesan hujan. Pas
dipersimpangan jalan, mobil kakak ipar saya nabrak mobil polisi.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Akhirnya kakak ipar saya kena 500 ribu buat perbaiki
dashboard. Saya tau itu emang kesalahan kakak ipar saya, tp saya ikut andil
juga karena saya yang disuruh jemput pake motor eh malah ngajak2 kakak ipar
saya pake mobil.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saya sadar perekonomian keluarga kakak saya emang lagi
miris banget. Udah hutang dimana-mana, tambah gaji yang dipotong lebih dari
separonya buat angsuran hutangnya. Akhirnya saya yang bayar itu tagihan pak
polisi. “walau ada pengeluaran tak terduga, Saya yakin..bakal ada juga
pemasukan yang tak terduga”</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Tanggal 17 November 2012, Alhamdulillah terima kasih ya
Allah yang telah melimpahkan banyak rejeki kepada kita semua. Masih ingat
dengan PS3 Saya kemarin? Nah, setelah saya masukin ke Forum Jual Beli (dengan
revisi harga sebanyak 3 kali, dari 3,5 juta jadi 3 juta ampe akhirnya 2,5 juta)
akhirnya ada juga yang beli. Satu lagi, Nokia C6-00, masih ingat kan? Nah, hp
ini gak jadi saya jual, karena saya rasa harganya tidak terlalu bisa membantu.
Akhirnya dengan berat hati, saya menjual imo S88 discovery (yang belum sempat
saya miliki selama 1 bulan) ke FJB dengan harga 1,350 juta.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Dan inilah jumlah saldo saya setelah jualan PS3 dan IMO
S88 Discovery.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxqJSpGOq9ntZhJcB9rU0FYJpk00WKBLPI0Z2FrWdbR60giwDAJxu7zeE87nIrw3X5b_F4CWPNb2mb_68TIKhmNnS0N7M80PKrFAHI6i7B6nwWH0oUijjojyLAZfFMfoFiN2Zvgdb5E4/s1600/5yv8uq3s.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxqJSpGOq9ntZhJcB9rU0FYJpk00WKBLPI0Z2FrWdbR60giwDAJxu7zeE87nIrw3X5b_F4CWPNb2mb_68TIKhmNnS0N7M80PKrFAHI6i7B6nwWH0oUijjojyLAZfFMfoFiN2Zvgdb5E4/s320/5yv8uq3s.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Belum berakhir bulan ini, dana saya buat menuhin tuntutan adat pun sudah lebih
50% (dari 7,5 juta) terpenuhi. Walaupun harus menjual barang2 kesayangan.<br />
<br />
Tepat tahun baru 2013, saya menerima tunjangan beserta uang makan yang sudah
saya tandatangani di bulan Desember. Dan juga gaji saya dibulan Januari juga
sudah cair, sehingga saldo saya sekarang : Rp. 11.254.777,-<br />
<br />
Karena rencana saya sudah mendekati waktunya, saya dan dia udah berencana
mencari tempat tinggal. Karena kami bekerja di kota saya, akhirnya kami
memutuskan untuk berkediaman di kota saya saja! Dan uang yang kami gunakan
adalah jumlah saldo dikurangi dengan kewajiban 7,5 juta. Jadi kira2 ada 3,5
juta. Namun setelah kami survei, kebanyakan kontrakan di kota saya berlabel
mulai dari 5 juta. Saya berharap, mudah2an sebelum pertemuan keluarga kami, di
Januari ini atau di awal Februari, dana saya udah terkumpul untuk mengisi
tuntutan adat dan kontrak rumah.<span style="color: blue; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA9PB1I0kBBs1MxvB4tMbFD6ySl8UHihxOg-FGHRTavkjfU-arbis_3sV-Eh5Gc5OPfOMhQb7-T_b6ywy6JaqQsD4v5BCzolkVryKaHR9DyUiMorcfZFRxBoIP5cTuW6DHjsfyruR8n5g/s1600/fwiyousa.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA9PB1I0kBBs1MxvB4tMbFD6ySl8UHihxOg-FGHRTavkjfU-arbis_3sV-Eh5Gc5OPfOMhQb7-T_b6ywy6JaqQsD4v5BCzolkVryKaHR9DyUiMorcfZFRxBoIP5cTuW6DHjsfyruR8n5g/s320/fwiyousa.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Pertengahan bulan Januari ini, saya sama dia sepakat
buat ngontrak rumah dulu. Kenapa? Karena biasanya awal tahun banyak kontrakan
yang kosong. Dia juga sudah setuju untuk mengutamakan kehidupan kami disini,
daripada mengisi kamarnya dikampung nanti. </div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Memang agak susah nyari yg harga segitu (5 juta/tahun)
dan dekat dengan sekolah tempat dia ngajar. Rata2 disana, harga kontrakan mulai
dari 7 juta. Alhamdulillahnya, yang empunya rumah ternyata selektif milih
penghuni kontrakannya, jadi diutamakan yang suami-istri kental dengan nuansa
islami. Dan kamipun terpilih! Rumah ini akan segera kami huni di bulan Maret,
setelah nikah secara sah di mata hukum, InsyaAllah! Sementara itu, dia bakalan
buka les disana. Alhamdulillah tiap bulannya bisa dapet hampir 1 juta. Nah, ini
surat perjanjian kontraknya.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Dana saya sekarang
tinggal 6 juta, dan kali ini dana keluar lagi! Abang Saya (pegawai bank) butuh
dana banget, karena abang saya di-nonjob-kan sementara dari pekerjaannya
(karena sesuatu dan lain hal) serta gaji istrinya (dosen) baru dibayarkan Maret
karena terhitung pindah Januari ini. Duit itu buat bayar kredit mobil sama
cicilan rumah. Akhirnya, abang saya ngejual handycam (2 juta) plus minjem uang
ke saya 2 juta. Saya sempet bingung, karena mau nabung atau bantu abang saya.
Akhirnya, saya kasih 4 juta ke abang saya tanpa harus dikembaliin. Tapi abang
saya ngotot ngasih handycam dan berkata akan bayar 2 juta lagi dengan dicicil 2
bulan. Saya jadi makin tidak tega! Akhirnya, saldo saya penutupan Januari ini
adalah : Rp. 2.554.858,-</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBA_K0Wcutcfsdxi_dXtZQ8Qz4spEVGsONQCiEyG-t0PUGd8s-WTBHc2fH1LacMCjE6McV-w6rsiKv5o8B26abF7gp1vlnqf763QI87AbxdULJ3OHjUakPfT1x3_V-CwmZOHI9wv9B_S0/s1600/p3qs1kdo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBA_K0Wcutcfsdxi_dXtZQ8Qz4spEVGsONQCiEyG-t0PUGd8s-WTBHc2fH1LacMCjE6McV-w6rsiKv5o8B26abF7gp1vlnqf763QI87AbxdULJ3OHjUakPfT1x3_V-CwmZOHI9wv9B_S0/s320/p3qs1kdo.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Yang namanya rejeki
memang tidak berpintu! 3 mahasiswa (kebetulan semuanya sudah PNS dan ibu2
berumur setengah baya) datang ke saya buat minta tolong edit skripsi mereka.
Waktunya singkat, cuma sampek 11 Februari karena mereka akan wisuda Maret ini!
Setelah nego harga, akhirnya kita sepakat di harga 2 juta/skripsi. Uangnya saya
terima setelah selesai skripsinya! Sebenarnya saya tidak mau nerima job ini,
karena pengalaman saya bikin skripsi dulu pahit banget! Ampe tertunda wisuda 1
tahun. Tapi, mungkin inilah rejeki dari Allah SWT, saya terima dengan lapang
dada.</div>
<div align="center" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: center;">
<i><b>"DIMANA ADA PENGELUARAN, DISANA ADA
PEMASUKAN"</b></i></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Terakhir, InsyaAllah, ortu saya dan ortu dia akan
ketemu bulan Februari ini (sebelum tanggal 20) untuk menentukan tanggal
pernikahan! Nunggu nyokap saya balik dari Bali (jalan2 sesama dosen). Nah,
sebelum perhitungan itulah saya mesti bayar isi kamar itu ke keluarga dia! Eh,
dana sekarang malahan menyusut, dari perkiraan 7,5 juta, sekarang tinggal 2,5
juta.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Ternyata, nyokap saya bilang ke saya buat minta
keluarga dia datang Rabu tanggal 13 November 2012 ke rumah. Keluarga Saya
bakalan berunding buat pernikahan kami.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>AKHIRNYA!!!</b><br />
<br />
Hari Rabu, 13 Februari 2012, pukul 11.00 siang keluarga dia ketemu dengan
keluarga saya sampai pukul 15.00. Pernikahan kami akan dilaksanakan pada bulan
April (tidak jadi Maret), pertimbangannya saya tidak tau karena saya pulang
ngajar, keluarga kami sudah megang kalender aja! Awalnya sih..bakalan nikah
tanggal 19 April 2013 dan langsung perhelatannya di hari berikutnya (20/4).
Berhubung akan diadakannya UN (atau US ya, saya lupa) tingkat SMP. Kenapa
dengan UN/US SMP? Karena Datuk (Tetua Adat) di kaum saya menjabat sebagai
Kepala Sekolah SMP. Untuk pertemuan keluarga besar, akan diadakan di bulan
Maret.<br />
<br />
Oh iya, mungkin ada banyak pendapat dari kawan2 mengenai ortu saya yang seperti
mengulur atau seolah tidak merestui hubungan kami ini.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Namun, akhirnya saya tahu penyebab dibalik itu semua,
ada seseorang yang mengatur ini semua. Yaitu SEPUPU CEWEK SAYA, yang nemenin
saya ke kampung dia waktu sekarat itu. Saya bagaikan tersambar petir
mendengarnya. Saya mendengarkan hal ini langsung dari abang saya, yang bilang
kalau sepupu cewek saya itu selalu menjelek2an dia kepada nyokap saya. Dia
bagaikan musuh di dalam selimut! Dia memperkeruh hubungan kami di belakang,
sedangkan di depan bagaikan mendukung hubungan kami. Karena dia temen deket dia
(seperti yang sudah saya kisahkan), makanya nyokap saya percaya dengan dia. </div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Abang Saya bilang, nyokap Saya tidak 100% percaya sama
dia. Tapi ucapan dia itu cukup manjur untuk membuat ragu nyokap saya kepada
dia. Saya tidak tau apa yang dia ucapin ke nyokap saya. Lalu saya ngomong ke
nyokap saya mengenai sepupu saya yang menjelek2an dia ke nyokap saya. Nyokap
saya menyikapi dengan bijak, nyokap saya bilang "gak usah lagi dibahas
mengenai itu, yang jelas sekarang kan udah mau nikah. Ntar kalo dibahas lagi,
kita ma keluarga dia jadi tidak berbaikan lagi!". Akhirnya, saya putusin
buat stop sampai disana, gak usah bahas lagi mengenai dia.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Saya bersyukur semua berjalan dengan lancar, karena
keluarga dia bisa menerima alasan kenapa hal ini selalu terundur, seakan
disengaja. Keluarga saya dan keluarga dia makin akrab aja deh! Saya dan dia pun
lega. Nikah Maret, syukur, April juga Alhamdulillah! Karena waktu untuk saya
mengumpulkan uang jadi makin banyak. Alhamdulillah, semua berjalan lancar
berkat doa kita semua. Amin ya Rabb.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
<b>SEBUAH AWAL YANG INDAH UNTUK SEBUAH IBADAH</b></div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Senin, 18 Februari 2013, pas di kampung, saya
sekeluarga ketemu dengan pemangku adat. Setelah melewati musyawarah, disepakati
untuk mendatangi keluarga dia di bulan Maret. Dia juga bakalan tinggal dirumah
kontrakan kami mulai tanggal 1 Maret. Jadi, 1 bulan sebelum resepsinya, dia
bakalan ngurus rumah kami plus ngajar les disana. Sedangkan Saya bakalan masuk
kesana setelah kami resmi nikah secara hukum, mungkin pertengahan April.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Sabtu, 23 Februari 2013 kami melengkapi isi rumah
kontrakan dengan yang penting dulu. Kayak kasur, tempat tidur, dll. Saya juga
kaget ketika mendengar bahwa dia sudah tidak mengikat lagi mengenai kewajiban
adat yang mesti saya penuhi. Dia bilang, berapa sisa tabungan saya, segitu saja
yang dikasihin ke keluarga dia.</div>
<div style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: justify;">
Cihuy..akhirnya, <b>BEBAN ITU HILANG JUGA!!!</b></div>
<div align="center" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: center;">
<b>SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA</b></div>
<div align="center" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0mm; margin-right: 0mm; margin-top: 0mm; text-align: center;">
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu. (QS. At-Talaq : 3)</div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0mm 5.4pt 0mm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0mm;
mso-para-margin-right:0mm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0mm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1035"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-64262854868121865892013-02-15T07:18:00.000+07:002013-02-15T07:18:19.529+07:00Suami Dayyuts; Suami Celaka yang Haram Masuk Surga<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7jcUH3uqDdu93TIr_HBNR1SZJiY_B18jPh_bqVEklqI1-2UYHP1z-FxRHNB8OBNZcNbuRw-UY_wPfQn0ENN1b3nVbZ3y2p8f35Z9C_KEUlIJfVLqQsoeY4OIKijNtVdR5DlNEvREWPyY/s1600/13022858101894734001_300x225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7jcUH3uqDdu93TIr_HBNR1SZJiY_B18jPh_bqVEklqI1-2UYHP1z-FxRHNB8OBNZcNbuRw-UY_wPfQn0ENN1b3nVbZ3y2p8f35Z9C_KEUlIJfVLqQsoeY4OIKijNtVdR5DlNEvREWPyY/s1600/13022858101894734001_300x225.jpg" /></a>Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Istilah "suami takut istri" bukan hanya
ada di televisi. Saat ini banyak kita jumpai seorang suami yang bertekuk
lutut di bawah ketiak istri. Alih-alih mengarahkan dan membimbing
istrinya, malahanan dia selalu di bawah instruksi dan arahannya.
Akibatnya dia tak berani melarang ketika istrinya bermaksiat. Misalnya,
dia membiarkan istrinya bergaul bebas dengan teman lakinya,
membiarkannya nongkrong di pinggir jalan, membiarkannya keluar rumah
tanpa berjilbab, dan bentuk pelanggaran syari’at lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh tak layak suami berperilaku dan
bermental seperti ini. Karena Allah telah menetapkannya sebagai pemimpin
dalam rumah tangganya, pemimpin atas anak dan istrinya, dan kelak dia
akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Ibnu Umar <em>radliyallah 'anhuma</em>, dari Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em>, bersabda:</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">كُلُّكُمْ
رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ
رَاعٍ وَهْوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ
وَهْوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"Setiap kalian <strong><em>ra'in</em></strong>
(penanggung jawab) dan masing-masing akan ditanya tentang
tanggungjawabnya. Penguasa adalah penanggung jawab atas rakyatnya, dan
akan ditanya tentangnya. Suami menjadi penanggung jawab dalam
keluarganya, dan akan ditanya tentangnya." (Muttafaq 'Alaih)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makna <strong><em>ra’in</em></strong>
adalah seorang penjaga, yang diberi amanah, yang harus memegangi perkara
yang dapat membaikkan amanah yang ada dalam penjagaannya. Ia dituntut
untuk berlaku adil dan menunaikan perkara yang dapat memberi maslahat
bagi apa yang diamanahkan kepadanya. (<strong>Al-Minhaj </strong>12/417, <strong>Fathul Bari</strong>, 13/140)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sebuah hadits marfu', dari Ibnu Umar <em>Radliyallahu ‘Anhuma</em>, Rasulullah <em>Shallallahu ‘Alaihi Wasallam</em> bersabda,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">ثَلاَثَةٌ لاَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ : اَلْعَاقُ لِوَالِدَيْهِ ، وَالدَّيُّوْثُ ، وَرَجْلَةُ النِّسَاءِ </span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Ada tiga golongan yang tidak akan
dilihat oleh Allah pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka
kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan
ad-dayyuts . . . </em>“ (HR. an-Nasa’i dan lainnya, dishahihkan oleh Al-Albani).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makna <strong><em>ad-dayyuts</em></strong>
adalah seorang suami atau ayah yang membiarkan kemaksiatan terjadi
dalam keluarganya. Yaitu ketika dia melihat kemungkaran oleh anggota
keluarganya, dia hanya diam saja dan tidak merubahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lawannya adalah <strong><em>al-ghayyur</em></strong>, yaitu orang yang memiliki kecemburuan besar terhadap keluarganya sehingga dia tidak membiarkan mereka berbuat maksiat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ancaman keras dalam hadits di atas
menunjukkan bahwa perbuatan ini termasuk dosa besar yang dimurkai Allah.
Karena perbuatan tersebut diancam akan mendapatkan balasan di akhirat
berupa ancaman tidak akan masuk surga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Ad-Dzahabi dalam kitabnya, <strong><em>Al Kabair</em></strong> (kumpulan dosa-dosa besar) menempatkan perilaku diyatsah/ dayyuts dalam urutan dosa besar ketiga puluh empat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau mengatakan dalam bab <em>liwath</em>,
"jika dia mengetahui istrinya telah berselingkuh (berzina) dan dia
hanya diam saja (membiarkannya), maka Allah telah haramkan surga atasnya
karena Allah telah menulis di pintu surga: '<em>Kamu haram dimasuki seorang dayyuts</em>'. Yaitu orang yang mengetahui perbuatan buruk (zina) pada istrinya, tapi dia diam saja dan tidak cemburu."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang suami yang dayyuts akan
menyebabkan rusaknya agama dan akhlak anggota keluarga, sehingga
layaklah suami dayyuts ini mendapatkan ancaman keras sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Ibnul Qayyim <em>rahimahullah</em>
ketika menjelaskan dampak buruk perbuatan maksiat di antaranya perbuatan
ad-diyatsah/ad-dayyuts (membiarkan perbuatan buruk dalam keluarga) yang
timbul karena lemah atau hilangnya sifat <em>ghiirah</em> (cemburu dan
marah ketika syariat Allah dilanggar) dalam hati pelakunya. Beliau
berkata, “. . . . oleh karena itulah, ad-dayyuts adalah makhluk Allah
yang paling buruk dan diharamkan masuk surga. Demikian juga orang yang
membolehkan dan menganggap baik perbuatan dzalim dan melampaui batas
bagi orang lain. Maka perhatikanlah akibat yang ditimbulkan karena
lemahnya sifat ghiirah (dalam diri seseorang)."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau melanjutkan, "Ini semua
menunjukkan bahwa asal pokok agama seseorang adalah sifat ghiirah
(kecemburuan). Barangsiapa yang tidak memiliki sifat ghiirah maka
berarti dia tidak memiliki agama (iman). Karena sifat ghiirah inilah
yang akan menghidupkan hati (manusia) yang kemudian akan menghidupkan
anggota tubuhnya, sehingga anggota tubuhnya akan menolak perbuatan buruk
dan keji. Sebaliknya, hilangnya sifat ghiirah akan mematikan hatinya,
yang kemudian akan mematikan kebaikan anggota tubuhnya, sehingga sama
sekali tak ada penolakan terhadap keburukan dalam dirinya. . . “ (kitab
Ad-Da-u wad Dawaa’, hal. 84).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ad-Dayuts akan membiarkan keburukan pada
agama istri dan anak-anaknya. Yaitu dengan membiarkan atau menuruti
kemauan mereka dalam perkara yang bertentangan dengan syari’at. Ini
berarti menjerumuskan mereka ke dalam jurang kehancuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang istri, bagaimanapun baik sifat
asalnya, tetap saja dia seorang perempuan yang lemah dan susah untuk
diluruskan. Maka seseorang yang keadaannya sedemikian ini tentu sangat
membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari seorang laki-laki yang
memiliki akal, kekuatan, kesabaran, dan kasih sayang. Karena itu, jangan
pernah bosan menasihati istrimu. “<strong><em>Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . .</em></strong>” (QS. At-Tahrim: 6)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wahai para suami, janganlah kalian menjadi ad-Dayyuts!!. (PurWD).</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-16105262647806216212013-02-14T03:29:00.000+07:002013-02-14T03:29:13.289+07:00SEKULERISME-LIBERAL MENJERAT REMAJA DALAM SEKS BEBAS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACi4KfWeWn8BVWft_lUzSwW7bkxTIoRJXbvnrHIfoat4wWU8PWd2Pa4-gWHIt8Yd9qMcIFrH48c2RJhEgD0-oOSJQrwsJucQ8OjHH1sPMa3a3LBF8EZGmR-UlpGd_joEi9bU-8Kof8Kw/s1600/NoFreeSex.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACi4KfWeWn8BVWft_lUzSwW7bkxTIoRJXbvnrHIfoat4wWU8PWd2Pa4-gWHIt8Yd9qMcIFrH48c2RJhEgD0-oOSJQrwsJucQ8OjHH1sPMa3a3LBF8EZGmR-UlpGd_joEi9bU-8Kof8Kw/s320/NoFreeSex.jpg" width="310" /></a></div>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span style="font-weight: normal;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan peradaban manusia sangat
ditunjang oleh kebagusan pola pikir dan pola sikap generasi muda serta
remajanya. Bila dilihat dari faktanya, seperti halnya kekuatan fisik,
mental dan pemikiran, juga semangat serta antusiasme, secara mutlak
potensi tersebut dimiliki oleh kebanyakan generasi muda dan remaja. Bila
potensi mereka yang sedemikian hebatnya bisa diarahkan menuju hal yang
positif lagi konstruktif, tentunya kebangkitan, keberhasilan, serta
kejayaan suatu bangsa tak pelak lagi dapat dicapai dengan mudah. Maka
dari itu, keterpurukan generasi muda dan remaja terutama akibat
merebaknya racun seks bebas adalah bencana terbesar bagi kemajuan dan
keberlangsungan peradaban manusia.<br /> <br /> Seks Bebas Mengancam Remaja Indonesia<br />
Seks bebas mengancam remaja dan generasi muda, bukanlah wacana yang
tanpa fakta. Fakta tetang merebaknya seks bebas di kalangan remaja
beserta berbagai problematika turunannya banyak diungkapkan oleh survei
lokal maupun internasional.<br /> <br /> Tahun 2010, BKKBN melaporkan bahwa
sekitar 51% remaja Jabodetabek pernah atau biasa melakukan seks bebas.
Bahkan, dalam momen-momen istimewa semacam peringatan tahun baru atau
valentine, kuantitas seks bebas nan liar makin meningkat. Di berbagai
tempat, sudah bukan rahasia lagi jika pada momen-momen tersebut
penjualan kondom—yang umumnya dibeli oleh kalangan muda-remaja—melonjak
tajam.<br /> <br /> Survei serupa juga dilakukan oleh yayasan afiliasi dari
DKT Internasional yang berkantor di Washington, Amerika, terhadap remaja
dan kaum muda berusia antara 15-25 tahun. Survei pada Mei 2011 itu
dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap 663 responden di 5
kota besar di Indonesia, yaitu di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi), Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Hasilnya
39% ABG usia 15-19 tahun pernah berhubungan seksual, sisanya 61% berusia
20-25 tahun.<br /> <br /> Sementara itu hingga Juni 2011, Kementerian
Kesehatan melaporkan bahwa jumlah kasus HIV telah mencapai 26.483 kasus
dimana 45,9% penderitanya berusia 20-29 tahun. Jika dikaitkan dengan
karateristik virus HIV yang gejalanya baru muncul setelah 3-10 tahun
terinfeksi, ini membuktikan bahwa sebagian besar mereka telah terinfeksi
di usia remaja.<br /> <br /> Sedangkan terkait kasus aborsi, BKKBN tahun
2010 merilis bahwa estimasi jumlah aborsi di Indonesia per tahun
mencapai 2,4 juta jiwa dengan 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan
remaja.<br /> <br /> <b>Akibat Gaya Hidup Liberal</b><br /> Persoalan ramaja di atas
sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup liberal dan sistem
kapitalisme-sekuler sebagai pintu gerbang dan pencengkeramnya. Betapa
tidak, dalam sistem kapitalisme-sekular, agama (Islam) dipandang
sebagaimana agama dalam pandangan Barat yang ditempatkan hanya pada
urusan individu dengan Tuhannya. Sementara dalam urusan sosial
kemasyarakatan, agama (Islam) ditinggalkan.<br /> <br /> Dari sinilah
kemudian lahir berbagai sikap liberal yang mengagungkan penjaminan
kebebasan individu. Manusia bertindak atas dasar akal dan pemahamannya,
bukan lagi karena perintah Tuhan atau larangan-Nya ataupun karena halal
dan haram.<br /> <br /> Bersambut setelahnya, muncul pula budaya
hedonistik-permisif, yakni budaya hura-hura dan serba boleh. Boleh
berpakaian minim atau seksi untuk mengekspresikan diri, boleh berpacaran
dan bermesraan–bila kebablasan tinggal dinikahkan– serta ‘boleh-boleh’
yang lainnya.<br /> <br /> Pandangan masyarakat dan remaja saat ini bukanlah
lagi karena Islam mewajibkan menutup aurot dan melarang mendekati zina
termasuk di dalamnya berpacaran. Entah dalam hal ini mereka tahu atau
malah tidak mau tahu. Kalaupun mereka tahu, jarang yang mau
melaksanakannya dengan baik dengan alasan takut dikatakan fanatik,
dijauhi teman, atau karena “kita tidak hidup di Negara Islam”.<br /> <br />
Sebaliknya, mereka berpandangan dengan tolok ukur “umumnya” dimana hal
itu kadang malah bertentangan dengan syariat. Seperti, umumnya remaja
itu berpacaran, bersolek atau berdandan yang memperlihatkan sisi
kemudaan mereka yang menarik. Anggapan inilah yang kemudian menjadikan
control masyarakat itu hilang.<br /> <br /> Saat budaya Barat begitu luar
biasa memasuki dunia remaja dengan menjajakan musik, mode, film, artis
idola, bahkan gaya hidupnya, masyarakat menganggapnya wajar karena
inilah zamannya globalisasi dimana dunia seakan tak berbatas. Namun
ketika akhirnya remaja-remaja mereka rusak akibat jerat kehidupan
liberal, barulah mereka kebingungan mencari solusi. Solusi yang diambil
pun ternyata pragmatis dan parsial sehingga malah melanggengkan
kehidupan sekuler-liberal itu sendiri.<br /> <br /> <b>Islam sebagai Jalan Baru</b><br />
Seks bebas, pornografi, aborsi, dan berbagai persoalan lainnya,
sebenarnya berawal dari kesalahan tataran sistemis yang menjadikan
ketaqwaan individu lenyap juga penjagaan Negara timpang atas masyarakat
dan remaja. Maka, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan generasi muda
dan remaja beserta seluruh masyarakat dari keterpurukan kehidupan ini
adalah dengan mencampakkan sistem kapitalisme-sekuler yang terbukti
menyengsarakan dan menggantinya dengan sistem Islam yang “rahmatan lil
‘alamin”.<br /> <br /> Sistem Islam akan menutup semua gerbang seks bebas
dan gaya hidup liberal yang menyesatkan, serta memberikan sanksi yang
tegas bagi pelaku seks bebas dan penggiat budaya liberal. Hal itu
dibarengi dengan Islam dalam Negara, membentuk pola pikir yang Islami
bagi individu, keluarga dan masyarakat melalui sekolah yang murah bahkan
gratis, mengoptimalkan peran keluarga sebagai benteng utama dan pertama
bagi generasi, serta menciptakan suasana lingkungan masyarakat yang
senantiasa terbingkai dalam motivasi Islami.<br /> <br /> Negara juga
mendorong setiap anggota masyarakat agar mampu berkarya sebaik mungkin
dengan memberikan penghargaan yang luar biasa kepada ahli ilmu, pencetus
teori, pengarang buku, dan orang atau masyarakat dengan karya positif
lainnya.<br /> <br /> Maka jelaslah kesempurnaan Islam sebagai agama dan
aturan kehidupan yang berasal dari pencipta yang Maha Tahu akan
kebutuhan hambaNya. Dan sungguh Islam memang pasti menjadi jalan baru
yang lebih baik. Insya Alloh![Zahra]</span></span></span></h5>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-80448703445056762202013-01-31T03:50:00.000+07:002013-01-31T03:53:07.952+07:00Hukum Berdoa Sambil Angkat Tangan Sesudah Zikir Shalat<h2>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikD3ls96QLKaccnF_r0rA2PnHgnznB7rmrqKjVc6duWGXmAQtcrp9agIbEdU_8kva2ASSSSfdmIwrcObijuGrL5M0RILY23SYoeXtW4a7TkoTgs-cOM662n4A-jG3HYI1PfPJ_ntcrPH0/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikD3ls96QLKaccnF_r0rA2PnHgnznB7rmrqKjVc6duWGXmAQtcrp9agIbEdU_8kva2ASSSSfdmIwrcObijuGrL5M0RILY23SYoeXtW4a7TkoTgs-cOM662n4A-jG3HYI1PfPJ_ntcrPH0/s1600/images.jpg" /></a></h2>
<div style="text-align: justify;">
Oleh: Badrul Tamam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulillah <i>–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-</i>, keluarga dan para sahabatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya, mengangkat tangan dalam
doa adalah sunnah. Banyak riwayat yang menunjukkannya, bahkan sampai
pada derajat mutawatir. Nabi <i>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</i> menjadikannya sebagai salah satu sebab dikabulkannya doa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah <i>Radhiyallahu 'Anhu</i>, Nabi <i>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</i>
bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha baik, tidak menerima kecuali yang
baik-baik." Kemudian beliau menyebutkan tentang seorang laki-laki yang
melakukan perjalanan jauh sampai kusut tampangnya dan penuh debu, ia
mengangkat tangannya ke langit sambil berseru, "Ya Rabbi, Ya Rabb."
Sementara makanannya, minumannya, dan pakaiannya adalah haram. Iapun
dikeyangkan dari sesuatu yang haram. Maka bagaimana akan dikabulkan
doanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dalam hadits Salman, Nabi <i>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</i>
bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Mulia, malu apabila
hambanya mengangkat kedua tangannya kepadanya lalu mengembalikannya
dalam keadaan kosong." (HR. Ahmad dan selainnya)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi jika ada riwayat yang menyebutkan
tidak mengangkat tangan dalam kondisi tertentu –baik secara eksplisit
(seperti pada khutbah Jum'at dan istisqa) atau implisit (seperti doa
istiftah, doa sebelum salam dan sesudah salam)- maka yang sunnah tidak
mengangkat kedua tangan dalam kondisi tersebut. Bahkan, bisa termasuk
bagian dari mengada-ada hal baru dalam urusan ibadah. Karena asal dari
ibadah adalah tauqifi, yakni tidak diketahui kecuali dengan adanya
dalil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana dengan doa sesudah zikir ba'da Shalat fardhu? Dalam hal ini ada dua pendapat: <b><i>Pertama</i></b>, Tidak boleh. Karena tidak ada dalil shahih dari Nabi <i>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</i>
yang mencontohkannya . Yang ada, beliau berdoa sambil mengangkat tangan
antara adzan dan iqamah. Sedangkan sesudah zikir ba'da Shalat beliau
tidak mengangkat tangan dalam rangka berdoa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Kedua</i></b>,
Sebagian ulama yang lain membolehkan berdoa dengan mengangkat tangan
sesudah zikir ba'da shalat. Alasannya, berdoa saat itu termasuk ibadah
mustaqilah (berdiri sendiri) yang tidak memiliki kaitan dengan zikir
ba'da shalat. Waktu tersebut adalah waktu bebas untuk melakukan
aktifitas seperti berbaring, mengobrol, dan aktifitas lainnya. termasuk
di dalamnya berdoa. Bahkan berdoa termasuk ibadah yang pokok. Maka siapa
yang ingat akan hajatnya sesudah zikir ba'da shalat lalu ia mengangkat
kedua tangannya dalam rangka berdoa itu bukan termasuk bid'ah.
Syaratnya, tidak dikaitkan dengan zikir ba'da shalat dan dikerjakan
secara terus-menerus atau dirutinkan.</div>
<blockquote>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="color: red;">.
. . </span><span style="color: red;">hendaknya ia berdoa
di dalam shalatnya dan bukan sesudahnya. Walaupun tidak berdosa jika ia
berdoa sesudah salam . .
.</span></b></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Namun bagi siapa hendak berdoa, maka yang lebih afdhal ia berdoa sebelum salam. Karena Nabi <i>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</i> bersabda –sesudah menjelaskan bacaan tasyahhud-,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُو</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>Kemudian ia memilih doa yang ia suka dan berdoa dengannya</i>." (HR. Al-Bukhari)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alasan lainnya, saat seseorang shalat
maka ia sedang bermunajat kepada Rabb-nya. Karenanya hendaknya ia berdoa
di dalam shalatnya dan bukan sesudahnya. Walaupun tidak berdosa jika ia
berdoa sesudah salam. Tapi perlu dicatat bahwa hal itu tidak boleh
dijadikan sebagai amalan sunnah yang rutin sehingga dianggap sebagai
paket ibadah shalat atau penyempurna ibadah shalat. Sebabnya, shalat
adalah ibadah khusus yang memiliki ketentuan dari jenis, bentuk, ,
kadar, waktu, tempat, sebab, dan tata caranya dari pembuat syariat.
Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-35401710159619700902013-01-31T03:41:00.000+07:002013-01-31T03:41:46.222+07:00Berapa Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Rawatib Setelah Jum'at?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjBNFkBYg2F9XMcX-Zb0yp_QZTQQIjwLeIfOOZfpKb5bSB7ZPD8cVBstRfKMe4U_wk9hr2GlearVAJ9qMCM_bMv204gZhKD8Onp7jBtBUugB3Mf94ww3F26rIrVEJ_l_fCw_NVmVn5sek/s1600/sholat-jumat-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjBNFkBYg2F9XMcX-Zb0yp_QZTQQIjwLeIfOOZfpKb5bSB7ZPD8cVBstRfKMe4U_wk9hr2GlearVAJ9qMCM_bMv204gZhKD8Onp7jBtBUugB3Mf94ww3F26rIrVEJ_l_fCw_NVmVn5sek/s320/sholat-jumat-2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh: Badrul Tamam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi Muhammad
–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua keterangan dari hadits
shahih berkaitan dengan perbedaan jumlah rakaat dalam shalat sunnah
rawatib setelah shalat Jum'at. Yaitu antara dua rakaat dan empat rakaat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abdullah bin Umar <em>Radliyallaahu 'Anhu</em> pernah menggambarkan shalat sunnah Rasulullah<em> Shallallaahu 'Alaihi Wasallam</em> dalam perkataannya,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">فَكَانَ لَا يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ حَتَّى يَنْصَرِفَ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
“<em>Adalah beliau tidak pernah
melaksanakan shalat (sunnah) sesudah Jum’at sehinga beliau pulang, lalu
shalat dua rakaat di rumahnya.</em>” (HR. Muslim, no. 1461)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Hurairah <em>Radhiyallahu 'Anhu,</em> Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> bersabda:</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Apabila salah seorang kalian telah (selesai) shalat Jum'at, maka hendaknya ia shalat empat rakaat sesudahny</em>a." (HR. Muslim dan al-Tirmidzi, lafadh milik Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits yang menerangkan dua rakaat bersifat fi'liyah, yakni berupa perbuatan Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>. Sedangkan hadits yang menunjukkan empat rakaat bersifat qauliyah, berasal dari sabda beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian ulama lebih mendahulukan sabda daripada perbuatan beliau <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>.
Sehingga menyimpulkan: shalat rawatib sesudah Jum'at sebanyak empat
rakaat. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Mas'ud, Sufyan Tsauri, dan Ibnul
Mubarak <em>radhiyallahu 'anhum</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian lagi mengambil jalan dengan
mengumpulkan antara qaul dan perbuatan. Sehingga ia menyimpulkan: Shalat
sunnah rawatib sesudah Jum'at sebanyak enam rakaat. Ini yang terlihat
dari pendapat Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Umar <em>radhiyallahu 'anhum</em>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Imam Atha' <em>rahimahullah </em>berkata,
"Aku pernah melihat Ibnu Umar shalat sesudah Jum'at sebanyak dua rakaat
kemudian setelah itu shalat lagi sebanyak empat rakaat."</div>
<blockquote>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="color: red;"><span>.
. . persoalan dalam urusan ini sangat luas dan lapang. Diberi pilihan
untuk memilih dan tidak boleh saling menyalahkan, karena masing-masing
memiliki landasan hadits yang shahih . . .</span></span></b></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian lagi –seperti Ishaq- berijtihad
dengan memilah, jika dikerjakan di masjid maka sebanyak empat rakaat.
Namun jika dikerjakan di rumah cukup dua rakaat. Karena Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> mengerjakannya hanya dua rakaat saat di rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan dalam ash-Shahihain, bahwa Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>
shalat dua raka’at di rumahnya (setelah shalat jum’at). Setelah itu
makan siang dan istirahat, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh
Imam al-Bukhari dari Sahabat Sahl bin Sa’d <em>radhiyallahu 'anhu</em> dia berkata: "Tidaklah kami tidur (siang) dan makan siang kecuali setelah shalat jum’at."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagiannya lagi ada yang memahami
hadits qauliyah di atas, dua rakaat di masjid dan dua rakaat lagi di
rumah. Ini dipilih untuk menggabungkan dengan hadits yang menerangkan
shalat beliau <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam </em>di rumahnya yang hanya 2 rakaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya persoalan dalam urusan ini
sangat luas dan lapang. Diberi pilihan untuk memilih dan tidak boleh
saling menyalahkan, karena masing-masing memiliki landasan hadits yang
shahih. Sedangkan keragaman pendapat tersebut juga telah dialami oleh
para sahabat <em>ridhwanullah 'alaihim ajma'in</em>. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]</div>
Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-84092693001384319122013-01-30T16:48:00.003+07:002013-01-30T16:48:49.236+07:00Ada motif dibalik "Full Partisipation Age"<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFWdt-uGmW9NcRnjdDN3Eee2Dq2DT6v2dJenV0_TaqKAX2wb2ALOjaO-11MLtIC3-u1qh6g0bCRXeIXJr1u9Z-neC-uTfiTNBZnBG5WqeYDwb5x8i11hMslVLGoti6LN5oyEZimlcelbI/s1600/AKHWAT8.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFWdt-uGmW9NcRnjdDN3Eee2Dq2DT6v2dJenV0_TaqKAX2wb2ALOjaO-11MLtIC3-u1qh6g0bCRXeIXJr1u9Z-neC-uTfiTNBZnBG5WqeYDwb5x8i11hMslVLGoti6LN5oyEZimlcelbI/s1600/AKHWAT8.JPG" /></a><span style="font-size: small;">Wacana</span> 'Abad partisipasi penuh perempuan (<em>full partisipation age</em>)'
semakin menggema ke seantero dunia. Wacana yang didengungkan oleh dunia
Barat ini, tak lain dan tak bukan untuk memotivasi para perempuan agar
lebih maksimal berpartisipasi dalam proses ekonomi. Jika kita melihat,
bukankah dunia Barat telah memberikan kebebasan partisipasi tanpa batas
dan tidak sesuai dengan fitrah untuk berekspresi di ranah publik kepada
para perempuannya? Lalu mengapa masih didengungkan abad partisipasi
penuh perempuan? Mengapa demikian? Apa motif sesungguhnya dibalik wacana
ini?<br />
<br />
Tak lain panah proraganda ini membidik para perempuan di
negeri-negeri Muslim para penghuni negara-negara dunia ketiga yang
notabene masih kurang berani membebaskan kaum hawa dari belenggu
nilai-nilai suci agama Islam. Tentu saja sistem sekuler-kapitalis yang
melahirkan wacana ini tidak berangkat atas dasar kasih sayang dan
kepeduliannya terhadap kaum perempuan tetapi mengharapkan partisipasi
penuh dalam rangka mengeluarkan perempuan dari harkat dan martabatnya
demi sebuah ambisi tertentu yang berujung pada rusaknya tata nilai
kehidupan islami. Betapa tidak partisipasi di ranah publik yang dilakoni
oleh perempuan di dunia Barat justru menghasilkan malapetaka sosial.
Tingginya pelecehan dan kekerasan selsual, seks bebas, perceraian, <em>single parent</em>,
anak bermasalah dll adalah produk yang dilahirkan atas ambisi dibalik
wacana ini yang perlahan mulai menular ke negeri-negeri Muslim walaupun
partisipasi perempuan di ranah publik bisa dibilang belum sepenuhnya.
Lantas, apa jadinya jika semua Muslimah mengambil peran di ranah publik
atas dasar paradigma <em>full partisipation age</em>? Padahal, belum <em>full</em>
saja partisipasi perempuan, sudah sedemikian rusak dampaknya. Tak
terbayang, bagaimana jika para perempuan benar-benar terlibat penuh
dalam segala hal.<br />
<br />
Tentu saja hal ini sarat dengan kepentingan ideologi kapitalis yang
menggiring para perempuan untuk menjelma sebagai pahlawan perekonomian
dunia yang saat ini tengah kolaps. Terutama krisis multidimensi di Barat
mengharapkan kontribusi besar para Muslimah dalam menyelamatkan keadaan
tersebut. Lantas peran seperti apa yang diharapkan kapitalsime global
itu?<br />
<br />
<em>Pertama</em>, Muslimah didorong sebagai mesin pencetak uang.
Perempuan diberdayakan secara fisik, baik dengan bekerja di
sektor-sektor industri, jasa, bahkan hiburan. Selain itu, digelontorkan
pula modal khusus perempuan agar memiliki usaha rumahan sehingga menjadi
perempuan mandiri secara finansial. Dengan kiprah mereka di bidang
ekonomi ini, perempuan turut menggelindingkan roda perekonomian.<br />
<br />
<em>Kedua</em>, perempuan didorong berperan dalam mengaruskan
konsumtifisme. Berkat kemandirian finansial di mana perempuan mampu
menghasilkan uang sendiri, maka perempuan tetap memiliki daya beli. Ia
pun mampu memenuhi hasrat konsumtifnya. Tingginya tingkat konsumtifisme
akan mendorong proses produksi sehingga mampu memutar roda perekonomian.
Perempuan pun makin enjoy dan bahagia karena bisa memenuhi kebutuhan
konsumtifnya sendiri tanpa harus bergantung pada laki-laki.<br />
<br />
Yang diuntungkan dari peran tersebut adalah Barat. Belum lagi
banjirnya produk-produk asing sukses menggilas produk dalam negeri yang
disetir oleh pasar bebas serta dilakoni oleh kaum perempuan sebagai
penghasil produk yang diberdayakan pemerintah melalui model pemberdayaan
ekonomi keluarga itu sendiri dan penikmat produk-produk asing. Mereka
didorong berjibaku dengan waktu, memeras energi habis-habisan agar
menghasilkan uang dan membelanjakan uang itu untuk memanjakan diri,
apalagi hal tersebut adalah yang sangat fitrah disukai kaum perempuan
itu sendiri yang kini menjadi fenomena di tengah-tengah Muslimah.<br />
<br />
Berbeda dengan Barat, Islam menempatkan perempuan pada posisi
bermartabat. Peran kaum Muslimah ini sudah digariskan dengan jelas.
Bahwa perempuan memiliki peran utama di rumah, sebagai <em>ummun wa rabbatul bayt</em> dan pendidik anak.<br />
<br />
Misalnya, Islam membebankan masalah finansial pada para lelaki,
sehingga perempuan fokus mengurus rumah tangga dan anak-anak. Namun, ia
berdiri men-<em>support</em> suami guna menguatkan perannya dalam
berbagai kiprah. Perannya ini akan menjaga bangunan institusi keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat dan negara.<br />
<br />
Selain itu, Muslimah diwajibkan cerdas dengan terus menuntut ilmu dan
mengkaji tsaqofah sebagai bekalnya. Perempuan bisa memperoleh ilmu di
rumah, juga di luar rumah dengan menghadiri majelis ilmu atau pendidikan
formal. Yang mengajarkan bisa sesama Muslimah dalam lingkungan yang
kondusif. Itulah salah satu peran strategis Muslimah di ranah publik
juga sebagai daiyah yang memiliki kontribusi sangat besar dalam
pembentukan keluarga yang tangguh, generasi terbaik, cerdas dan
masyarakat madani.<br />
<br />
Karena itu, semestinya pengarusutamaan peran Muslimah saat ini adalah
berupa pencerdasan politik pada perempuan. Hal ini agar mereka memahami
hakikat diri dan berkiprah sesuai fitrahnya. Jangan sampai Muslimah
tenggelam dalam arus pemberdayaan ala Barat yang akan menggerus dan
selanjutnya menghilangkan identitasnya sebagai Muslimah sejati.<br /><br />
Oleh : Ully Armia (<sayaully gmail.com="">)</sayaully>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-48287469482690485442012-05-31T03:21:00.001+07:002012-05-31T07:34:02.162+07:00<div style="text-align: justify;">
<b>Konstitutif Kriminologi</b>Berangkat dari critical criminology (teori kritis) dengan perspektif konflik meskipun ia merupakan kritik terhadap critical criminology itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tokohnya: Marx, Austin Tulk, Quinney</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hendry & Milovanovich</b>: konstitutif kriminologi udah merupakan perkembangan selanjutnya dari critical criminology (teori-teori kritis) namun dia memiliki premis-premis baru yang membuatnya berbeda dari critical criminology; yang mana sesuai dengan logika perkembangan linear Kuhn.<br />
Poin utama: masyarakat berbeda dengan konsep consensus (Masyarakat adalah entitas yang dibentuk dari kesepakatan masing-masing individu; dimana walau masing-masing mereka memiliki nilai, namun ada suatu kesepakatan) yaitu masyarakat itu sudah dari sananya berbentuk struktur; entitas yang berbentuk struktur; yang factor dominan yang membentuk masyarakat adalah ekonomi dan proses produksi.<br />
Konsensus; hukum adalah sesuatu yang dibentuk (produk-produk) hasil kesepakatan masyarakat. Konflik; hukum adalah area yang dikuasai oleh kelompok tertentu saja (borjuis) karena mereka memiliki status sosial dan ekonomi yang tinggi sehingga undang-undang/hukum merupakan produk dari mereka yang berkuasa (berada dalam struktur atas masyarakat).<br />
<b>Quinney</b>: criminal justice indextrial complex; sistem peradilan pidana adalah instrument yang menjaga kepentingan mereka yang berkuasa secara ekonomi (misalnya polisi yang menjaga kepentingan pengusaha/penguasa)<br />
<b>Crime of domination</b>: indentik dengan bahasan konstitutif kriminologi:<br />
Konstitutif kriminologi juga berbicara mengenai konstruksi hukum dan pendefinisian kejahatan (penegakan hukum; control sosial) yang memberikan kontribusi atas law enforcement (proses yang melibatkan kelompok politik yang memperjuangkan kepentingan ekonominya); law enforcement adalah suatu pertarungan kepentingan yang pemenangnya sudah pasti mereka yang berkuasa. Namun pertarungan yang terjadi bukan dalam bentuk interpersonal; namun sebuah produk dari pertarungan kekuasaan di dalam wacana (area discourse).
N.B. Wacana: isu, pemikiran<br />
Semua perubahan sosial, pendefinisian kejahatan, dan penegakan hukum berangkat dari kepentingan ekonomi. Namun ini terlalu reduksionis sehingga konstitutif krminologi kemudian mengkritiknya bahwa ekonomi bukan satu-satunya pengaruh.<br />
Strukturasi: teori yang dipengaruhi oleh Giddens dan Bordue: mengkritik pandangan struktur-bentuk-agen (pengaruh bentuk linear) format masyarakat terjadi karena adanya pengaruh struktur (misalnya sistem politik, sistem ekonomi, dll) dalam membentuk perilaku agen dan juga dalam saat yang sama, agen mempengaruhi bentuk struktur itu sendiri.
Misalnya: di dalam penjara, bukan peraturan yang ditetapkan dalam penjara saja yang mempengaruhi narapidana, namun juga perilaku narapidana yang juga mempengaruhi peraturan dalam penjara.
sementara dalam grand theory sebelumnya yaitu critical strukturlah yang akan mempengaruhi agen (bagaimana anda berperilaku dalam masyarakat, itulah yang diatur oleh hukum).<br />
Interaksi simbolik: bagaimana orang berperilaku itu sesuai dengan bagaimana label yang diberikan pada individu tersebut.<br />
Proses terbentuknya hukum dan pendefinisian kejahatan itu terjadi atas interaksi struktur dengan agen
<b><br /><br />FOKUS DARI KONSTITUTIF KRIMINOLOGI</b>:<br />
<b>1. Praktek kewacanaan sebagai codetermination</b>: yang membentuk definisi mengenai pendefinisian kejahatan dimulai dari proses kewacanaan (perbincangan-perbincangan atau diskusi-diskusi yang dilakukan oleh organisasi pemerintah/expert) misalnya talk show di tv yang narasumbernya memberikan pandangan-pandangan. Jadi agen disini bukan hanya penguasa, namun mereka juga bisa dari kalangan expert (jadi yang membentuk wacana bukan hanya penguasa; pertarungannya bukan lagi penguasa-rakyat, namun pertarungan wacana; wacana disini bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki pengaruh cukup kuat) Jadi, meskipun struktur memiliki kekuasaan mengatur agen, namun agen juga bisa membentuk tatanan yang terjadi di masyarakat.<br />
<b>2. Symbolic violence</b>; munculnya symbolic violence as ideological domination; produk dari dominasi ideologis. Mungkin tidak langsung mengenai pelaku, namun secara tidak langsung membangun wacana.
Misalnya: dalam pemberitaan, terdapat wacana yang memberikan simbol-simbol tertentu bagi perempuan yang menjadi pelaku kejahatan, misalnya ‘penipu cantik’, dll (kan nggak ada ‘penipu ganteng’)
N.B. REALITAS ITU IMAJINER tidak ada yang real, semuanya imajiner, karena semua itu hanya hasil dari konstruksi sosial. <b>Signified</b>: makna yang diberikan pada suatu obyek.
<b>Signifier</b>: realitas obyektif pada barang.<br />
<b>3. Sense of data</b>; berdasarkan peristiwa-peristiwa konkrit yang terjadi dalam masyarakat.
Barak --> melampaui skeptical posmo; artinya dekonstruksi curiga terhadap sesuatu<br />
Tahap 1 : ada peristiwa --> wacana --> dominative<br />
Tahap 2: membongkar wacana<br />
Tahap 3: rekonstruksi (membangun kembali wacana yang baru, yang terlibat bukan struktur tapi agen)
Tidak ada definisi absolute dalam kejahatan, semuanya relatif<br />
<br />
<b>Peacemaking Criminology</b><br />
• Welfare criminology: kebijakan kriminologi tentang kejahatan<br />
• Newsmaking: bagaimana media bisa memberikan pemahaman tentang kejahatan sehingga tidak terjadi distorsi.<br />
• Konstitutif memiliki demistifikasi: membongkar kesalahan diskursus yang berkembang di masyarakat agar lebh proporsional. Demistifikasi dilakukan dengan cara melakukan dekonstruksi (menemukan kecelakaan/ kontingensi/ keganjilan, harus selalu bersikap curiga pada diskursus yang muncul).<br />
• Konstitutif melampaui pos modern skeptic --> curiga<br />
• Hermeunika kecurigaan<br />
• Konstitutif sampai pada rekonstruksi: membangun kembali<br />
Welfare criminology memiliki 4 tahap pembuatan kebijakan kriminal:<br />
<b>1. Regulasi</b>: untuk menjamin kepastian hukum<br />
<b>2. Sosialisasi</b>: dilakukan setelah regulasi ditegakkan, esensi edukasi<br />
<b>3. Fasilitas</b>: titik sentral WC, pos anggaran paling besar (edukasi, kesehatan, pangan)<br />
<b>4. Sanki</b>: tidak boleh diberikan sebelum ada fasilitas<br />
• Crime of survival (Quinney) --> tidak bisa dianggap salah apabila pemerintah belum memberikan kebijakan proporsional yang dapat merubah kehidupannya. Orang miskin tidak boleh didiskriminalisasi.<br />
• Trickle Down Effect --> kemajuan di suatu daerah berimbas ke daerah lain; manusia sebagai subjek pembangunan, menentukan perubahannya sendiri: capability (analogi bejana).<br />
• Peacemaking criminology keluar dari rasionalitas kriminologi yang dominan.<br />
• Demonologis: kejahatan adalah perilaku yang dipengaruhi oleh setan.<br />
• Muncul classical criminology: didorong oleh Beccaria, Stuart Mill, Bentham tentang ‘The Administration of Justice’ (Beccaria) memunculkan penology modern penghukuman harus dilakukan oleh otoritas legal SPP
• Stuart Mill & Bentham; Utilitarianism --> hanya focus pada peaku, bukan korban<br />
• Positivistic; equality before the law --> universalisme/ posmo; hukum itu relatif<br />
• Peacemaking mengkritik: criminology & criminal justice are essentially negative enterprise (punitive response).
• Penology: reaksi formal yang diberikan oleh state terhadap kejahatan (kenapa harus Negara yang menghukum? Apakah Negara berhak memiliki super power? Padahal dalam masyarakat ada sistem penal yang bisa dikatakan lebih efektif).<br />
<br />
<b>Peacemaking berkembang tahun 80-an</b><br />
• Gandhi: Respon terhadap kejahatan jangan dibalas dengan kejahatan lagi. Ahimsa (Non kekerasan)<br />
• Martin Luther King: Boikot – Non kekerasan<br />
• Desman Tutu: Ubuntu – Kemanusiaan – Mendorong upaya rekonsiliasi. Forgive and not forget/ forgive and forget (substansinya adalah memaafkan). Kemanusiaan, Kesejahteraan adalah milik bersama.<br />
• Nelson Mandela: Mandiba<br />
<br />
<b>Pepinsky</b><br />
1. Syarat peacemaking adalah responsive interaction: hubungan responsive dapat menciptakan perdamaian<br />
2. Kekerasan adalah datang dari orang yang hanya memikirkan tujuannya/agendanya, tanpa mempertimbangkan dampak terhadap orang lain. Kejahatan adalah tindakan yang muncul karena orang tersebut tidak bersikap responsive.<br />
• Trust worthy resiprokal (hubungan cosmic yang terganggu – curiga) relationship --> karena terjadi kejahatan sehingga menjadi rusak (resah, curiga, takut)<br />
• Responsivitas: dalam memahami kejahatan; pelaku kejahatan adalah orang yang tidak bisa memahami kepentingan/kebutuhan/perasaan orang lain.<br />
• Bagaimana respon yang diberikan terhadap kejahatan --> responsiveness<br />
• Jika terjadi kejahatan, Negara jangan merasa menjadi pihak yang paling mampu menyelesaikan masalah. Biarkan lembaga/anggota masyarakat yang menyelesaikan masalah.<br />
• Peacemaking: subjek menjadi penting. Aspek kebebasan dalam memilih sebagai upaya penciptaan kontrol sosial. (misalnya biarkan papua yang memiliki mekanisme adakat sendiri karena lebih efektif untuk menyelesaikan masalah)<br />
• Jika Negara bertindak akan menambah ekskalasi ketidakseimbangan pada cosmic, harusnya mekanismenya adalah yang relatif/mikro/konstekstual.<br />
• <b>Quinney</b>: Kapasitas seseorang mengakhiri penderitaan terletak pada kapasitas dalam merasakan penderitaan orang lain.<br />
<b>L. Moyers</b> (2005)
Bentuk gerakan peacemaking:<br />
1. Radical feminism: banyak perempuan yang menjadi korban & pelaku jika pelaku adalah perempuan yang dipenjara dan punya anak, maka penderitaannya bertambha. Peacemaking tidak hanya focus pada pelaku, namun juga korban dan masyarakat.
Humanisme: merasakan perasaan orang lain<br />
2. Aboriosims<br />
3. Restorative Justice: Fokus pada korban. Persoalan selesai jika pelaku bisa mengganti rugi kondisi yang telah rusak akibat kejahatannya (fisik, psikologis, hubungan cosmic)
Ada proses medisi antara pelaku, korban, dan masyarakat.
Pointnya: kesediaan korban untuk terlibat dalam program tersebut (SPP) sehingga pelaku bisa melihat hasi dari perbuatannya terhadap korban, lebih memiliki efek daripada penggentarjeraan.<br />
• Ganti rugi: pelaku mengganti secara financial (pelaku mendapat pendidikan)<br />
• Penyembuhan<br />
• Mediasi: moderator tidak punya kekuasaan<br />
• Diskusi panel<br />
• Inisiasi musyawarah<br />
<br />
<b>Culture Criminology</b>• Bagaimana image symbol dalam kejahatan berpengaruh dalam kehidupan sehari hari<br />
• Lebih banyak bicara mengenai value, kalau kosntitutif rekonstruksi<br />
• Culture criminology juga bicara tentang bagaimana konstruksi media mempengaruhi kehidupan sehari-hari
<br />
<br />
<b>Framework Culture Criminology</b><br />
• Cultural criminology adalah integrasi kriminologi dengan culture studies<br />
• Culture studies: bicara tentang representasi, symbol, gaya yang dihadirkan oleh produk (film, gesture, gaya, dll)<br />
• contoh konsep semiotika meode untuk mengungkapkan makna dibalik symbol. Baju hitam: berkabung. Dalam semiotika ada ‘property making’ contoh di jembatan ada tulisan ‘STV XYZ’ itu berarti bahwa daerah tersebut adalah wilayahnya.<br />
• Focus pada representasi kejahatan dan penegakan hukum.<br />
• Posmo mengkritik modern: pada form (representasi bentuk yang dihadirkan. Fenomena – Immanuel Kant makna dibaliknya) dan content (Numena fakta)<br />
• Dalam modern, form dan content berbeda, namun dalam posmo, form is content: diri anda yang otentik sebenarnya diri anda yang dipresentasikan.<br />
• Galaxy simulacra (simulasi): semua hal tidak ada yang real karena dikonstruksi. Tidak ada yang otentik. (Jean Boudrillad)<br />
• Posmo: gaya, meskipun ada sesuatu di baliknya, tapi merupakan substansi itu sendiri.<br />
• Analisis modern: dalam sebuah gaya pasti ada sesuatu dibaliknya.
<br />
• Dalam posmo: makna berada dalam representasi dan presentasi.
<br />
• Modern: kejahatan disebabkan oleh factor kriminogen
<br />
• Studi kejahatan bukan hanya pada pelaku dan peristiwanya, tetapi juga pada cover media --> posmo
<b>Tradisi interaksionis
</b><br />
• Yang penting: image dari subyek yang akan diajak berinteraksi, bukan pada peristiwanya --> makna yang dilekatkan.
<br />
• Contoh: labeling --> fokusnya tentang bagaimana orang dilabel, bukan pada peristiwanya sehingga kejahatan adalah kosntruksi sosial dan politik, karena masyarakat memberikan label pada penjahat.
<br />
• Respective constructive: perilaku yang dibangun karena dikonstruksikan pada sesuatu ‘saya jahat kaena saya dilabel jahat’.<br />
<b>Tradisi Kritikal</b>
- Pehatian pada aspek politik
- Tentang politik pada aspek kejahatan, penyimpangan, merginalisasi
- Label menjadi produk structural, yakni ketika yang melabel adalah penguasa<br />
<b>Kerangka Metodologis</b><br />
Cultural criminology memiliki 2 aspek metodologis:<br />
1. Etnografi; mengetahui nuansa makna pada budaya tertentu
Michelle Fuko:<br />
2. Content & textual; analisis dari media massa
Analisis Media & Tekstual
<br />
• Melakukan dekonstruksi: pilihan kata, gambar, rujukan media yang terkait kepentingan tertentu
<br />
• Ketika sebuah program dilempar ke publik, maka ada kepentingan kepentingan
<br />
• Simbiosis mutulaisme: polisi dan media sama sama menyebabkan pemahaman masyarakat berupa imaginative.
<br />
• Bagaimana media mempengaruhi pembauran konstruksi dalam kehidupan sehari-hari.
<br />
• Konstitutif: mempromosikan peacemaking
<br />
• Culture: mengakui perbedaan yang diusung oleh budaya pop yang sering didiskriminalisasi, termasuk kejahatan yang budaya kerjanya sama dengan non-kejahatan, tidak bisa diterapkan pada semua kasus, tapi hanya yang berkaitan dengan kelompok marginal.
<br />
• The official demonisizing of various outsider; mengkonstruksi sesuatu sebagai pengikut setan (seperti homo, anak jalanan)
<br />
<b>Area perhatian cultural criminology</b>:<br />
1. Crime as culture
- Banyak yang dilabel sebagai kejahatan sebenarnya adalah perilaku yang subculture (berkembang begitu saja)
- Perilaku subculture secara kolektif diorganisasikan oleh symbol, ritual meaning, dan makna bersama
- Yang namanya kejahatan tidak harus terkait pada lokus tertentu.
- Persoalan style (gaya) untuk mendefinisikan karakteristik internal dari penyimpang dan kejahatan.
- Kejahatan adalah value yang berkembang yang menjadi bagian dari budaya, nilai nilai yang berkembang untuk memenuhi.<br />
2. Culture as crime
- Mengkriminalisasi, ada budaya tertentu yang dianggap jahat. Pemerintah biasa mengkriminalisasi culture tertentu melalui public labeling. Kriminalisasi terhadap
1. Cultural popular
2. Art photography
3. Punk & heavy metal band
Karena masyarakat menganggap perilaku ini mendorong oleh delikuensi pemerintah mengkriminalisasi melalui media massa.<br />
3. Media construction of crime and crime control
Media menjadikan aktivitas sistem peradilan pidana sebagai sumber info. Sistem peradilan pidana menunjukkan bahwa mereka sudah bekerja ada inter koneksi
- Sistem peradilan pidana mengarahkan media, isu apa yang penting untuk menjadi perhatian publik. Ingin menciptakan ketakutan tertentu.
- Sehingga masyarakat menganggap itulah realitas yangterjadi di masyarakat sehingga real pula konsekuensinya.
<br />
4. The politic of culture and crime in cultural criminology
- Inilah poin kritikalnya aspek politik.
- Cultural criminology adalah intellectual resistence karena menghadirkan diskursus terhadap konstruksi konvensional dari kejahatan terhadap wacana-wacana dominan dan melakukan dekonstruksi the official demonizing of various outsider.
- Bentuk konkret dari intellectual resistence adalah newsmaking criminology.
<br />
<br />
<b>Newsmaking criminology dan konstruksi media pada kejahatan</b>
<br />
• Newsmaking criminology beyond skeptical posmo (melampaui posmo yang bersifat curiga dan mengkritik) semua bersifat curiga, semua realitas dicurigai memiliki kepentingan, dll. Tapi newsmaking criminology tidak hanya melakukan konstruksi, namun juga rekonstuksi.
<br />
• Posmo: realitas adalah sesuatu yang ditafsirkan
<br />
• Jack mengungkapkan premis penting “cultural criminology tidak pernah bicara sesuatu yang kontemporer, namun arti kejahatan dan penegakan hukum dibawah konstruksi” contohnya: ribut mengenai grasi yang diberikan pada Corby.
<br />
• Simbolik interaksionism > teori labeling
Constructive criminology > bicara mengenai aspek politik dari simbolik interaksionism itu.
<br />
• The meaning of crime is always under construction
<br />
• Mssyarakat dibangun berdasarkan tanda symbol, kode, makna yang berada dalam alam abstrak dengan ada atau tidak terhadap realitas yang sebenarnya.
<br />
• Kebenaran itu merujuk pada diri sendiri;
<br />
• Hubungan antara kejahatan dan media memang fokusnya:
1. Presentasi kejahatan di dalam media
<br />
• Media massa itu tidak bisa dilihat hanya sebagai subjek yang berpengaruh pada perilaku orang. Permasalahan lain adalah, bagaimana media bisa berpengaruh pada realitas dan kepentingan kepentingan di belakangnya.
<br />
• Yang harus dilakukan adalah menggunakan metode-metode yang kualiatif: masuk ke dalam media untuk menyelami investasi ideologi dan kepentingan media.
<br />
• Cultural criminology: the political aspect of learning; dalam film misalnya, selalu ada investasi politik, ideologi, ekonomi yang bermain di belakang itu.
</div>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-84704844803455267572011-12-01T18:10:00.000+07:002011-12-01T18:10:49.734+07:00Al-Qur'an dan Kumpulan Hadits Online<iframe style="overflow: auto; background-attachment: scroll; background-repeat: no-repeat;
background-position: left top; text-align: left; border: 1px solid #cccccc; border-radius: 8px 8px 8px 8px;
padding: 10px; width: 700px; height: 900px;" src="http://id.lidwa.com/app/" frameborder="0" ><br />
</iframe>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-36722400432306753272011-10-14T00:44:00.001+07:002011-10-21T08:10:59.068+07:00Teori-teori Konflik (Coflict Theories)<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span><b style="color: orange;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Teori konflik</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah sebuah teori yang berlawanan dengan teori </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">onsensus, penerimaan umum dari nilai-nilai dasar seperti kebajikan, kehormatan, benar, dan salah itu berbeda. Dalam teori konflik ini terdapat kesepakatan kecil pada nilai-nilai dasar. Teori konflik ini timbul karena masyarakat terdiri dari banyak kelompok yang bersaing, masing-masing dengan kepentingan yang berbeda, sehingga sulit menemukan titik temu dalam masyarakat ini. Hukum dalam masyarakat seperti ini dapat menjadi sebuah senjata yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk menegakkan kepentingan pribadi mereka, sering dengan mengorbankan kepentingan umum. Dalam masyarakat tersebut juga terdiri atas kelas sosial yang berbeda-beda. Kelas sosial yang berbeda dapat dibedakan dengan ketidaksetaraan di bidang-bidang seperti kekuasaan, wewenang, kekayaan, kerja dan kondisi hidup, gaya hidup, pendidikan, agama, dan budaya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Demoralization of English</span></b></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Working Class (Engels)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Inggris adalah negara yang pertama kali menemukan teknologi-teknologi baru yang mengejutkan dunia. Penemuan-penemuan teknologi oleh ilmuwan inggris tersebut mampu mengubah keadaan inggris secara luas. Yang biasanya mata pencaharian masyarakatnya di bidang agraris berubah menjadi bidang industri. Peristiwa itulah yang sering kita sebut dengan revolusi industri. Sebuah revolusi tidak selalu berdampak positif, tetapi adakalanya juga berdampak negatif untuk kalangan tertentu. Dalam peristiwa revolusi industri Inggris ini, para pekerja lah yang sangat dirugikan. Mereka harus bekerja siang dan malam, tidak ada waktu untuk mencari kesenangan dunia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun turut menjadi korbannya. Tapi apa daya, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk menawar, mereka takut akan hukuman. Hal seperti ini membuat para pekerja hidup dalam kemiskinan, mereka hanya mempunyai dua pilihan, kelaparan atau mengambil apa yang ia butuhkan dengan jalan mencuri. Jika demoralisasi melampaui titik tertentu maka pekerja akan berubah menjadi kriminal. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya masyarakat kapitalistik melahirkan permusuhan antara individu dengan individu lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Marxism</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Karl Marx memfokuskan perhatiannya pada kodisi ekonomi yang dilakukan oleh kaum kapitalis. Ia mengidentifikasikan struktur ekonomi dala</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> masyarakat yang mengontrol semua hubungan manusia. Produksi memiliki dua komponen, yaitu kekuatan produktif dan hubungan produktif. Karl Marx mengusulkan gagasan bahwa ketimpangan distribusi kekuasaan dan kekayaan menghasilkan kejahatan. Kejahatan ini berkembang sebagai akibat konflik sosial. Kejahatan juga mengalihkan perhatian kelas bawah dari eksploitasi yang mereka alami dari anggota lain dari kelas mereka sendiri, daripada terhadap system ekonomi kapitalis. Kejahatan memungkinkan kelas penguasa untuk menciptakan kesadaran palsu di antara yang diperintah dengan membuat mereka berpikir bahwa kepentingan mereka sendiri dan orang-orang dari kelas yang berkuasa adalah identik. Anggota penguasa akan dapat melanggar hukum tanpa berhadapan dengan hukum, sementara anggota kelas bawah akan dihukum.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Richard Quinney : Class, State, and Crime (1980)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="color: orange;"> </span><b style="color: orange;">Kejahatan</b> adalah respon yang tak terelakkan untuk kondisi-kondisi material kapitalisme. Kejahatan yang biasanya dilakukan oleh kelas pekerja yaitu kejahatan akomodasi atau kejahatan perlawanan. <b style="color: orange;">Kejahatan akomodasi</b> adalah kejahatan predator, seperti pecurian dan perampokan dan kejahatan kekerasan, seperti pembunuhan, penyerangan, dan pemerkosaan. Kejahatan tersebut dilakukan oleh mereka yang diperlakukan secara brutal oleh kapitalisme. Kejahatan perlawanan termasuk kedua-duanya baik reaksi non-revolusioner yakni reaksi yang secara sadar melawan eksploitasi maupun kejahatan yang secara sengaja dilakukan oleh kaum proletar sebagai tindakan pemberontakan melawan kapitalisme, seperti alkoholisme, merusak property, perkelahian, dll. Kejahatan tidak hanya dapat dilakukan oleh kaum proletar saja, melainkan kejahatan dapat dilakukan oleh kelas penguasa. Kejahatan yang dilakukan oleh kelas penguasa adalah hasil dari system kapitalistik. Kejahatannya bersifat dominasi dan menekan sebagai upaya yang dilakukan oleh kapitalis untuk melindungi kepentingan mereka. Contoh: kejahatan korporasi, seperti penetapan harga, system penawaran yang curang, serta pelanggaran keamanan. Kapitalis dapat melakukan dominasi lanjutan dengan cara melakukan kejahatan peradilan pidana yang dilakukan oleh personel peradilan pidana. Tidak adanya solusi untuk kejahatan di bawah masyarakat kapitalis menyebabkan kejahatan tumbuh subur. Jika dibandingkan dengan masyarakat sosialis, masyarakat sosialis akan memiliki tingkat kejahatan yang jauh lebih rendah karena perjuangan kelas yang kurang intens akan mengurangi kekuatan menuju kejahatan dan fungsi kejahatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cotemporary Critical Criminology</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kriminologi kritis memandang <b style="color: orange;">kejahatan</b><span style="color: orange;"> </span>sebagai fungsi konflik sosial dan persaingan ekonomi. Bertujuan untuk mengetahui struktur ekonomi dalam masyarakat yang mengontrol semua manusia. Menolak anggapan bahwa hukum ini dirancang untuk mempertahankan masyarakat yang adil dan bahwa penjahat adalah orang jahat yang ingin menginjak-injak hak orang lain. Mereka menganggap tindakan rasisme, seksisme, imperialism, kondisi kerja yang tidak aman, perawatan anak yang tidak memadai, perumahan kurang memadai, polusi, dan perang-dibuat sebagai alat kebijakan untuk menghadapi orang luar dan pembenaran bagi perbuatan yang merupakan konsekuensi dari semua itu sebagai kejahatan yang sesungguhnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Instrumental Vs Structural Theory</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Teori instrumental melihat <b><span style="color: orange;">hukum pidana</span></b> dan <b><span style="color: orange;">s</span></b></span><b><span style="color: orange; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><b><span style="color: orange;">stem peradilan pidana</span></b> sebagai instrument untuk mengendalikan orang miskin. Teori stru</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tural percaya bahwa hukum bukan domain eksklusif orang kaya, melainkan digunakan untuk menjaga kepentingan jangka panjang dari system kapitalis dan mengkontrol anggota dari setiap kelas yang mengancam keberadaannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Critical Feminist Theory</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pandangan feminism kritis</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ketidaksetaraan gender sebagai bentuk kekuatan yang tidak merata antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat kapitalis. <b style="color: orange;">Sistem patriarki</b> dikembangkan di mana pekerjaan laki-laki dinilai dan pekerjaan perempuan itu dinilai kembali berdasarkan penilaian terhadap pekerjaan laki-laki. Eksploitasi ganda perempuan dalam rumah tangga dan dalam pasar tenaga kerja berarti bahwa wanita menghasilkan nilai surplus jauh lebih besar bagi para kapitalis daripada pria.</span></div>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-37113763218247039702011-10-14T00:23:00.001+07:002011-10-21T08:11:51.350+07:00Tujuan dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Ilmiah<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik saat mendengar kata ilmu pengetahuan ilmiah. Mereka sudah terbiasa melakukan penelitian-penelitian ilmiah seperti yang dilakukan oleh ilmu-ilmu alam. Dalam mempelajari metode ilmiah dibutuhkan sebuah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut adalah filsafat ilmu. <b style="color: orange;">Kegiatan filsafat ilmu</b> yaitu mempelajari metode ilmiah (bagaimana prosesnya, strukturnya, syarat-syaratnya) dan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mempelajari penyelenggaraan kegiatan ilmiah (asas serta alasan pembenaran).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengetahuan ilmiah mempunyai empat ciri umum, antara lain:</span></div><ol><li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengetahuan yang berlaku umum</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak bergantung pada faktor subyektif</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Obyektif (teori tidak bermakna ganda)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Otonom, tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar ilmu</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain ciri umum di atas, pengetahuan ilmiah juga mempunyai tiga ciri isi, antara lain:</span></div><ol><li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan pengetahuan yang mempunyai dasar pembenar</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sistematik</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inter subyektitas</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengetahuan ilmiah</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> merupakan pengetahuan yang mempunyai dasar pembenar, yaitu segenap pengaturan cara kerja ilmiah yang diarahkan untuk memperoleh derajat kepastian sebesar mungkin. Dan setiap pernyataan didasarkan pada pemahaman yang apriori.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam pengetahuan ilmiah harus terdapat sistem dalam susunan pengetahuan ilmiah dalam cara memperoleh pengetahuan. Pengetahuan ilmiah juga harus berasal dari beberapa bahan keterangan, dan tidak diperbolehkan hanya berasal dari satu bahan keterangan saja. Bahan-bahan keterangan itu pun harus diusahakan menjadi sebuah kebulatan. Apabila dilihat secara hori</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ontal akan terlihat sebagai hasil komparasi, subsumasi, generalisasi. Sedangkan dilihat secara verti</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">al akan menjadi tahapan dari pemikiran analitik dan intepretatif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Isi pengetahuan ilmiah harus <b style="color: orange;">intersubyektif</b>, antara lain:</span></div><ol><li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepastian tidak didasarkan pada intuisi-intuisi serta pemahaman secara subyektif</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepastian dijamin oleh sistemnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Subyek penyelenggara ilmu (manusia) secara perorangan, harus dapat diganti oleh orang-orang yang lain</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Subyek harus memenuhi syarat: cerdas, berfikir menggunakan nalar dan kritis, pengetahuan yang luas tentang susunan dan teknik penyelidikan, dsb.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah, terdapat tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Biasanya kegiatan penyelidikan ilmiah dilakukan untuk memberikan deskribsi, eksplikasi, dan interpretasi. Deskripsi adalah suatu penerapan bagaimana keadaannya atau berlangsungnya secara tepat suatu kumpulan gejala. Contoh : Bagaimana keadaannya atau berlangsungnya suatu revolusi atau perdamaian? Apakah gerakan planit-planit mengambil bentuk melingkar atau elips? Gejala yang dipelajari dengan pertanyaan “bagaimana”, dicatat dalam keadaannya yang saling berhubungan. Sedangkan eksplikatif adalah penjelasan yang didasarkan pada pemahaman dan pendalaman gejala yang diteliti, penjelasan tersebut bukan merupakan penjelasan yang terakhir, tetapi hanya sementara. Pertanyaan utama tujuan penjelasan adalah “mengapa”. Contoh: mengapa di dalam masyarakat tertentu berlaku kebiasaan yang menyangkut perkawinan yang telah dirumuskan secara rapih? Lain halnya dengan interpretasi, interpretasi adalah usaha untuk menetapkan makna yang dikandung oleh gejala yang diteliti. Interpretasi yang dimaksud bukan pengertian bahasa, interpretasi dapat berbentuk penjelasan, misalnya penjelasan naskah yang dipelajari.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hakikat ilmu</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menurut Jujun Suriasumantri adalah:</span></div><ol><li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu merupakan kegiatan daripada sekedar produk yang siap dikonsumsi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kegiatan ilmu bersifat dinamis tidak statis</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kegiatan mencari pengetahuan mempergunakan metode keilmuan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu tidak berhubungan dengan title, profesi, kedudukan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu ditentukan oleh cara berfikir yang sesuai dengan syarat keilmuan</span><b style="color: orange;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar pengetahuan</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menurut Sudarminta adalah pengalaman, ingatan, kesaksian, minat dan rasa ingin tahu, pikiran dan penalaran, logika, bahasa, dan kebutuhan hidup manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengalaman</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengalaman</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="color: orange;"> </span>adalah keseluruhan peristiwa perjumpaan dan apa yang terjadi pada manusia dalam interaksinya dengan alam, diri sendiri, lingkungan sosial sekitarnya dan dengan seluruh kenyataan, termasuk Yang Ilahi. Pengalaman dikelompokkan menjadi dua, pengalaman primer dan pengalaman sekunder. <b style="color: orange;">Pengalaman primer</b> adalah pengalaman langsung akan persentuhan indrawi dengan benda-benda konkret di luar manusia dan akan peristiwa yang disaksikan sendiri. Sedangkan <b style="color: orange;">pengalaman sekunder</b> adalah pengalaman tak langsung atau pengalaman reflektif mengenai pengalaman primer. Pengalaman yang terjadi pada manusia mempunyai tiga cirri pokok, yaitu pengalaman manusia itu amat beraneka ragam, pengalaman manusia adalah selalu berkaitan dengan objek tertentu di luar diri kita sebagai subjek, pengalaman manusia terus bertambah dan bertumbuh seiring bertambahnya umur, kesempatan, dan tingkat kedewasaan manusia. Tidak semua pengalaman akan menjadi pengetahuan, walaupun pengalaman lebih luas dari pengetahuan. Sekaya apapun pengalaman seseorang kalau hal itu tidak pernah disadari, dimengerti, dan diungkapkan, maka tidak akan berguna pengalaman tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ingatan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ingatan mempunyai posisi sangat penting dalam pengetahuan. Walaupun banyak ilmu yang kita dapat dari pengalaman, kalau ingatan kita kurang kuat maka pengetahuan tersebut bisa hilang. Ingatan dapat dijadikan dasar bagi ilmu pengetahuan apabila memenuhi dua syarat berikut ini, saya memiliki kesaksian bahwa peristiwa yang saya ingat itu sungguh pernah saya alami atau saya saksikan di masa lalu, ingatan tersebut bersifat konsisten dan dapat berhasil menjadi dasar pemecahan persoalan yang sekarang saya hadapi berkaitan dengannya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesaksian</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kesaksian adalah penegasan sesuatu s</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bagai kebenaran oleh seorang saksi kejadian atau peristiwa, dan diajukan kepada oranglain untuk dipercaya. <b>Percaya</b> adalah menerima sesuatu sebagai kebenaran berdasarkan keyakinan akan kewenangan atau jaminan otoritas orang yang member kesaksian. Dalam mempercayai suatu kesaksian, kita harus memiliki bukti instrinsik dan ekstrinsik untuk memudahkan kita dalam mempercayai suatu kesaksian. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah melihat siapa orang yang memberikan kesaksian, apakah ia seorang yang mempunyai otoritas dalam bidang yang ia saksikan atau tidak. Kesaksian tidak dapat secara mutlak kita jadikan sebagai dasar ilmu pengetahuan, karena kesaksian rawan atas kekeliruan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Minat dan rasa ingin tahu</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pengalaman akan hilang begitu saja apabila seseorang yang memperoleh pengalaman tersebut tidak melakukan tindak lanjut atas pengalamannya tersebut. Minat dan rasa ingin tahulah yang sangat berpengaruh apakah individu tersebut akan menggali lebih dalam atau tidak pengalamannya untuk menemukan sebuah pengetahuan. Biasanya seseorang akan meminati apa yang dia anggap bernilai. Sedangkan rasa ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan melakukan penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik minatnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="color: orange; line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pikiran dan penalaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Setelah mendapatkan pengalaman dan dilanjutkan dengan minat dan rasa ingin tahu, seorang manusia memerlukan sesuatu untuk mengolahnya untuk menjadi pengetahuan. Kegiatan pokok pikiran dalam mencari pengetahuan adalah penalaran. Maka pikiran dan penalaran merupakan hal yang mendasari dan memungkinkann pengetahuan. Tanpa pemikiran dan penalaran tidak aka nada ilmu pengetahuan. <b style="color: orange;">Penalaran</b> adalah proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari hal-hal yang sebelumnya telah diketahui. Penalara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">n</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat berbentuk induksi, deduksi maupun abduksi. <b style="color: orange;">Induksi</b><span style="color: orange;"> </span>adalah proses penalaran untuk menarik ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">impulan umum (universal) dari berbagai kejadian atau kasus khusus (parti</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ular). Sebalik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">n</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ya <b style="color: orange;">deduksi</b> adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu pernyataan atau hukum umum kejadian khusus yang secara niscaya dapat diturunkan dari pernyataan atau hukum umum tersebut. Sedangkan <b style="color: orange;">abduksi</b><span style="color: orange;"> </span>adalah penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesis berupa pernyataan umum yang kemungkinan kebenarannya masih perlu diuji coba. Penalaranlah yang membedakan manusia dengan binatang. Berkat pikiran dan penalarannya, manusia tidak harus selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan sosial sekitarnya dan manusia dapat merubah alam dan sosial sekitarnya untuk disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhannya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (Bimma Dwi Nugraha)</span></div>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-51273707917889213572011-10-13T21:49:00.005+07:002011-10-21T08:12:45.554+07:00Rangkuman Materi Hukum dan Pembangunan Persiapan UTS<div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US">Masyarakat</span></b><span lang="EN-US"><span style="color: orange;"> </span>adalah suatu kumpulan individu yang tinggal di kawasan yang sama dan memiliki tujuan yang sama. Dalam proses mencapai tujuan, individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan yang berbeda inilah yang menimbulkan <b style="color: orange;">interaksi sosial</b>, baik yang bersifat positif maupun negatif. <b><span style="color: orange;">Interaksi</span> <span style="color: orange;">negatif</span></b><span style="color: orange;"> </span>itulah yang dinamakan konflik. Untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat, diperlukan kaidah-kaidah atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dimana fungsi dari kaidah tersebut adalah untuk menertibkan masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US">Kaidah-kaidah sosial</span></b><span lang="EN-US"> tersebut dibagi menjadi empat, yaitu kaidah kepercayaan atau agama, kaidah kesopanan, kaidah kesusilaan dan kaidah hukum. Dalam praktik nyatanya, kaidah hukumlah yang paling dominan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US">Karena, sifat dari kaidah hukum itu sendiri adalah memaksa dan memiliki sanksi yang tegas, dimana tiap butir peraturan yang berada di dalamnya, telah di legalisasi oleh pihak2 resmi dan berwenang. Jadi, orang akan berpikir dua kali sbelum melakukan tndakan yang dirasa melanggar hukum. Karena jika tidak, ia akan dijerat oleh sanksi hukum itu sendiri. Dan kaidah hukum efektif di gunakan, karena memiliki sifat penjera bagi mereka yang telah melakukan kesalahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;">Corak hukum</b>, dapat di tempuh dengan tiga cara, yang pertama adalah <b style="color: orange;">unifikasi</b><span style="color: orange;"> </span>dimana arti dari unifikasi itu sendiri yaitu berlakunya satu sistem hukum bagi setiap orang dalam kesatuan kelompok sosial atau suatu Negara. <span lang="EN-US">Misalnya,UUD 1945 dan peraturan-peraturan yang t</span>e<span lang="EN-US">rdapat di dalamnya, hanya berlaku di Negara Indonesia saja. Tidak akan berlaku di </span>n<span lang="EN-US">egara lain. Yang kedua adalah </span><b style="color: orange;">dualistik hukum</b><span lang="EN-US">, yaitu berlakunya dua sistem hukum bagi du</span>a <span lang="EN-US">kelompok sosial yang berbeda did</span>alam<span lang="EN-US"> satuan kelompok sosial yang sama, atau dapat disebut </span>n<span lang="EN-US">egara. Contohnya adalah, di NAD, berlaku dua siste</span>m<span lang="EN-US"> peradilan. Hukum UUD 45 dan Hukum Islam. Jadi, bila seseorang melakukan t</span>i<span lang="EN-US">ndak kejahatan, dia tidak hanya terkena hukum yang berlaku menurut UUD 45 saja, tetapi juga terkena hukuman yang di berikan oleh hukum Islam yang juga berlaku di sana. Contohnya, bila ada penduduk asli atau pendatangatau wisatawan sekalipun di Aceh yang mencuri, ia diberi hukuman oleh masyarakat setempat untuk di adili berdasarkan UU yang mengaturnya. Dan yang terakhir adalah </span><b style="color: orange;">p<span lang="EN-US">luralistis hukum</span></b><span lang="EN-US">. Yaitu berlakunya bermacam-macam sistem hukum bagi kelompok-kelompok sosial yang berbeda did lm kesatuan kelompok sosial atau suatu Negara. Contohnya adalah hukum yang dipakai di Indonesia ketika baru merdeka. Dimana Indonesia yang baru merdeka, belum memiliki landasan hukum yang kuat yang mampu mengatur ketertiban di dalam masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US">Did</span>alam<span lang="EN-US"> pelaksanaan hukum acara pidana, t</span>e<span lang="EN-US">rdapat dua azas. Yaitu <b style="color: orange;">azas legalitas</b> dan <b style="color: orange;">azas praduga tak bersalah</b>. Dimana kedua azas tersebut b</span>e<span lang="EN-US">rp</span>e<span lang="EN-US">ran sangat penting dalam mengatur ketertiban antar individu dalam kehidupan bermasyarakatarakat. Azas legalitas itu sendiri merupakan suatu ketentuan hukum yang menyebuntukan bahwa suatu perbuatan tidak dapat ditindak hukum karena perbuatan tersebut tidak disebuntukan atau dituliskan dalam UU. Contohnya saja, ilmu hitam. Seperti santet. Memang, menurut kacamata publik, merupakan perbuatan yang salah dan dapat disebut kejahatan. Namun, untuk men</span>g<span lang="EN-US">hukum orang yang melakukan santet tersebut, hukum tdj dapat ikut andil di dalamnya. Karena, azas legalitas yang telah dijelaskan di awal paragraph. Yang kedua adalah azas praduga tak bersalah, azas ini menyebuntukan bahwa seseorang tidak dapat diputuskan bersalah, sbelum diputuskan oleh hakim. Misalnya orang yang tertangkap basah sedang mencuri. Dia belum dapat dikatakan bersalah, karena belum diadili oleh hakim di meja hijau. Tujuan dari azas ini adalah untuk menghindari perbuatan-perbuatan onar, yang dilakukan masyarakat kepada seseoang yang tertangkap mata telah melakukan t</span>i<span lang="EN-US">ndak kejahatan. Seperti misalnya, kasus pembakaran seorang pencuri sepeda motor, yang dilakukan oleh warga di suatu daerah. Dengan azas ini diharapkan masyarakat tidak “main hakim sendiri” dalam menyikapi suatu m</span>a<span lang="EN-US">salah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US">Secara teoritis <b style="color: orange;">KUHP</b> adalah bentuk hukum materiil. Sedangkan <b style="color: orange;">KUHAP</b><span style="color: orange;"> </span>adalah bentuk secara formiil. M</span>a<span lang="EN-US">ksudnya adalah KUHAP adalah bentuk nyata pelaksanaan dari KUHP. Dimana di dalam KUHP itu sendiri berisi aturan</span>-aturan<span lang="EN-US"> tentang perintah, larangan serta sanksinya, dan KUHAP mer</span>u<span lang="EN-US">p</span>a<span lang="EN-US">k</span>a<span lang="EN-US">n tata cara pelaksanaan pengadilan yang didasarkan pada KUHP itu sendiri. Contohnya saja, seseorang yang terbukti membunuh atau melanggar salah satu pasal yang tertulis dalam KUHP. Dan untuk membuktikan tindakan pelanggaran tersebut, berlakulah KUHAP dimulai dari penangkapan sampai diputuskannya bersalah atau tidakanya ia oleh hakim di pengadilan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US">Kumpul kebo dan <i>black magic</i> memang notabenenya merupakan perbuatan yang merugikan dan dapat di sebut kejahatan. Namun, pada kenyataannya sampai saat inipun belum ada proses kriminalisasinya, hal ini di sebabkan karena jika dibuat peraturan perundangan mengenai hal tersebut, maka akan berpotensi menimbulkan keonaran dalam masyarakat yang tentunya sangat berlawanan dengan tujuan dari hukum itu sendiri. Contohnya saja jika ada pria dan wanita tinggal dalam satu atap, tentunya akan menjadi permasalahan jika peraturan perundangan mengenai kumpul kebo atau larangan pria dan wanita tinggal dalam satu atap itu dibuat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US">HAN</span></b><span lang="EN-US"><span style="color: orange;"> </span>lebih luas daripada <b style="color: orange;">HTN</b> karena cakupannya lebih banyak daripada HTN. HTN adalah hukum yang mengatur terhadap pembentukan jabatan</span>-jabatan<span lang="EN-US"> dan susunan atau strukturnya. Jadi dalam HTN yang diatur hanya adalah hubungan jabatan dan pemangku jabatan. Sedangkan HAN mengatur mengenai aktivitas kekuasaan eksekutif, surat menyurat</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">atau</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">kearsipan negara dan tugas</span>-tugas <span lang="EN-US">yang ditetapkan UU s</span>e<span lang="EN-US">bag</span>a<span lang="EN-US">i urusan negara. Jadi cakupan HAN lebih banyak dan luas daripada HTN.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US">Dalam kehidupan bermasyarakat, hukum perdata dan hukum dagang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena hukum dagang itu sendiri merupakan bagian dari hukum perdata. <b style="color: orange;">Hukum perdata</b> adalah hukum yang mengatur tingkah laku individu yang satu dengan individu yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan <b style="color: orange;">hukum dagang</b> pada d</span>a<span lang="EN-US">s</span>a<span lang="EN-US">rnya sama s</span>e<span lang="EN-US">p</span>e<span lang="EN-US">rt</span>i <span lang="EN-US">hukum perdata, namun cakupannya terbatas atau dikhususkan hanya pada bagian perniagaan saja. Jadi, kedua hukum tersebut memang saling terkait karena hukum dagang merupakan wujud nyata pelaksanaan dari hukum perdata. Contohnya saja dalam pejanjian jual beli tanah</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;"><span lang="EN-US">Kebiasaaan</span></b><span lang="EN-US"><span style="color: orange;"> </span>adalah tindakan pola tingkah laku yang ttp, ajeg, lazim, normal, atau adap dalam masyarakat tertentu yang secara turun temurun berulang. Dalam pasal 15 AB yang berbunyi “selain pengecualian</span>-pengecualian <span lang="EN-US">yang ditetapkan mengenai orang</span>-orang<span lang="EN-US"> Indonesia dan orang</span>-orang <span lang="EN-US">yang dipersamakan, maka kebiasaan tidak merupakan hukum kecuali apabila UU menetapkan demikian.”</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="EN-US">B</span>e<span lang="EN-US">rd</span>a<span lang="EN-US">s</span>a<span lang="EN-US">rkan pasal diatas, kebiasaan di sini memang diakui keberadaannya, tetapi hanya apabila UU menunjuknya. Ini berarti, apabila UU tidak menunjuknya, hukum tidak p</span>e<span lang="EN-US">rlu memberlakukannya. Kebiasaan dapat menjadi hukum kebiasaan. Hukum kebiasaan merupakan s</span>u<span lang="EN-US">mb</span>e<span lang="EN-US">r hukum. Seorang hakim dapat menggunakan kebiasaan dalam mengambil keputusan apabila UU menetapkan demikian.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Perbedaan hakim peradilan pidana dan peradilan perdata, h<span lang="EN-US">akim pada peradilan pidana <b style="color: orange;">b</b></span><b style="color: orange;">e<span lang="EN-US">rsif</span>a</b><span lang="EN-US"><b style="color: orange;">t aktif</b> untuk memecahkan kasus yang diajukan. Hakim mencari bukti dan menyelidiki sbelum kasus itu diajukaan dalam pengadilan. Hakim mengejar <b style="color: orange;">kebenaran materiil</b>, yaitu kebenaran yang harus didasarkan pada alat</span>-alat<span lang="EN-US"> bukti yang sah menurut UU dan harus ada keyekinan hakim. Hakim memberikan keputusan tentang kasus yang terjadi berdasarkan pasal2 dan aturan yang telah ada.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sedangkan h<span lang="EN-US">akim pada peradilan perdata <b style="color: orange;">bersifat pasif</b>. Dia hanya mendengarkan perkara brdsrkan argument dari penggugat dengan tergugat. Hakim mengejar <b style="color: orange;">kebenaran formal</b></span>, yakni<span lang="EN-US"> kebenaran yang hanya did</span>a<span lang="EN-US">s</span>a<span lang="EN-US">rkan pada bukti yang ada di persidangan. Kasus bisa tidak dilanjuntukan s</span>e<span lang="EN-US">c</span>a<span lang="EN-US">r</span>a <span lang="EN-US">hukum, namun bisa diselesaikan dengan cara perdamaian. Hakim memberikan jawaban at</span>a<span lang="EN-US">s gugatan yang diajukan s</span>e<span lang="EN-US">telah mendengarkan argumen dalam sid</span>a<span lang="EN-US">ng perdata tersebut. Hakim hanya s</span>e<span lang="EN-US">bag</span>a<span lang="EN-US">i moderator dalam persidangan.</span> (Bimma Dwi Nugraha)</div>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-77518299727876361052011-10-13T01:14:00.002+07:002011-10-21T08:13:02.265+07:00RANGKUMAN MATERI MPKT UI PERSIAPAN UTS<div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">FILSAFAT</b> Ilmu pengetahuan yang mencari hakekat tentang segala sesuatu dari realitas yang ada dan berlandaskan pada pemikiran yang bersifat rasional, kritis, sistematis, logis, metodis, dan koheren. <b style="color: orange;">Ilmu filsafat</b> adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji seluruh fenomena yang dihadapi manusia secara kritis reflektif, integral, radikal, logis, sistematis, dan universal (semesta). Fenomena tersebut dapat diarahkan pada tema besar pada ilmu filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. <b style="color: orange;">Ontologi</b> mengkaji tentang keberadaan sesuatu, membahas tentang ada, yang dapat dipahami baik secara konkret, faktual, metafisis atau epistemologi. <b style="color: orange;">Epistemologi</b> membahas tentang pengetahuan yang akan dimiliki manusia apabila dia membutuhkannya. <b style="color: orange;">Aksiologis</b><span style="color: orange;"> </span>membahas tentang kaidah norma dan nilai yang ada pada manusia. Dengan demikian, jelas bahwa semua hal yang berkaitan dengan ontologi, epistemologi, dan aksiologi sangat erat dan menjadi sesuatu yang mengakar pada manusia sesuai dengan tingkat perkembangannya secara intelektual. Objek penelitian filsafat dilihat dari dua aspek. Aspek pertama adalah objek materi dan aspek kedua adalah objek forma. <b style="color: orange;">Objek materi</b> adalah bahan atau sesuatu yang menjadi kajian penelitiannya. <b style="color: orange;">Objek forma</b> adalah focus perhatian seseorang terhadap objek materi yang dihadapinya. <b style="color: orange;">Faedah filsafat atau berfilsafat</b> : Mengajak kita untuk bersikap arif dan berwawasan luas terhadap berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia sehingga mampu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Berfilsafat dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup, dan ide-ide yang muncul karena keinginannya. Filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi berbagai fenomena atau gejala di sekitar manusia dan dalam permasalahan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan ilmiah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">LOGIKA</b> Dalam bukunya Introduction to Logic, Irving M.Copi mendefinisikan logika sebagai suatu studi tentang metode-metode dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang tidak tepat. Ilmu tentang berpikir secara tepat. Mempelajari logika secara akademis memungkinkan seseorang untuk mengetahui metode-metode dan prinsip berpikir. Dengan dasar pengetahuan ini seseorang dituntut untuk terus menerus melatih dan mengasah akal budinya sehingga mampu membedakan pemikiran yang tepat dan teratur dari pemikiran yang sesat dan kacau. <b style="color: orange;">Logika alamiah</b> adalah pemikiran yang dibawa sejak lahir. Biasanya digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Logika ilmiah diperoleh dengan mempelajari hukum-hukum penalaran sebagaimana mestinya. Dalam mempelajarinya manusia akan mengetahui prinsip2, norma2, dan teknik2 tertentu, jika dijalanakan akan mengurangi tingkat kesalahan penalaran Dari segi bentuk dan isi argumen logika dibedakan menjadi dua, yaitu logika formal dan logika material. <b style="color: orange;">Logika formal</b> membahas masalah validitas argumen. Argumen dapat dikatakan valid jika kesimpulan penalaran benar-benar di lihat secara tepat atau lurus dari premis-premisnya. <b style="color: orange;">Logika material</b> membahas isi argumen, valid tidak nya argumen tergantung proposisi-proposisi yang membentuknya. Jadi jika ada salah satu proposisi yang tidak benar maka argumen itu dinyatakan tidak valid.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Proses Penyimpulan</b><span style="color: orange;"> : </span><b style="color: orange;">Logika Deduktif</b> yaitu menyimpulkan penalaran yang bersifat umum menjadi bersifat khusus, biasanya berwujud silogisme. Silogisme sendiri adalah argumen yang terdiri dari tiga proposisi, proposisi pertama merupakan landasan penalaran, sedangkan proposisi ketiga berisi kesimpulan. Tujuan dari logika deduktif yaitu menjelaskan hubungan antara premis-premis dan kesimpulan dalam argumen yang valid, sehingga kita dapat membedakan argumen yang valid dengan argumen yang tidak valid. Contoh : “semua mahasiswa UI adalah orang pintar” dan “Bimma adalah mahasiswa UI” jadi Bimma adalah orang pintar. Kesimpulan yang saya ambil tersebut hanya melihat dari premis-premis yang ada, tanpa pengamatan lebih lanjut terhadap Bimma tersebut. Jadi kesimpulan dari suatu argumen deduktif mengandung kepastian mutlak. Adapun tiga ciri khas dari argumen deduktif ini, yaitu analitis : kesimpulan hanya ditarik dari premis-premis yang sdh ada, tautologis : kesimpulan sdh tersirat dalam premisnya, dan apriori : tidak melakukan penelitian lebih lanjut. <b style="color: orange;">Logika Induktif</b> yaitu menyimpulkan penalaran dari yang bersifat khusus menjadi bersifat umum, biasanya berwujud sintesis. Sintesis sendiri adalah penggabungan premis-premis untuk mendapatkan kesimpulan. Biasanya dalam penalaran induktif cara yang dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yaitu dengan cara melakukan penelitian inderawi. Jadi kesimpulan suatu argumen induktif tidak mengandung kepastian mutlak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Definisi</b><span style="color: orange;"> </span>adalah penjelasan dari sebuah istilah secara singkat, jelas, padat sehingga istilah itu mdh dipahami dan tidak menimbulkan kerancuan dengan istilah yang lain. Definiens harus dapat dibalik dengan definiendum, definien tidak boleh masuk ke dalam definiens, definiens harus benar-benar menjelaskan definiendum, definiens harus paralel dengan definiendum, definiens kalau bisa berbentuk affirmative.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Proposisi</b> : pengingkaran atau pengakuan yang berbentuk pernyataan. <b style="color: orange;">Unsur</b>. Term subjek : sesuatu yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term predikat : sesuatu yang diakui atau diingkari tentang term subjek. Kopula : penghubung antara term subjek dan term predikat dan memberi bentuk pengakuan atau pengingkaran pada dua term tersebut. <b style="color: orange;">Kuantitas proposisi</b>. Proposisi singular adalah proposisi yang luas term subjeknya singular. Artinya pengertian term subjek itu menunjuk pada satu hal, benda, atau individu. Dst. <b style="color: orange;">Kualitas proposisi</b>. Proposisi affirmative apabila apa yang menjadi term predikat diakui oleh term subjek. Dst.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Kesesatan berpikir</b> dibedakan dalam dua bentuk, yaitu <b style="color: orange;">kesesatan formal</b> dan kesesatan material. <b style="color: orange;">Kesesatan formal</b> adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk penalaran yang tidak valid. Kesesatan material adalah kesesatan yang menyangkut isi penalaran. Kesesatan bahasa, kesesatan relevansi timbul karena kesimpulan ditarik dengan premis yang tidak relevan. Argumentum Ad Hominem : melihat pribadi orang tersebut. Argumentum Ad Populum : untuk meyakinkan pendengar. Argumentum Ad Verecundiam : dilihat dari kealian dan kewibaan. Ignoratio Elenchi : tidak memiliki relevansi dengan premisnya. Biasanya faktor yang menyebabkan terjadinya kesesatan ini yaitu prasangka, kepercayaan, emosi, dll. kesesatan generalisasi yang tergesa : akibat dari induksi yang keliru karena kurangnya sumber yang mencukupi. Kesesatan komposisi : salah peletakan predikat pada term</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">FILSAFAT ILMU</b>, Ilmu pengetahuan yang membahas ciri dan proses atau cara kerja ilmiah secara kritis. Dalam proses kerja filsafat ilmu pengetahuan terdapat dua aspek, yaitu aspek justifikasi yang menekanakan secara de jure kebenaran ilmiah dan aspek temuan yang secara de facto berupa teknologi. Tujuan : memahami persoalan ilmiah dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah dengan cermat dan kritis, melakukan pencarian kebenaran ilmiah dengan tepat dan benar , memahami bahwa terdapat dampak kegiatan ilmiah yang berupa teknologi. Cara kerja : Sistematis, Logis, Intersubjektif, rasional, pembenaran secara metodologis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Teori Kebenaran korespondensi</b> : teori kebenaran yang bersumber dari persesuaian antara seorang subjek dengan objek yang dilihatnya, <b style="color: orange;">koherensi</b> : ada persesuaian di antara beberapa subjek dengan objek yang diamatinya, <b style="color: orange;">pragmatik</b> : terjadi karena ada manfaat serta kegunaan dari sebuah ilmu pengetahuan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">ETIKA</b> salah satu cabang dari ilmu filsafat, merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip baik buruk yang diterapkan pada perilaku seseorang atau masyarakat. <b style="color: orange;">Pertimbangan rasional</b> : mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk berbuat baik atau melakukan tindakan baik secara jernih, tenpa dilandasi oleh sikap emosional yang berlebihan. <b style="color: orange;">Etika Normatif dan Terapan Etika deskriptif</b> memberikan gambaran tentang tingkah laku moral dalam arti yang luas, seperti berbagai norma dan aturan yang berbeda dalam suatu masyarakat atau individu yang berada dalam kebudayaan tertentu atau yang berada dalam kurun waktu atau periode tertentu. Dengan kata lain mengkaji berbagai bentuk ajaran-ajaran moral yang berkaitan dengan nilai yang baik dan buruk. Contoh : etika orang Jawa, batak. <b style="color: orange;">Etika normatif</b> : etika yang mengkaji apa yang harus dirumuskan secara rasional dan bagaimana prinsip-prinsip etis dan tanggung jawab dapat digunakan oleh manusia. Etika umum memiliki landasan dasar seperti norma etis/ norma moral, hak dan kewajiban, dsb. <b style="color: orange;">Etika khusus</b>, yakni <b style="color: orange;">Etika individual</b> : menyangkut kewajiban dan sikap individu terhadap dirinya sendiri. <b style="color: orange;">Etika sosial</b> : mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia atau masyarakat. Contoh : etika keluarga, etika bisnis. Metaetika : kajian etika yang membahas ucapan-ucapan atau kaidah-kaidah bahasa khususnya yang berkaitan dengan bahasa etis. Contoh : iklan di TV. <b style="color: orange;">Etika terapan</b> : etika yang menitikberatkan pada aspek aplikatif teori etika atau norma yang ada. Disebut etika terapan karena sifatnya yang praktis, yaitu bertujuan memperlihatkan kegunaannya. <b style="color: orange;">Etika profesi</b> : Etika yang berkaitan dengan profesi atau etika yang diterapkan dalam dunia kerja manusia. Etika profesi bersifat praktis, baik secara pragmatis, utilitaritis dan deontologis. <b style="color: orange;">Kaidah atau Norma Etika</b> yang lazim dimunculkan, yakni <b style="color: orange;">Hati Nurani</b> : penghayatan tentang yang baik dan yang buruk yang berkaitan dengan tindakan nyata atau perilaku konkret manusia. Kebebasan dan Tanggung Jawab, Nilai dan Norma.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Hak dan Kewajiban Hak legal</b> : hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk yang dimunculkan melalui undang-undang, peraturan, dokumen yang sifatnya resmi, yang berasal dari suatu lembaga atau instansi tertentu. <b style="color: orange;">Hak khusus</b> : hak yang dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang. Contoh : orang tua mempunyai hak anaknya akan patuh. <b style="color: orange;">Hak umum</b> : hak yang diberikan kpd seseorang karena ia adalah manusia. Contoh : HAM. <b style="color: orange;">Hak individual</b> : hak berupa kebebasan pendapat, berserikat, beragama, dsb, yang dimiliki individu terhadap negara atau masyarakat. <b style="color: orange;">Hak sosial</b> : hak yang diperoleh seseorang ketika sebagai anggota suatu masyarakat ia berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain. Contoh : hak pendidikan, hak pekerjaan,dll. <b style="color: orange;">Hak moral</b> : hak seseorang yang didasari oleh prinsip atau peraturan etis. Contoh : hak seorang dosen untuk mengharapkan mahasiswanya berlaku jujur dalam menjawab UTS.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">PENTINGNYA ETIKA</b>, Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai meralitas yang kadangkala membingungkan. Sebagai pemikir kritis dan sistematis etika ingin menimbulkan suatu ketrampilan intelektual : ketrampilan untuk berargumen secara rasional dan kritis. <b style="color: orange;">Alasan masih dibutuhkan etika</b>. Terdapat pndangan yang beraneka ragam, modernisasi dan kemajuan teknologi membawa prbahan bsr dalam stktur masyarakat, mncul berbagai ideologi. Etika dapat membangkitkan semangat hidup manusia sehingga ia dapat menjadi manusia yang baik dan bijaksana melalui bidangnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">PANCASILA</b>, ideologi bersifat futuristik (berisi cita-cita tentang tatanan masyarakat yang baik di masa depan dan merupakan acuan untuk melakukan perubahan politik). Karena ideologi menyangkut masalah strategi bernegara, tidak jarang kelompok-kelompok masyarakat menggunakan ideologi sebagai alat untuk mempertahanakan dan memperoleh kepentingan diri secara sepihak dengan merugikan pihak lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">NILAI PANCASILA, nilai religius</b> : nilai yang berkaitan dengan keterikatan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sacaraal, suci, dan agung. <b style="color: orange;">Nilai moral</b> : nilai tentang kebaikan yang muncul sebagai akibat perilaku orang, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain atau masyarakat. <b style="color: orange;">Nilai kebangsaan</b> : nilai tentang manusia yang secara kodariat memiliki hak dan kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab, serta identitas yang membentuk eksistensi manusia atau jati diri dalam kehidupan bernegara. <b style="color: orange;">Nilai keadilan</b> : nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidakberpihakan, keseimbangan, dan pemerataan atas suatu hal. Nilai kebersamaan dan toleransi. <b style="color: orange;">Nilai kebersamaan</b> : nilai yang dimiliki oleh manusia dalam interaksinya dengan sesame yang berkaitan dengan tujuan dan kepentingan tertentu. <b style="color: orange;">Nilai toleransi</b> : nilai yang menghargai berbagai pendapat dan keyakinan orang lain tentang sesuatu hal dan dalam situasi tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: orange;">Cinta Kasih</b>, syarat : knowledge (pengenalan), responsibility (tanggung jawab), care (pengasuhan, perhatian, perlindungan, saling peduli), respect (saling menghormati), cinta terhadap Tuhan, persaudaraan, keibuan, erotis, diri sendiri.</div>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3127877369432684764.post-42798117889671408222010-05-17T15:30:00.002+07:002011-10-21T08:13:24.777+07:00MATERI PERSIAPAN UAS MPKI UI<div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>DIMENSI SOSIAL AJARAN AGAMA ISLAM</b></div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Keluarga Islami</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pengertian dan Karakteristik Keluarga Sakinah, Mawaddah Warahmah</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang anggota-anggotanya terikat secara lahir dan batin serta terikat secara hukum karena pertalian darah dan perkawinan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Keluarga inti</b> terdiri dari suami, istri dan anak-anak</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Keluarga besar</b> adalah keluarga inti ditambah dengan kakek, nenek, paman, bibi, keponakan baik dari pihak ayah maupun ibu.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Dalam ajaran Islam, suatu keluarga yang islami adalah keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Sakinah</b> berasal dari bahasa Arab yang berarti ketenangan. Beberapa pengertian sakinah :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Al-Jurjani mengemukakan satu defenisi mengenai sakinah, yaitu adanya ketentraman bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang selalu dilimpahkan kepada makhluk-Nya ke dalam hati pada saat datangnya goncangan dan cobaan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Secara keseluruhan sakinah merupakan ketentraman jiwa dan ketenangan bathin</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Sakinah merupakan suatu ketenangan yang harus didahului oleh gejolak karena dalam setiap rumah tangga diwarnai gejolak bahkan kesalahpahaman, namun ia dapat segera tertanggulangi lalu melahirkan sakinah (tenang).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Sakinah dapat tercapai jika di dalam keluarga ada rasa saling mencintai, rasa kasih sayang, pengertian dan tenggang rasa.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 103.5pt; text-align: justify;"><b><span style="color: orange;">Mawaddah</span> </b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Mawaddah memiliki arti kelapangan dada dan terhindarnya jiwa seseorang dari kehendak yang buruk.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Mawaddah adalah cinta sejati yang tidak lengkap kecuali semua unsur terpenuhi, yaitu perhatian, tanggung jawab, penghormatan serta pengetahuan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Cinta yang erotis atau romantis. Bentuknya bisa ekspresi yang paling batin sampai yang paling zahir, dari yang sifatnya emosional hingga seksual.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b><span style="color: orange;">Warahmah</span> </b>yaitu berhubungan dengan kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk mena’ati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Keluarga Sakinah, Mawaddah Warahmah adalah keluarga yang di dalamnya penuh dengan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan sebagai akibat dari menyatunya pemahaman dan kesucian hati serta bergabungnya kejelasan pandang dengan tekad yang kuat.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Karakteristik Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah : </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW menggambarkan bahwa kebahagiaan manusia atau keluarga yang sakinah akan tercapai bila memenuhi beberapa hal, yaitu :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Rumah yang luas, maksudnya bukan rumah yang secara fisik berukuran luas, tetapi merupakan tempat tinggal yang memberikan kenyamanan, ketenangan dan kelapangan hati. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Kendaraan yang layak, maksudnya tidak terbatas kepada mobil pribadi atau kendaraan lain, tetapi kendaraan yang bias menghantarkan pemiliknya ke tempat-tempat yang baik dan diridhai oleh Allah SWT.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Istri yang sholehah dan suami yang sholeh, yaitu pendamping hidup yang senantiasa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah serta selalu mengingatkan jika salah satu di antaranya melakukan kesalahan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah adalah :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mampu membina keluarga dan kehidupan secara mandiri sesuai dengan perintah Allah SWT.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mampu mendidik keluarga dan anak-anak agar menjadi generasi penerus yang sholeh, beriman dan bertaqwa.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Anak-anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya. Dalam pandangan Islam berbakti kepada orang tua merupakan suatu keharusan yang harus selalu dijaga dengan baik.dalam beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan bahwa berbakti kepada orang tua demikian pentingnya, sehingga diletakkan pada posisi yang signifikan setelah kita berbakti kepada Allah SWT (Surah Luqman ayat : 14).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Fungsi dan Tujuan Keluarga</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Fungsi dan tujuan keluarga tercermin dalam tanggung jawab keluarga, baik secara internal maupun eksternal.</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Tanggung jawab internal ( interaksi antara anggota keluarga )</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Menurut Islam salah satu dari <b style="color: orange;">fungsi dan tujuan keluarga</b> adalah untuk mengintegrasikan individu yang dapat dicapai secara horizontal, dimana antara suami, istri dan anak-anak mempunyai tanggung jawab masing-masing, di antaranya :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Hidup secara baik dalam rumah tangga, saling mencintai dan dicintai dan saling menyayangi.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Suami dan istri harus memelihara kesucian diri di dalam dan di luar rumah tangga.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mempunyai hak dan kewajiban yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan hak dan kewajiban tersebut.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Kekayaan yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama suami istri, dinikmati bersama dan digunakan untuk membesarkan anak-anak yang (juga) menjadi tanggung jawab bersama.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Suami istri bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pendidikan anak mereka.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Anak-anak harus mematuhi dan menghormati kedua orang tuanya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Anak-anak harus berbakti untuk orang tua selamanya dan senantiasa berdo’a untuk kebahagiaan dan kebaikan mereka baik mereka masih hidup ataupun telah wafat.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Tanggung jawab eksternal (interaksi sosial)</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Ada jalinan keserasian antara tanggung jawab keluarga dengan kehidupan sosial karena keluarga adalah unit terkecil yang menjadi pendukung lahirnya sebuah masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dalam suatu masyarakat yang para anggotanya saling berinteraksi dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, hal ini melahirkan suatu hak dan kewajiban. Dimana kewajiban terhadap masyarakat harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Diantara kewajiban itu adalah :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Menegakkan keadilan dalam artian yang seluas-luasnya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak yang dimiliki oleh orang lain.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Saling membantu dan tolong menolong ketika ada anggota masyarakat yang mengalami kesulitan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Upaya Pembentukan Keluarga</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Di dalam ajaran Islam, keluarga islami dibentuk melalui suatu pernikahan atau perkawinan. <b style="color: orange;">Perkawinan</b> adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa (UUP Perkawinan pasal 1/tahun 1974)</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Sahnya pernikahan</b> menurut Islam jika memenuhi beberapa hal berikut :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Dipenuhinya semua rukun nikah</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Dipenuhi syarat2 nikah</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Tidak melanggar larangan perkawinan yang ditentukan oleh syari’at</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Hikmah dan Tujuan Pernikahan</b> :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Hidup tentram dan sejahtera</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Menghindari perzinaan</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mengatur hubungan laki-laki dan wanita ( yang secara fitrahnya saling tertarik ) dengan aturan yang khusus.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Memelihara keturunan</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Melindungi wanita</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Menciptakan persaudaraan baru</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mengatur masalah kewarisan</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Masyarakat Islami</b></div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Pengertian dan Karakteristik Masyarakat Islami</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;">Masyarakat Islam</b> adalah masyarakat yang seluruh atau sebagian besar anggotanya merupakan orang-orang muslim yang berpedoman pada akidah dan hukum Islam yang dibentuk berdasarkan ajaran dan tata nilai Islam yang mengandung arti bahwa prinsip-prinsip dasar yang membentuk dan membina masyarakat itu adalah nilai-nilai luhur ajaran agama Islam serta berorientasi kepada fondasi tauhid. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat yang dibentuk berdasarkan etika Ketuhanan Yang Maha Esa yang bertopang pada :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mentaati perintah Allah SWT yang dicerminkan dengan kasih sayang terhadap sesama anggota masyarakat.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bersyukur terhadap rahmat dan nikmat Allah SWT, segala puji hanya baginya semata yang dicerminkan pada upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat secara material dan spiritual berlandaskan pada kaedah moral yang mulia.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Rasa dekat dengan Allah SWT yang dicerminkan dalam perasaan takut pada larangan-Nya yang membentuk sikap dan jiwa yang adil dan bertanggung jawab, menghindari tingkah laku curang dan menolak kejahatan dalam anggota masyarakat. (Departemen Agama RI, 1997 : 50). </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Karakteristik Masyarakat Islami </b>:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat terbuka, berdasarkan pengakuan pada kesatuan umat dan cita-cita persaudaraan sesama manusia. Islam menganggap rasisme, kastaisme, dan dinastiisme sebagai satu hal yang mengingkari ketentuan Allah SWT dan merupakan pengkhianatan terhadap sesame manusia. Dalilnya : Surat An-nisa ayat 1 dan Surat Al-hujurat ayat 13.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islam</b> adalah masyarakat yang terpadu, integratif, dimana agama Islam menjadi perekat yang menyatukannya. Masyarakat terpadu sendiri adalah masyarakat yang seimbang sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rahman ayat 7-9.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b style="color: orange;">Masyarakat Islam</b> adalah masyarakat yang dinamis dan progresif karena manusia ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi yang seharusnya berfungsi secara dinamis dan progresif dalam menciptakan sarana dan prasarana bagi terwujudnya kesejahteraan manusia dalam segala aspek kehidupannya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat yang demokratis, baik secara spiritual, sosial, ekonomi, maupun demokrasi politik. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat yang berkeadilan, yang membentuk semua aspek dari keadilan sosial baik di bidang moral, hokum, ekonomi dan politik yang telah ditetapkan dalam aturan dan kelembagaan yang telah disepakati. Dalilnya : Surat Al-Maidah ayat 8</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat yang berwawasan ilmiah dan terpelajar karena sangat menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat yang disiplin karena Allah SWT telah menetapkan segenap ajarannya berdasarkan aturan dan batasan yang terang yang berkaitan dengan kedisiplinan baik dalam hal ibadah maupun muamalah.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> menentukan pada kegiatan keumatan yang memiliki tujuan yang jelas dan perencanaan yang sempurna menggunakan manajemen yang rasional dan efektif. Dilakukan dengan disiplin yang tinggi dalam melaksanakan prinsip-prinsip kehidupan dan kemasyarakatan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> membentuk persaudaraan yang tangguh dan menekankan kasih sayang antar sesama.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Masyarakat Islami</b> adalah masyarakat yang sederhana tetapi berkesinambungan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Peran Keluarga dalam Membentuk Masyarakat Islami</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Keluarga</b> adalah unit terkecil yang menjadi penyusun, pendukung dan pembangkit lahirnya sebuah masyarakat. Masyarakat Islami merupakan misi Al-Qur’an yang yang harus diwujudkan dan diusahakan oleh setiap pribadi muslim. Individu yang islami tersebut dibentuk melalui didikan di dalam keluarga yang islami pula. Menurut Islam, keluarga tidak hanya bertujuan untuk mengintegrasikan individu tetapi sekaligus juga membentuk masyarakat yang islami. Integrasi individu dapat dicapai secara horizontal sementara masyarakat dicapai secara vertical dimana inidvidu dari semua lapisan perkembangan manusia. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Keluarga merupakan sebuah sel pertama yang penting bagi berdirinya sebuah masyarakat dan member pengaruh yang kuat dan mendasar dalam terbentuknya sebuah masyarakat. . Kedudukan keluarga sangat penting dan menentukan karena itu keberadaannya tidak mungkin untuk dihilangkan. Keluarga merupakan pusat dimana seluruh aktivitas manusia berlangsung dimana setiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing secara terstruktur dan teratur. Setiap anggota keluarga harus memaksimalkan perannya masing-masing dalam mencapai terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Pada akhirnya ketika seluruh keluarga islam telah dapat mencapai tingkat sakinah, mawaddah wa rahmah maka terwujudnya masyarakat yang Islami secara utuh dapat tercapai.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Pranata Sosial Islam</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mesjid dan Fungsinya bagi Masyarakat</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Istilah masjid berasal dari kata sajada, yasjudu yang berarti bersujud atau menyembah, jadi secara harfiah masjid dapat diartikan sebagai tempat sujud. Masjid yang sesuai dengan konsep ajaran agama Islam adalah fungsi masjid yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, yaitu : </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Pusat pendidikan dan penerangan, sebagai tempat Nabi saw menjelaskan wahyu, menjawab berbagai pertanyaan, memberikan fatwa dan mengajarkan agama Islam.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Tempat bermusyawarah dalam berbagai urusan masyarakat </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Pusat makamah hukum dan peradilan dalam menyelesaikan berbagai perkara dan perselisihan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Markas militer, tempat mengatur dan membuat strategi militer.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Kantor sekaligus pusat pemerintahan dalam menyelenggarakan administrasi kenegaraan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Pusat keuangan dan perbendaharaan negara (baitul mal)</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Tempat tinggal bagi mereka yang ingin mendalami Islam (semacam pesantren)</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Tempat penampungan orang tidak mampu, masjid nabawi memiliki suatu ruangan yang disebut dengan suffah sebagai tempat menyantuni kaum fakir.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Masjid masa depan</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pada dasarnya fungsi mesjid pada zaman modern relatif sama dengan fungsi mesjid pada zaman Rasulullah. Hanya saja memasuki millenium baru, mesjid harus menata dirinya dengan menampilkan sosok yang mengagumkan baik dari segi bangunan fisik, sarana, arsitektur dan nilai seninya. Aktivitasnya harus dikelola dengan manajemen modern yang mencontoh fungsi mesjid pada zaman Nabi SAW dengan cara melakukan aktualisasi pemahaman, dari pemahaman tekstual menuju konstektual sampai konseptual. Misalnya dengan :</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>pembangunan sarana fisik yang memadai</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>kegiatan ibadah mahdhah harus berjalan dengan teratur</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>menyiapkan sarana audio visual untuk pendidikan sejarah Islam yang dilengkapi dengan VCD, DVD, film dan sebagainya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Sebagai pusat informasi Islam yang dikelola secara modern dengan internet, dilengkapi dengan faks, email, website dan sebagainya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Pembentukan lembaga dakwah, diskusi2 rutin, kegiatan remaja masjid, penerbitan buku2, majalah2, brosur dan media2 lainnya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><b style="color: orange;">Lembaga Ekonomi Keumatan dalam Mensejahterakan Umat</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Lembaga Ekonomi Keumatan dalam mensejahterakan Umat dapat kita aplikasikan dalam bentuk mengeluarkan zakat. Secara teknik, zakat adalah kewajiban keuangan seorang muslim untuk mengeluarkan sebagian kekayaan bersihnya atau hasil usahanya apabila kekayaan yang dimilikinya telah melebihi nishab (kadar tertentu yang telah ditetapkan). Zakat bukan hanya berhubungan dengan Allah (habluminallah), tetapi juga berhubungan dengan manusia (habluminannas) secara langsung. Syariah Islam sangat menekankan adanya suatu distribusi kekayaan dan pendapatan yang merata sebagaimana yang tercantum dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 7. Salah satu cara yang dituntut oleh Syariah Islam atas kewajiban kolektif perekonomian umat Islam adalah "lembaga zakat". Di Indonesia kita mengenal adanya Badan Amil Zakat (BAZ).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Madrasah, Pesantren dan Organisasi Sosial Keagamaan</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;">Madrasah</b> adalah sekolah dengan basis dasar Islami. Sedangkan <b style="color: orange;">pondok pesantren</b> adalah pendidikan Islam tradisional khas Indonesia. Pondok berarti “rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu”, di samping itu, “pondok” mungkin juga berasal dari bahasa Arab “fanduk” yang berarti “asrama”. Sedangkan pesantren menurut pengertian dasarnya adalah “tempat belajar para santri”. <b style="color: orange;">Organisasi Sosial Keagamaan</b> : Di Indonesia, telah lahir dan berkembang organisasi sosial keagamaan yang berperan penting dalam pembaruan kehidupan masyarakat muslim. Terdapat dua organisasi di Indonesia yang masih eksis yaitu Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Nahdatul Ulama (NU) menganut paham Ahlussunah Wal Jama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, Sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Muhammadiyah , prinsip dasar organisasi ini jelas, yakni menjalankan perintah Al-Qur’an, melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Maksudnya, mengajak orang berbuat baik dan menjauhkan dari perbuatan dosa. Tujuan uta-manya adalah untuk meredam dua faham yang kontroversial yang terjadi diantara dua kubu (santri dan abangan) yang sama-sama tumbuh di dalam masyarakat Jawa. Mereka beranggapan bahwa pengajaran Islam secara tradisional, terutama di tingkat pedesaan sudah sangat kolot sekali, sehingga menyebabkan ketidakmampuan menghadapi tantangan-tantangan modern. Tetapi juga mereka tidak senang melihat kultur Jawa terlalu banyak mencelup pendidikan dan prilaku-prilaku ke-Islaman yang mengajak orang untuk kembali kepada Qur’an secara murni.</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Kerukunan Umat Beragama</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Di dalam Al-Qur’an, kata ’akh’ (saudara) dalam bentuk tunggal ditemukan sebanyak 52 kali. Kata ini dapat berarti saudara kandung, saudara yang dijalin dari ikatan keluarga, saudara dalam arti sebangsa walaupun tidak seagama, saudara semasyarakat walau berselisih paham, dan persaudaraan seagama. Berdasarkan pengertian ini, paling tidak ada tiga macam ukhuwah, yaitu:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Ukhuwah Islamiyah</b>, yaitu ukhuwah yang bersifat Islami atau yang diajarkan Islam.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b style="color: orange;">Ukhuwah Insaniyah (basyariyyah)</b>, yaitu dalam arti seluruh umat manusia adalah saudara karena mereka berasal dari seorang ayah dan ibu.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><b style="color: orange;">Ukhuwah Wathaniyah</b>, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>UKHUWAH ISLAMIYAH</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;">Ukhuwah Islamiyah</b> adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam. <b style="color: orange;">Hakekat Ukhuwah Islamiyah</b> antara lain, nikmat Allah, perumpamaan tali tasbih, merupakan arahan Rabbani, dan merupakan cermin kekuatan iman. Sedangkan manfaat dari ukhuwah Islamiyah yaitu, kita dapat merasakan lezatnya iman dan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi), serta mendapatkan tempat khusus di surga.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Memohon didoakan bila berpisah.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l17 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Tahapan-tahapan dari ukhuwah Islamiyah yaitu:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Ta’aruf</b> adalah saling mengenal sesama muslimin yang merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR" style="color: orange;"></span><b style="color: orange;">Tafahum</b><span style="color: orange;"> </span>adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><b style="color: orange;">Ta’awun</b> adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam bukan saja mencirikan kualitas ketaatan seseorang terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga sekaligus merupakan salah satu kekuatan perekat sosial untuk memperkokoh kebersamaan. Fenomena kebersamaan ini dalam banyak hal dapat memberikan inspirasi solidaritas sehingga tidak ada lagi jurang yang dapat memisahkan silaturahmi di antara sesamanya. Meskipun demikian, dalam perjalanan sejarahnya, bangunan kebersamaan ini seringkali terganggu oleh godaan-godaan kepentingan yang dapat merusak keutuhan komunikasi dan bahkan mengundang sikap dan prilaku yang saling berseberangan. Karena itu, semangat ukhuwah ini secara sederhana dapat terlihat dari ada atau tidak adanya sikap saling memahami untuk menumbuhkan interaksi dan komunikasi.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Ukhuwah Islamiyah</b> dapat pula diartikan sebagai:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Persaudaraan sesama muslim</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Persaudaraan bersifat islami</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Persaudaraan secara islami</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Persaudaraan sesama saudara seiman</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Secara bahasa ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang didasarkan ajaran Islam. Artinya, Islam telah mengajarkan bagaimana menjaga persaudaraan: baik dalam konteks sesama pemeluk agama Islam (ukhuwah al-Muslimin); persaudaraan sesama manusia (ukhuwah fi al-insaniyah); persaudaraan sesama makhluk ciptaan Tuhan (ukhuwah fi al-‘ubudiyah); maupun persaudaraan dalam hal kebangsaan (ukhuwah fi al-wathaniyah wasy-sya`b).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b style="color: orange;">Ukhuwah Wathaniyah</b>, yaitu persaudaraan antar bangsa dan <b style="color: orange;">Ukhuwah Insaniyah</b>, yaitu persaudaraan sesama manusia. Kerja sama antarbangsa mesti dijalin sebaik mungkin dalam rangka menuju perdamaian dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Hubungan antar bangsa ini penting tanpa membedakan latar belakang agama bangsa-bangsa tersebut. Islam adalah agama yang mengajarkan kerukunan antar umat beragama dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Islam menganggap bahwa seluruh umat manusia, tanpa harus membedakan suku, ras, warna kulit, bahkan agama, adalah saudara yang harus dilindungi dan saling melindungi. Islam mengharamkan penganiayaan terhadap orang lain di luar Islam dan mengharuskan untuk saling hormat-menghormati dan memiliki sifat toleransi.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b><br />
<span style="color: orange;">AGAMA ISLAM, BUDAYA, IPTEK DAN SENI</span></b></div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Agama Islam dan Budaya</b></div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Pengertian dan Ruang Lingkup Budaya Islam</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;">Budaya</b> adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang <b style="color: orange;">kebudayaan</b><span style="color: orange;"> </span>adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Ahli sosiologi mengartikan kebudayaan dengan keseluruhan kecakapan ( adat, akhlak, kesenian , ilmu dll). Sedang ahli sejarah mengartikan kebudaaan sebagai warisan atau tradisi.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Allah telah memberikan kepada manusia sebuah kemampuan dan kebebasan untuk berkarya, berpikir dan menciptakan suatu kebudayaan. Di sini, Islam mengakui bahwa budaya merupakan hasil karya manusia. Sedang agama adalah pemberian Allah untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Yaitu suatu pemberian Allah kepada manusia untuk mengarahkan dan membimbing karya-karya manusia agar bermanfaat, berkemajuan, mempunyai nilai positif dan mengangkat harkat manusia. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Konsep Pengembangan Budaya Islam</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam. Dalam kaidah fiqh disebutkan : <b style="color: orange;">“al adatu muhakkamatun“</b> artinya bahwa adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, yang merupakan bagian dari budaya manusia, mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum. Tetapi yang perlu dicatat, budaya tersebut tidak bertentangan dengan Islam. ketika terdapat kebudayaan yang bertentangan dengan islam, maka kebudayaan itu harus dihindari. Seperti ngaben di Bali yang mengandung unsur-unsur syirik.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Agama Islam dan Seni</b></div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Perspektif dan Hakikat Seni dalam Islam</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><b style="color: orange;">Seni</b><span style="color: orange;"> </span>adalah suatu ungkapan (ekspresi) jiwa yang halus, indah, dan lembut, sehingga dapat menimbulkan suasana yang tentram dan sejuk. Oleh sebab itu seni dimiliki oleh setiap manusia yang normal. Seni didalam agama islam mendapatkan tempat yang istimewa hampir seluruh aspek ajaran islam mengandung unsur seni. Tetapi seni didalam islam harus di arahkan kepada hal yang positif, menimbulkan budi pekerti, sopan santun yang lemah lembut, tidak mengarahkan kepada hal yang negatif, seperti menimbulkan syahwat dan kemungkaran. Semua aspek kehidupan manusia sebenarnya mengandung unsur seni seperti ; pada pakaian tutur kata, kendaraan, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat tulis, dan lainnya.</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Perspektif Alquran dan As-sunnah tentang Seni</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Karya seni bagi umat islam dapat ditunjukan dengan bentuk bangunan yang indah, seperti istana raja dulunya,masjid, menara, kubah, dan lain-lain. Ada juga yang mewujudkan dengan seni lukis, seperti : lukisan keindahan alam, kaligrafi, bentuk-bentuk lukisan indah, dan gambar-gambar, dll, seperti seni suara qasidah, keroncong, MTQ, ada pula yang berbentuk seni tari, seni rabana, dan seni musik.</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Konsep Pengembangan Seni Islam</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Islam selalu memiliki batasan-batasan tertentu untuk mengatur umatnya agar tidak melenceng dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki islam adalah seni yang bisa mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat seperti menimbulkan kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya. </div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Agama Islam dan IPTEK</b></div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Sumber – sumber Ilmu Pengetahuan :</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Al-Quran</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>As-sunnah </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span>Alam semesta</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Motivasi Islam Mengembangkan IPTEK</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Ia sangat mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu pengetahuan dan tekhnologi, menggunakan akal fikiran, menggali dan menganalisis setiap aspek ilmu pengetahuan dalam setiap sisi kehidupan. Ayat-ayat Alquran memerintahkan manusis untuk terus meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Nabi Muhammad SAW pernah berdoa kepada Allah (Taha:114) yang artinya : Tuhanku, tambahkan ilmu pengetahuan ku..”</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Manusia sendiri juga memiliki naluri haus akan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW : ”ada dua keinginan yang tidak pernah terpuaskan yaitu kenginan untuk mendapatkan pengetahuan dan mencari harta”.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Perspektif Alquran dan As-sunnah tentang IPTEK</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Ilmu dalam Islam merupakan hal-hal yang bisa membuat manusia menyadari akan ke Esaan Allah sebagai Sang Pencipta. Ilmu pengetuan memiliki kedudukan yang penting dalam Islam. Ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam baik yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan maupun yang berasal wahyu Ilahi agama, keduanya berasal dan bersumber dari Allah SWT, semua pengetahuan yang ada sesungguhnya berasal dari Allah yang dijelaskan dalam Alquran dan juga As-sunnah. Seperti yang terdapat dalam QS.Al-Baqarah : 31 ; ”dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (baenda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan kepada para malaikat lalu berfirman : ”Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”. Yang dimaksud dengan menyebutkan nama benda adalah pengetahuan akan segal sesuatu, hakikat,fungsi, keadaan, dan lainnya. QS. Al-baqarah: 32; ” Mereka menjawab,” Maha Suc Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Konsep Pengembangan IPTEK</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Islam mengajarkan umatnya untuk mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan yang ada. Adapun ilmu pengetahuan yang nantinya akan dikembangkan menjadi tekhnologi baru tersebut haruslah berdasarkan akan akidah kita yang berpedoman kepada Alquran dan Hadits Rasulullah SAW. Islam juga mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Bahkan Allah menyebutkan tentang keutamaan orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan ini seperti : “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58] : 11 ).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.” (Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Berdasarkan Hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwasannya kita sebagai umat Islam mempunyai kewajiban untuk menguasai IPTEK ini. Di tangan kitalah masa depan bumi ini kedepannya akan seperti apa. Sehingga perlu dasar pengetahuan tentang bagaimana menjaga dan merawat bumi sebagaimana tugas kita sebagai khalifahnya Allah SWT. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al-Qur`an dan al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya (Al-Baghdadi, 1996: 12). </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Pengembangan IPTEK di dunia Islam</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Sebagimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pengembangan IPTEK didunia islam sangat di anjurkan asalkan penggunaanya tidak bertentangan dengan yang terdapat dalam ajaran Alquran dan As-sunah dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: orange; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b>Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Iman secara bahasa berarti pembenaran dan keyakinan, tidak terkandung keraguan di dalamnya. Pembenaran yang dimaksud dari iman ini meliputi dua perkara yaitu membenarkan segala perintah dan larangan-Nya serta melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan- larangantersebut. Iman merupakan kebutuhan dasar kita dalam hidup untuk menentukan arah hidup kedepannya sebab iman adalah fondasi utama dalam hidup ini. Lalu apakah hubungan dari masalah sampah dan keimanan kita dalam kehidupan sehari-hari? Seperti yang telah kita ketahui, kebersihan merupakan sebagaian dari iman. Agama dan ajaran dalam Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik maupun batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan batiniyah. Secara implisit dapat kita simpulkan bahwa iman merupakan bagian analisis yang penting dalam kasus ini. Iman dapat menjadi acuan utama kita dalam bertindak terhadap lingkungan. Iman akan membuat kita sadar dalam bertindak, apakah itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak, apakah itu baik atau tidak. Keimanan akan menuntun kita untuk melakukan yang terbaik terhadap lingkungan. Hal tersebut termasuk bagaimana analisis mengenai dampak lingkungan terhadap perbuatan kita dan sampah yang kita hasilkan, apakah cara kita mengolah limbah tersebut sudah cukup baik agar tidak merusak lingkungan dan melanggar apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga kelestarian lingkungan. </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Untuk menuju kepada keimanan yang benar yaitu bagaimana seharusnya kita menempatkan diri sebagai makhluk terhadap Allah SWT, dibutuhkan ilmu sebagai pedoman dan petunjuk jalan agar tidak tersesat dan menyebabkan kita termasuk orang-orang yang merugi. Ilmu merupakan suatu kebutuhan manusia untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi. Adapun hubungan ilmu tersebut dengan masalah sampah yaitu, bagaimana kita menggunakan dan mengaplikasikan ilmu yang ada untuk menanggulangi permasalahan sampah dengan cara yang tepat. Kita bisa menciptakan atau paling tidak mendayagunakan teknologi tepat guna yang merupakan hasil dari ilmu dalam perkembangannya. Teknologi yang digunakan dapat menyederhanakan hidup manusia. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan efek negative terhadap lingkungan. Di sinilah ilmu berperan penting, karena dengan kita mengerti kegunaan dan efek dari teknologi tersebut secara seimbang, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi dalam kehidupan kita, yaitu dengan memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang dihasilkan, dan memperhatikan kelestarian sumber daya yang rusak akibat teknologi dan ulah manusia melalui inovasi dalam teknologi tersebut. Sehingga kita dapat menggunakan teknologi yang berinovasi ini untuk memberikan kita manfaat dan kemudahan, tetapi juga tidak mengeksploitasi lingkungan yang harus kita jaga ini, karena ilmu merupakan penyokong bagi iman dan amal kita sebagai manusia.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Amal adalah perbuatan. Mengamalkan berarti melaksanakan, menerapkan segala iman dan ilmu yang kita punya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa amal merupakan bentuk perwujudan dari iman dan ilmu yang kita miliki. Apapun yang kita lakukan di dunia ini merupakan amal perbuatan kita selama menjadi manusia, dan apapun yang kita lakukan (kebaikan atau keburukan sekecil apa pun) tersebut akan mendapatkan ganjarannya di akhirat nantinya. Maka dari itu kita harus selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini, membuang sampah atau limbah semabarangan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan tentunya merupakan suatu tindakan yang dikecam menurut agama dan hukum. Kita harus selalu mempertanggungjawabkan perbuatan kita, maka kita harus melakukan hal-hal yang terpuji dan menjauhi yang tercela. Iman dan ilmu kita adalah dua hal yang akan terwujud dalam amalan kita sehari-hari. Iman akan menjaga kita untuk melakukan yang diperintahkan oleh agama, dan menjauhi yang dilarang. Sedangkan ilmu akan menjadi dasar amalan agar amal yang kita lakukan tepat sasaran dan tidak merusak lingkungan kita, karena ilmu membuat kita mengetahui manfaat dan efek dari segala tindakan kita sehingga kita dapat menjadi lebih berhati-hati.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">Iman, Ilmu, Amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat dipisahkan karena satu sama lain saling terkait dan saling berhubungan. Iman sebagai dasar kita dalam bertindak, ilmu sebagai penyokong dari iman dan amal, dan seluruhnya kita wujudkan dalam bentuk amalan kita terhadap diri kita, masyarakat, lingkungan dan terhadap Allah swt. Agar iman kuat, kita harus memupuknya dengan ilmu dan amal. Semakin luas ilmu, dan semakin ikhlas amal kita, maka akan semakin kuat pula iman kita. Dari uraian diatas, kita dapat mengerti betapa penting konsep integrasi dari iman, ilmu dan amal dalam kehidupan kita sehari-hari terkait masalah sampah yang telah diuraikan tersebut.</div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><br />
</div>Bimma Dwi Nugrahahttp://www.blogger.com/profile/16683097244709714741noreply@blogger.com3